Bab 3 : Majelis Sholawat

243 39 5
                                    

|Zay lo ada libur panjang kan sekarang? Temen temen pada mau ngadain majelis sholawat di Lapangan XXX nih, ikut aja kuy. Lo kan juga pinter nyanyi.

|Kirim Sholawat salam buat beliau bareng yuk! Udah lama kan lo ga majelisan?

Boleh, tapi gue luang dua hari|
lagi.

|Pas banget dua hari lagi majelisannya.
|Udah gitu aja sih Zay, maaf ganggu kalo sibuk

Gapapa sans aja|

......

"Jayyan Hyung kemana kau akan pergi? " tanya Leo saat melihat laki laki manis itu tengah bersiap.

"Aku akan pergi ke Lapangan XXX. Apa kalian ingin aku membelikan sesuatu saat pulang? Tapi mungkin aku akan pulang larut malam. " ucap Zayyan. Tangannya masih sibuk menyisir rambut hitam yang melekat di kepalanya.

"Apa yang akan kamu lakukan sampai pulang begitu larut? " bingung Hyunsik. Saat ini, ada Leo, Sing, Hyunsik, Lex dan Gyumin selain Zayyan.

"Apa? Jayyan Hyung akan pergi sampai malam? Kemana? " tanya Davin yang baru datang bersama Wain dan Beomsoo. Entah dari mana ketiga anak ini hanya mereka dan Tuhan yang tau.

"Iya, Hyung akan pergi ke Lapangan XXX. " sahut Gyumin.

"Oh, aku melihat orang orang mendirikan panggung disana tadi siang. Apakah disana akan ada konser? " Beomsoo duduk di sofa dan memperhatikan gerak gerik Zayyan. Dari mulai menyisir rambut, meletakkan sisir bahkan saat laki laki itu tengah memakai sarung.

"Jadi Jayyan Hyung ingin melihat konser? " ujar Lex.

"Bolehkah aku ikut? " Sing.

"Kalian boleh ikut jika mau. Tapi itu bukan konser." Zayyan mengambil benda berwarna hitam dari atas meja dan memakainya untuk menutupi rambut yang telah di sisir rapi. Benda hitam yang pasti sangat tidak asing di mata banyak orang. Apa lagi kalau bukan kopiah.

"Bukan konser? Lalu apa? " bingung Wain.

"Majelis Sholawat, emmm...... Seperti tempat untuk melantunkan kalimat puji pujian dan doa bersama sama. " Zayyan mencoba menjelaskan semampunya pada yang lain.

"Puji pujian? Doa? Apa itu bentuk ibadah lain selain sholat? "

"Jadi Jayyan Hyung akan pergi melantunkan kalimat puji  pujian kepada Tuhannya Hyung? "

"Tidak tidak, aduh aku bingung ingin menjelaskannya bagaimana. " Zayyan mencopot kopiahnya karena frustasi lalu memakainya lagi setelah merapikan rambut yang berantakan keluar.

"Jayyan Hyung! " Leo mengangkat tangannya tinggi tinggi. "Bolehkah aku ikut? Aku cukup penasaran dengan acaranya. "

"Bodoh! Kau pikir kau bisa melihatnya sesuka hati? " Hyunsik memukul kepala Leo pelan.

"Eh? Sebenarnya jika kalian tidak keberatan dan tersinggung, tidak apa apa untuk pergi melihatnya. " ujar Zayyan. Tangannya mengelus kepala Leo dengan lembut sementara anak itu menatap Hyunsik dengan kesal.

Yang lain terkejut. "Benarkah? "

Zayyan mengangguk angguk kan kepalanya yakin. "Ya, aku punya cukup banyak teman non muslim yang suka mendengarkan sholawat. "

Oppa Zayyan or Akhi Zayyan? Where stories live. Discover now