PemBantu

512 58 4
                                    



"Berarti yeonie selalu masakin soobin ya?"
Yeonie mengangguk, memotong sayur-sayuran dengan cepat tanpa menoleh ke arah ibu soobin.

"Soalnya soobin ngga bisa masak, paling
cuma masak air, masak mie aja suka kebanyakan air."

"Tuan soobin seringnya makan diluar nyonya."

"Nah, iya itu. Kan makanan luar kurang higienis, kurang bagus juga kalo makan itu keseringan."
"Untung ada yeonie hehe."
Lanjutnya sambil tersenyum, keliatan sekali jika ibu soobin menyukai yeonie.

"Yeonie asal mana? Siapa tau ibu bisa main ke rumah yeonie gitu kapan-kapan, jalan-jalan bareng."

Yeonie menggeleng, "yeonie ngga punya rumah nyonya."

"Ya ampun, terus orangtua yeonie kemana?"
Yeonie menggeleng sambil tersenyum canggung.

"Berarti yeonie anak yatim piatu sayang? Sini sini biar ibu peluk."
Dengan raut terharu ibu soobin memeluk yeonie erat, kasian sekali bocah seimut ini tidak punya rumah dan orangtua. Pasti banyak kesulitan yang yeonie lewati.

"Yeonie kalo ada butuh apa-apa bilang ke ibu ya? Jangan sungkan, anggap aja ibu sendiri. Jangan panggil ibu pake nyonya lagi ya."

"T-tapi tidak enak dengan tuan soobin dan kak hyuka."

"Di enakin aja, mereka juga sama-sama manusia kan? Jangan merasa bersalah hum?"
Yeonie mengangguk canggung, wajahnya memerah malu saat ibu soobin memberinya kecupan di sisi kanan kiri pipinya. Bahkan lipstik ibu soobin sedikit meninggalkan bekas merah di pipi yeonie.







"Tuan soobin, tuan hyuka. Masakannya sudah siap."

"Oo ya, sebentar mhh..."
Soobin menjawab saat tengah berciuman dengan hyuka, tiba-tiba saja hyuka menciumnya dengan lebih agresif saat mendengar suara yeonie yang memanggil dari luar pintu kamar.

Yeonie hanya diam tidak mau memikirkannya dan berakhir turun lagi ke bawah, kembali membantu menata masakan di meja makan.
"Mereka belum selesai?"

"Tadi tuan soobin bilang sebentar lagi turun."
Batinnya berteriak sedih, tuan soobin sedang bercumbu huwee.









"Iya halo?"

"..."

"Tidak bisa hari lain ya?"

"..."

"Padahal aku sedang dikontrakan soobin, ya sudah mungkin siang nanti aku sudah sampai sana. Suruh untuk menunggu saja."

"..."

"Iya, iya ini langsung otw."





"Aduh, yeonie sayang. Mendadak ibu ada kepentingan dengan pelanggan, sepertinya ibu tidak bisa ikut menikmati sarapan bersama kalian, sudah ditunggu di sana."

Yeonie terlihat sedih, tapi kemudian mengulas senyum menyemangati.

"Ibu mau bilang soobin dulu ya?"

Yeonie mengangguk, "Biar yeonie bungkusin masakannya buat ibu."
Ujarnya sambil buru-buru melangkah ke dapur untuk mengambil kotak makan, Menatanya dengan rapi kedalamnya.
















***

"Hehe, boleh minta tolong ngga?"
Tanya soobin tidak enak, yeonie sedang melipat jemuran yang baru ia angkat tadi sore.

"Minta tolong apa tuan?"

"Anu, anu itu... Ish tapi malah ngerepotin kamu ntar."

"Gapapa."
Tuannya ini tiba-tiba jadi tidak enakan saja padanya, tidak seperti biasanya.

Annyeong||Soobjun||ENDWhere stories live. Discover now