7. Jersey Mbappe dan 'Dia'

151 9 0
                                    

Jangan lupa pencet vote duluan sebelum baca yaa? Hehe happy reading!

Ares melihat sekali lagi maps pada layar ponselnya yang Anya share location sejam yang lalu. Pagar besi setinggi 2 meter bercat hitam dengan sebuah gedung dibelakangnya yang bertuliskan Kost Garden House.

"Ini gak sih?" tanya Ares masih kebingungan. Soalnya Anya cuma nyantumin location tanpa bilang yang mana tempat kost-nya. Pasalnya satu kompleks ini terdiri dari gedung kost mahasiswa baik putra maupun putri.

"Itu titiknya udah pas kayanya emang ini. Lo telepon Anya dah coba." suruh Ian yang duduk di jok belakang.

Ares hampir mendial kontak Anya tapi sebuah deru mesin motor dari arah belakang mengalihkan atensi dua pemuda yang duduk diatas motor xsr yamaha tersebut.

"Wih sejak kapan lo berdua jadi kurir paket?" celetuk cewe dengan motor vespa matic warna sage dan helm cargloss dikepalanya.

Baik Ares maupun Ian terkesiap kaget menoleh ke belakang mendapati sosok Jemima yang sepertinya baru balik dari kampus juga.

"Lah lo ngapain disini Mim?" tanya Ian kebingungan.

Alis Jemima menyatu, kebingungan. "Ini kan kost gue anjir." sahutnya kemudian turun dari motor, hendak membuka pagar.

"Lo berdua tuh yang ngapain kesini? Ini kost cewe mau nyamperin siapa hah?!" seru Jemima dengan tatapan penuh curiga kearah dua pemuda itu.

Sedetik kemudian Jemima langsung mengubah ekspresi wajahnya, seakan tersadar oleh sesuatu.

Bersamaan dengan sosok yang keluar dari dalam gedung kost dengan baju rumahan, rambut dicepol asal-asalan, dan tentu saja belum mandi. (Tapi tetap terlihat badai soalnya malu lah mau ketemu cowo masa belekan.)

"Loh? Kalian bertiga kenapa disitu?" tanya Anya kebingungan menatap 3 sosok didepan pagar yang tertutup. Ketiganya yang bertukar tatap bingung satu sama lain kini menatap kearah Anya yang lebih bingung dari mereka.

Semua orang dimuka bumi ini bingung, nanti gak bingung kalau udah di surga -Aldi Taher.

"Nah kan!" seru Jemima tiba-tiba memecah keheningan. "Lu nyamperin Anya ciewewewewee!" ledeknya sambil menunjuk wajah Ares yang gelagapan.

Bener-bener copy paste Gio versi cewe. Ares sebal sendiri melihat modelan Gio banyak dia temui dimana-mana.

"Apasih Mim orang cuma pengen ambil jersey juga." sahut Ares. Sedangkan Ian dibelakangnya menahan ketawa, gak berani ketawa beneran takut jadi bahan amukan Ares yang sensian.

"Modus lu jelek." cibir Jemima.

"Gua gak modus!" seru Ares kesal. Jemima hanya mengedikkan bahu acuh kemudian membuka pagar, membawa motornya masuk ke lahan parkiran kost.

Sedangkan Anya berdiri kikuk, kemudian menyerahkan totebag berisi jersey milik Ares yang dia pinjam malam itu waktu menginap di kontrakan mereka.

"Makasih ya Ares. Maaf kelamaan balikinnya." ucap Anya sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.

"Santai, Nya. Kelamaan kan karena gua juga yang keburu balik rumah kemaren." sahut Ares.

Ian yang dibelakang langsung menyembulkan kepala dari balik punggung Ares. "Padahal gak dibalikin gapapa kok Nya, Ares mah banyak jersey dirumah." celetuknya sambil terkekeh.

Ares langsung menyikut perut Ian sampai cowo itu mengaduh kesakitan. "Sakit anjing." desisnya pelan.

"Mampus." balas Ares sengit.

"Eh tapi gak enak kalo gak dibalikin." sahut Anya tersenyum canggung. Bingung dengan tingkah Ares dan Ian yang bertikai kecil diatas motor.

"Gapapa Nya, sekalian mau gua pake buat futsal ntar malam." ucap Ares.

camaraderieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang