Chapter 32

0 0 0
                                    

Situasi saat itu begitu kacau. Kepanikan menyebar dihati semua orang. Keributan ada dimana-mana, menyebabkan situasi menjadi berantakan. Phoenix monster yang dihisap oleh alter ego Akio terlihat cukup besar dan mengesankan.

Terjadi kepanikan dimarkas pusat. Mereka semua berada dalam situasi yang begitu menegangkan. Oleh karena itu, alter ego Akio langsung memulai serangannya ke arah Utara setelah mengumpulkan semua energi korosi dan kemudian meledakannya.  Kekuatan ledakan itu sama seperti Supernova. Dampak Ledakan tersebut mulai mendekati benteng pertahanan di China, membuat orang-orang penghuni benteng panik dan bergegas untuk menyelamatkan diri masing-masing. Dampak ledakannya bisa sangat merusak, seperti merobohkan dan meratakan gedung.

Akio yang berada di alam bawah sadar mulai bisa merasakan perasaan tidak nyaman.

"Kumohon! Berhenti! jangan lakukan itu lagi!" Teriak Akio histeris seraya menutup mata dan telinganya. Tidak sanggup melihat dan mendengar hal mengerikan seperti itu. Dia menangis dan memohon kepada alter ego untuk berhenti.

"Untuk apa kamu menangis? Pecundang!" Cela alter ego. "Bukankah ini semua sesuai keinginanmu?! Aku pikir kau selalu ingin menghancurkan dunia?"

"Tapi, bukan begini cara nya!" Akio yang tidak mau melihat pembantaian segera bersujud untuk memohon.

Namun, Alter ego tidak mau mendengarkan sama sekali bahkan ketika dia melihat ku permohonan. Justru semakin Akio memohon, semakin manusia dibantai dengan gila-gilaan oleh alter ego.

HYPERSPACE

Semua valkries sudah banyak berkumpul. Seorang valkries bernama Audrey memasang ekspresi serius ketika tanpa sengaja melihat seseorang yang dia kenal telah meluncurkan kekuatan begitu besar mengarah ke negara China.

"Akio, bagaimana kamu bisa ada di sana?" Gumam Audrey dengan ekspresi cemas.

"Aku tidak akan tinggal diam. Aku harus melakukan sesuatu!" Audrey bergegas mencoba turun dari Hyperspace sebelum komandan Shreya melihatnya.

Audrey yang sangat cemas, mulai tidak peduli pada komandan Shreya. Dia pun berencana menggunakan kekuatan stigmanya agar bisa mempercepat gerakannya menuju dimana Akio Graham berada.

Kekuatan Audrey mulai aktif dan kemudian dia bergerak maju dengan kecepatan yang lebih cepat dari kecepatan jet tempur milik militer.

*********

Sesampainya Audrey berada di dekat Akio Graham, dia pun mulai berteriak sekencang yang dia bisa agar suaranya terdengar oleh pria itu.

"AKIO! AKIO!! KAMU DENGAR AKU!" teriak Audrey dengan suara lantang sehingga bisa menarik perhatian Akio, tentu saja panggilannya itu menarik perhatian alter ego dan membuatnya melihat ke arah bawah.

Alter ego dengan gestur sombong turun. Dia merasa bosan dengan pemandangan indah ini. Mungkin dengan menghampiri gadis yang bersama Akio Graham akan mengubah suasana menjadi lebih seru lagi. Siapa yang tahu jika mungkin dia bisa bertarung sama seperti wanita bernama Shreya.

"Akio, apa yang kamu lakukan?" Tanya Audrey mengerutkan dahinya gelisah.

"Audrey, aku bukan Akio. Akio yang kamu tahu itu tidak ada lagi." jawab alter ego dengan nada santai.

"Kau bukan Akio?! Kalau begitu, lepaskan Akio Graham!" Audrey segera memasang kuda-kuda, siap untuk berduel dengan alter ego.

"Kalau itu maumu maka akan dengan senang hati aku ciptakan penderitaan bagimu!! WAKTUNYA PESTA LAGI!!" alter ego yang menggenggam sengajanya menyunggingkan senyuman jahat.

MARKAS PUSAT - BENTENG PERTAHANAN

Semua jenderal dan komandan besar sedang merasa panik saat ini, mereka tidak percaya subjek milik dr Akemi mulai mendekati prilaku monster.

The Blood Judgement I : Zero | Bahasa IndonesiaWhere stories live. Discover now