LIMA O4.

128 13 4
                                    

    Seorang remaja laki-laki berdiri menatap menatap bangun di depan nya setelah keluar dari dalam Mobil. Laki-laki itu tak lain dan tak bukan adalah adalah Lima. Sesuai apa yang di bicarakan di kantin bersama teman-temannya itu, Disinilah Lima berada, Di Kediaman Bagasditya.

    Laki-laki itu Melangkahkan kaki nya memasuki Mansion, Bisa di katakan semenjak Lima Mengetahui tentang Dirinya yang Memiliki keponakan itu. Ini ke Empat kalinya Ia menginjakkan kaki di tempat ini hanya Untuk menjemput sang Keponakan.

"UNCLE!!"

    Lima tersenyum melihat wajah gembira Davka yang kini berlari ke arah nya, Laki-laki itu Membungkukkan tubuh nya kemudian Membawa Davka ke dalam Gendongannya.

"Uncle mau jemput Avka ya?"

Laki-laki itu berdehem, "Malam ini Davka menginap di Rumah Uncle." Ucap nya Lalu membawa Bocah itu mendekati Nyonya Meta. Meta Areshya Bagasditya, Mama dari Gavin sekaligus nenek Davka.

Meta berdiri Dari duduk nya, Wanita itu tersenyum hangat, "Nak Lima, Mau jemput Davka?" Tanya nya Basa-basi, Yang jelas ia Tau maksud kedatangan remaja Laki-laki itu ke kediamannya seperti biasa.

"Iya, Tante."

    Wanita itu Mengangguk, Lalu Melihat wajah bahagia Davka. Seperti biasa Bocah itu sangat senang jika Lima datang untuk Menjemput nya. Lalu setelah kembali Davka akan Menceritakan apa saja yang dia Lakukan dan Bertemu siapa saja kepada Meta.

Bermain dengan teman-teman Lima adalah yang Paling Davka Sukai.

"Baiklah, Gavin baru saja keluar Ke Markas nya Jadi kamu bisa Membawa Davka tanpa Perlu ijin Darinya, Biar Tante yang memberi tau Gavin Nanti."

    Lima memangguk, Saat ia hendak pamit kepada Nyonya Meta. Suara seseorang menghentikan nya, Seorang Pria yang Mirip dengan Gavin duduk di sebelah Istrinya. Beliau Arxeno Ares Bagasditya, Ayah dari Gavin sekaligus Kakek Davka.

"Mau menjemput Davka?"

Lima menatap Pria itu, "Iya, Om. Kalau Begitu saya Pamit, Om dan Tante." Ucap nya Menatap Nyonya Meta di Akhir Kalimat.

Nyonya Meta mengangguk, "Hati-hati di Jalan." Ucap nya yang di balas anggukan kepala Oleh Lima. Kemudian Laki-laki itu keluar Mansion membawa Davka, Meninggal sepasang Suami istri yang mendesah kasar Melihat kepergian Laki-laki itu.

Sudah Biasa.

"Anak itu Benar-benar!" Tuan Xeno mendengus, Pria itu benar-benar tak habis pikir dengan seorang Lima. Bahkan Laki-laki itu sama sekali tidak pernah duduk saat mendatangi kediaman nya untuk menjemput Davka.

Nyonya Meta terkekeh.

"Sudahlah, Lima memang seperti itu."

    Disisi lain, Seorang gadis baru saja menyelesaikan acara membersihkan badan nya. Gadis itu saat ini sudah berpakaian dengan rapi, Crop top Putih dan Celana Jeans panjang dengan warna Hitam. Ia melangkahkan kaki nya keluar unit apart nya setelah siap.

    Chloe, Sesuai dengan Janji nya di kantin sekolah itu. Ia benar-benar akan menginjakkan kaki nya kembali ke kediaman Deluxe setelah sekian Lama. Gadis itu menarik nafas panjang, Lalu menghembuskan nya. Sudah 3 Tahun berlalu membuat nya merasa sedikit gugup saat ini.

"Gue bawa apa ya?"

    Gadis itu berpikir keras di sepanjang perjalanan. Ia bingung harus membawa apa untuk Keluarga Lima. Sampai pada akhirnya Ia teringat Bahwa Nyonya Ravina itu penyuka Kue. Gadis itu pun membawa Mobil nya ke sebuah Toko kue langganan nya belakangan ini. Setelah Mendapat beberapa kue yang ia Pilih, Chloe melanjutkan perjalanan nya Kembali menuju Mansion Deluxe.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 19 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LIMAWhere stories live. Discover now