Permainan Saudara

18 2 0
                                    

Fitz bersama dengan Aya sedang sarapan di dalam kamar mereka. Fitz tampak terus memperhatikan Aya.

"Kenapa?" tanya Aya spontan.

Sepertinya Aya menyadari tingkah laku Fitz.

"Tidak apa-apa," jawab Fitz terkejut.

"Kalau ada yang mau kamu bilang, ya tinggal bilang aja" ucap Aya lalu meneruskan makan.

Berpikir.

"Kamu sedang ada masalah?" tanya Fitz.

"Tidak ada, kenapa bertanya seperti itu?" jawab Aya kembali bertanya.

"Ya soalnya saat aku sampai, aku lihat kamu sedang tidur sambil meneteskan air mata. Jadi aku pikir kamu sedang dalam masalah," jawab Fitz.

"Oh itu bukan apa-apa," ucap Aya.

"Kamu yakin?" Fitz.

"Iya Fitz," jawab Aya memandang Fitz dengan penuh keyakinan.

Fitz masih menyimpan keraguan.

...

Setelah persiapan pernikahan yang begitu sibuk dan melelahkan, akhirnya hari pernikahan pun tiba. Aya sudah berada di aula pernikahan bersama dengan Fitz.

"Hari ini akan jadi hari yang sangat melelahkan," ucap Fitz.

"Kenapa begitu? Bukannya kita tinggal menikmati pesta saja," tanya Aya.

"Bagimu begitu tapi saat seperti ini kita harus banyak berbaur dengan para pebisnis dan para tamu dari kerjaan lain untuk membangun kerjasama dengan mereka," jawab Fitz.

'Lagi-lagi tentang politik'. Ucap Aya dalam hati.

Tak berselang lama pengumuman kedatangan calon mempelai pria pun diumumkan. Semua bersiap menyambut pangeran Heinz bersama para prajurit yang mengikuti dari belakang. Kedatangan Heinz menandakan akad akan segera dilaksanakan. Heinz duduk dan mengucapkan akad dengan begitu mereka pun resmi menjadi sepasang suami dan istri. Semua bersorak dan mengucapkan selamat.

Setelah akad, Heinz dipandu untuk menemui istrinya di kamar yang telah disiapkan. Menjemput istri dan memperkenalkan sebagai anggota baru kerajaan, sama seperti saat pernikahan Alicia dengan Fitz.

Tak lama kemudian pangeran Heinz masuk ke dalam ruangan pernikahan dengan menggandeng tangan istrinya. Semua orang bersorak untuk menyambut mereka.

"Kapan waktunya makan?" tanya Aya.

"Tunggu sebentar lagi," jawab Fitz.

"Tapi aku sudah lapar," ucap Aya.

"Sabar," balas Fitz.

Aya terdiam sambil mengelus perutnya.

"Oh iya, aku tidak melihat Bernice," ucap Aya melihat sekeliling, "dia dimana ya?" lanjut Aya.

"Felix juga tidak kelihatan dari tadi," sambung Fitz.

Aya seketika terdiam, sepertinya Aya sudah tahu dimana Bernice sekarang.

Fitz hendak pergi tapi Aya menariknya.

"Kamu mau kemana?" tanya Aya.

"Mencari Felix, biasanya dia selalu berada di dekat kita kalau acara seperti ini," jawab Fitz.

"Sudah biarkan saja, dia pasti ada urusan sebentar. Acara penyambutan juga belum selesai, jadi kamu tetap disini, gak enak sama ratu dan raja. Felix juga akan kesini kalau urusannya sudah selesai," ucap Aya.

Fitz patuh.

Aya tersenyum senang.
'Bernice bisa-bisanya kamu mengambil kesempatan disaat seperti ini' ucap Aya dalam hati.

swapped soulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang