06

503 29 0
                                    

Makan malam sudah selesai, para anggota keluarga pun kembali masuk ke dalam kamar masing-masing

saat jeno memasuki kamar terlihat mark yang sedang berbaring, jeno berniat menghampiri mark untuk ikut berbaring tetapi interupsi mark menghentikan niatnya

"mau ngapain lo ?" ujar mark sambil mengubah posisinya menjadi duduk dan menatap jeno dengan tajam

"Tidur lah bego lo ga liat ini udah jam berapa?" ujar jeno kesal

"ohh noh selimut ama bantal ada di lemari ambil, lo tidur di bawah"

jeno mengerutkan keningnya, aneh tadi mark baik sekali di hadapan orang tuanya bahkan sesekali melempar senyum

"nunggu apa lagi ? ambil sana, oh iya lo gosah ke geeran karna gue baik tadi sama lo itu cuma alibi gue doang soalnya kalo gue ga baikin lo motor gue ga bakal di balikin" ujar mark

FLASHBACK ON

Kabar mengenai donghae sampai ke telinga Taeyong bahwa donghae tiada karena di bunuh oleh Taeyeon as istrinya sendiri merasa terkejut, awalanya ia tidak menyangka bagaimana bisa taeyeon melakukan hal itu

Taeyong menyuruh mark untuk mengajak jeno tinggal bersama keluarga jung. mark awalnya menolak karena jeno itu rivalnya masa iya rival serumah sama rivalnya sendiri

tetapi karena taeyong yang memaksa dan mengancam jika mark tidak mau maka fasilitas dan uang jajannya akan di potong. mark pun merengek ke bubunya tetapi taeyong tidak menghiraukan nya

karena tidak ada pilihan lain mark pun akhirnya setuju dengan hati yang terpaksa, jujur mark kesal padahal kan ia ingin lebih jauh dari jeno kenapa sekarang malah satu atap and hell nahh sekamar juga yang bener aja ya tuhann kasihani mark yang ganteng, baik nan pinter ini

FLASHBACK OFF

Jeno yang mengerti pun akhirnya tidak ambil pusing dan segera mengambil bantal dan selimut di lemari mark dan membuat selimut menjadi alas untuk ia tidur

Kebiasaan jeno yang tidak bisa tidur jika tidak melepas baju masih melekat hingga di rumah mark, saat jeno ingin melepas baju pekikan mark mengagetkannya

"Woyyy goblog lo mau ngapain bangsat !!" ujar mark sambil melempar bantal kearah jeno

"Ya lepas baju, gue ga bisa tidur kalo ga gitu emang napa dah bukannya wajar ?" ujar jeno kebingungan

benar juga untuk apa juga mark kaget, mark terus melamun hingga interupsi jeno yang sudah merebahkan diri di bawah ranjangnya

"udah, tidur. ngelamun mulu, ntar kesambet setan gue yang repot"

"tcih"

mark pun bangun dan mengambil kembali bantal yang tadi dia lempar ke jeno saat ingin kembali ke ranjangnya mark terpeleset oleh selimut yang jeno jadikan alas untuk tidur

dan dengan tidak elitnya wajahnya bertepatan dengan penisnya jeno yang tercetak jelas masih terbungkus dengan celana, jeno yang kaget pun refleks memegang pinggang mark

mark yang melihat pemandangan beberapa inci dari wajahnya tersebut meneguk ludahnya kasar, sungguh ia malu rasanya ia ingin mengubur dirinya hidup-hidup

mark pun akhirnya tersadar dan dengan segera bangun, entah jeno mau pun mark mereka saling membuang muka dengan wajah yang sudah seperti kepiting rebus

mark pun dengan segera naik ke kasurnya dan menutupi tubuhnya hingga menutupi wajah. tidak jauh berbeda dengan dengan mark, jeno sekarang tengah menahan degupan jantungnya yang sangat kencang bahkan mungkin bisa saja mark mendengar jantung jeno yang berpacu cepat itu

Musuh atau musuh ? [SXS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang