VI

1.5K 130 12
                                    

part ini lumayan banyak gambar dgn minim narasi, gomen, dan ga bosen saya ingetin ignored the timestamps.











































part ini lumayan banyak gambar dgn minim narasi, gomen, dan ga bosen saya ingetin ignored the timestamps

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ahh.. sudah ia duga, percakapan pembukaan yang membuatnya mengernyit heran ketika Minji menanyakan sex terakhir dengannya. Padahal dengan jelas, sosok Kim lah yang semalam membantainya habis-habisan.

 Padahal dengan jelas, sosok Kim lah yang semalam membantainya habis-habisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanni menarik kembali pesan yang telah ia kirim, pikirannya berkecamuk, kepalanya pening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanni menarik kembali pesan yang telah ia kirim, pikirannya berkecamuk, kepalanya pening. Jika Minji mengikuti konsul dan penyembuhan seperti sedia kala, kemungkinan sosok Kim yang selama ini menemaninya akan ikut sembuh, dengan kata lain menghilang.

Hanni jujur masih belum tenang dengan keputusannya sendiri, padahal usulannya dengan semangat ia ceritakan pada Karina tempo hari lalu.

Dan Karina ikut senang dengan berita akan ada penyembuhan berkala yang Minji dapatkan. Kalimat semangat dan penenang yang Karina lontarkan saat itu sedikit menenangkannya, namun sekarang ia malah bimbang dengan keputusannya.

Jika ingin jujur, Hanni sudah terlanjur mencintai Minji dengan segala sifat pencemburu, clingy, posesif terlewat.. kasar.

 kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita dengan setelan kemeja putih, dasi yang sedikit dilonggarkan itu menghela napasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wanita dengan setelan kemeja putih, dasi yang sedikit dilonggarkan itu menghela napasnya. Blazer-nya masih tersampir di sofa yang berada di ruangannya.

Bohong jika ia tak melihat pesan yang telah Hanni tarik, jelas-jelas ia tengah berada di ruang percakapan mereka, menunggu wanita tercintanya membalas pesan. Jujur ia sedikit terkejut karena konsul dan penyembuhan Minji kembali Hanni lakukan.

Apakah Hanni memang sudah membuat keputusan ini dengan bulat. Dan, apakah ini karena dirinya yang secara konstan menyakiti Hanni ketika mereka berhubungan.

Ah entahlah, dirinya kini memilih menyibukkan diri dengan kertas yang ia sebut memuakkan ini. Berusaha melupakan pesan dari Hanni.

Kalau dipikir-pikir, Minji juga tidak memberitahunya tentang penyembuhan yang akan dirinya terima. Dia lebih sering tertidur di belakangnya setelah bekerja hanya beberapa jam. Lalu dengan mengatas namakan sudah lelah, Minji melempar semua pekerjaan kepadanya, kemudian pergi tertidur.

Hingga beberapa jam lamanya, sosok Kim dengan kemeja yang sudah terbuka kancing teratasnya itu nampak masih berkutat di depan meja kebanggaannya. Dasinya entah kemana, ia telah lempar tadi, gak peduli juga.

Padahal dirinya tadi telah mengatakan tak akan pulang sore pada Hanni. Pikirannya sudah tak mengindahkan apa saja yang wanita tercintanya itu bilang.

Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. Ia sama sekali tak mengecek jam, hingga ketukan di pintu jati di depan membuyarkan konsentrasinya.

Setelah mengatakan masuk, pintu terbuka yang menampilkan J yang tengah membawa ponsel di depan kupingnya.

Jari yang satunya menunjuk ponsel di kuping, lalu menggumam sangat pelan hingga tak bersuara, Hanni nelpon.

Wanita yang ditanya hanya menggeleng, J mengernyit kesal.

Rese banget lu. Batin J.

"Hann, ternyata Minji ga ada di ruangannya. Mungkin dia mampir ke mana dulu gitu Hann."

J menggerakkan tangannya seperti akan memukul wanita yang tengah Hanni bicarakan.

Tanggapan yang J dapat hanya kibasan tangan Kim; menyuruhnya keluar. J menutup pintu tersebut sedikit keras.

Ponselnya memang sedari tadi berdering dan menampilkan id sang istri.

Tapi dia tak acuh dan memilih sibuk dengan dokumen yang Minji tinggalkan untuknya. Sedangkan Minji, dia sudah bangun namun menolak untuk menggantikannya.

 Sedangkan Minji, dia sudah bangun namun menolak untuk menggantikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






To Be Continued..

[M] Another You - BbangsazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang