sembilan_ Belajar Hadroh

287 39 1
                                    

Suara alunan hadroh menggema di seluruh penjuru aula masjid.
Semi bahkan sudah berbinar binar menatap alat musik yang dipukul itu.

Ada tiga akang dari pondok yang akan mengajari mereka cara bermain hadroh.

"Uwahhhhh.." teriak Semi senang bahkan sampai bersiul ria saat mereka selesai memainkan satu buah solawat.
Bermodalkan Aran dan Aone yang menepuk terbangan sepasang yang nadanya saling menyahut.
Asahi yang mengambil peran double dengan bass dan pembuka
Serta Daichi yang amat sangat terpaksa memegang darbuka. Sebenarnya darbuka itu bukan pegangan yang Daichi mau, tapi dia dipaksa paksa buat main darbuka.

Vokal dadakan mereka kali ini adalah mas Kuroo yang ganteng tapi lebih ganteng kalau diem aja. Gitu kira kira pikiran para anak rohis.

"Sem lu kagak bisa kalem dikit ngapa?" bisik Suga.

Agak malu dia yahh walaupun bukan dia yang berbuat tapi nih orang suka kebalik namanya sama Semi.
Ntar disangka akang hadroh si rusuh gak tau malu ini namanya Suga bukan Semi gara gara muka mereka hampir sama.

"Bnjir demegnya."

"Mulut lu Sem, mau gua sempakin?" tanya Yaku yang mendapat tatapan sengit dari Semi.

"Mulut lu gua sempakin duluan." ucap Semi tak mau kalah.

Kita menghela napas kasar, mempertahankan kewarasaan ditengah para manusia tidak waras memang sangat susah.

Jangan coba coba!

"Udah diem lu pada." Iwa melerai dengan memasukan es batu kedalam mulut Yaku dan Semi.
Dia dan Tendou baru saja selesai menyiapkan minuman untuk latihan hadroh hari ini.

"Dingin woy!" teriak Semi yang langsung Suga tutup mulutnya karna terlampau rusuh.

"Diem Sem." bisik Suga.

"Oke udah siap semua mau belajar kan, ini mangilnya gimana biar enak?" tanya pemuda berkulit sawo mateng itu dengan nada lembut.
Sejenak Kita tersenyum mendengar suara lembutnya.

Hanya dengan suara, hati seorang Kita Shinsuke tersentuh, terguncang, tergempa bumi, terbadai bahkan terlongsor.

"Anu kang pake mbak, kakak aja kayak di pondok gitu." Daichi yang menjawab dan Aran hanya menganguk.

"Pertama nih maaf ya bukan sok senior tapi kalian kan masih pemula semua nih, jadi tentuin pilihan kalian mau latihan dialat mana." Aran mulai menjelaskan.
"Nah kalau yang punya saya sama kang Aone ini namanya terbangan kayak robana ya bentuknya cuma ada kincrikanya disudut gini." Aran menunjuk sudut yang memang memiliki kicrikan dan semuanya menganguk.
"Kalau ini lebih kecil terus gak ada kicrikan biasanya buat pembukaan." Aran mengambil satu rebana yang tadi Asahi gunakan bersama Bass.

"Terus kang itu kok bisa nadanya sahut sahutan gitu kang?" Semi penasaran pooll sama nih alat musik.

"Soalnya nadanya lain mbak, jadi setiap awalan, naikan sama akhiranya itu beda." lalu Aran mencontohkan nada miliknya baru Aone mencontohkan nada miliknya yang memang berbeda.

"Terus itu yang dipukul pake stik apa namanya?" tanya Yaku dia excited banget sama alat yang Asahi mainin.

"Bass mbak, ini kalau kata kang Daichi yang paling susah makanya dia mau pegang Bass tapi gak dibolehin malah disuruh pokus ke darbuka." tawa Aran membuat Daichi sedikit malu.

Mana Suga ikut ketawa lagi, tambah malu lah si Daichi ini.

"Kang Aran malah buka kartu." kesel Daichi dan Aran tertawa kembali.

Pada akhirnya Kita dan Iwa yang coba belajar terbangan nada Aran bersama Kuroo dan Bokuto.
Tendou, Oikawa milih nadanya si Aone. Alasanya Oikawa biar bisa duet sama Iwa nantinya kalau udah lancar.

Back To Masjid (Haikyuu Religi) √Where stories live. Discover now