Chapter 25

2 4 0
                                    

Seluruh Kordinator serta para jenderal dan panglima Komando sedang serius menangani Strategi agar bisa membantu valkries yang mengalami pengikisan pada tubuh mereka dikarenakan project di ajukan society of Scientiets begitu gagal membuat tubuh para valkries Hampir terkorosi yang berada di dalam tubuh mereka. Tubuh para valkries yang tidak bisa menahan rasa sakit yang mendera mereka, besar kemungkinan akan menemui kematian.

Belum ada solusi yang meyakinkan bisa membantu menahan korosi dari energi honkai.

Jenderal yang berada di depan menutup mata sembari menyilangkan kedua tangannya. Dia memikirkan strategi yang harus dia dan yang lain lakukan demi bisa menyelamatkan valkries tanpa harus membunuh mereka satu persatu.

Jenderal yang berada disampingnya pun menatapnya, lalu menyentuh bahunya untuk menenangkan.

"Hanya terus berpikir tidak akan membantu apapun." ucap jenderal di sampingnya.

Jenderal tersebut membuka matanya, lalu menoleh ke arah rekannya. Dia menepis tangan rekannya itu dari bahunya.

"Tentu saja ada solusi atau tidak pasti akan membantu bagi pasukan valkries. ini adalah kelebihan manusia untuk bisa mencari cara agar bisa bertahan hidup."

Jenderal di samping pun mendengus keras.

"Terserah kamu saja! Jika terjadi sesuatu pada valkries maka kamu yang akan bertanggung jawab!" ucap jenderal itu dan kemudian meninggalkan rekannya yang masih memikirkan solusi.

Ketika dia merenungkan solusi yang tepat untuk masalah ini, tiba-tiba dia teringat saat pertemuan meja bundar dipresentasikan oleh Dokter Mei yang sempat mencoba menghubunginya.

"Koordinator, cepat hubungi dokter Mei untuk datang ke ruang markas Pusat kontrol!" Dia bergegas menuju satu koordinator dan memerintahkan.

"Baik, tuan."

AKADEMI GAKUEN

Beberapa menit kemudian aku yang sudah sampai disekolah Akademi ini bergegas mencari dokter psikopat tersebut agar bisa menjadikanku prajurit. Tiba-tiba aku melihat sekilas ada seorang valkries dikejauhan yang memanggilku.

"Heyy...." teriak Valkries itu dari kejauhan.

"Tunggu sebentar, jangan kabur kamu!"

Karena terlalu takut mendengar teriakan dari valkries dikejauhan itu, aku mencoba untuk berlari semakin cepat untuk memperlebar jarak agar tidak tertangkap olehnya. Sayangnya lariku tidak cukup cepat sehingga valkries itu sedikit demi sedikit mengejarku.

Lalu dalam sekejap valkries itu sudah berada dihadapanku dan menatapku serius. Tanpa sengaja aku melihat belahan payudaranya yang menonjol. Perawakan valkries ini memang seperti wanita dewasa, terlebih rambut pirangnya nampak khas tante-tante.

Aku berusaha untuk kabur, tapi wanita itu mulai memegangku dan menanyaiku.

"Apakah kau dia?" Tanyanya sambil menatapku dengan ekspresi serius.

"Ke.. na... Pa... Kau menatap ku begitu?" Tanyaku balik dengan gugup.

"Tidak, aku hanya sedang menjalankan tugas saja. Kamu pasti eksperimennya dokter Mei.” Tandasnya.

"Bagaimana kamu bisa tahu?" jawabku terkejut.

"Tentu saja. Itu karena kamu memang sudah terkenal di sini.” Jelasnya.

Wanita ini benar-benar berbahaya. Sepertinya akan sulit bagiku untuk berurusan dengannya. Aku benar-benar curiga apakah dia akan membawaku ke tempat penyiksaan.

Wanita itu mulai mendekatiku dan menempel padaku, hingga payudaranya yang begitu besar menempel ditubuhku. Membuatku tak bisa menahan rasa nikmat duniawi.

The Blood Judgement I : Zero | BAHASA INDONESIAWhere stories live. Discover now