12

411 32 1
                                    

BRAKK

"MARK !!, JENOO !! ASTAGAAAAAA!!"

mark dan jeno yang panik dengan cepat menyibak balutan selimut yang menutupi tubuh mereka

"INI UDAHH SIANG DAN KALIAN MASIH TIDURAN DI KASUR ?!!" ucap taeyong berapi api

"hehe" ucap keduanya sambil tersenyum tanpa dosa

"CEPETT BANGUUN, BANGUN GA, BANGUN CEPEETT SEBELUM BUBU TENDANG KALIAN!!" ucap taeyong sambil memukul mukul tubuh mereka berdua yang masih tertutupi selimut

"awh aduh duh ihhh bubu iyaa iyaa kita banguun kok" ujar mark ambil mengerucutkan bibirnya

"cepet bangun habis itu turun ke bawah terus makan" setelah taeyong memberikan perintah ia pun turun ke bawah untuk menyiapkan makanan

mereka pun akhirnya bisa menghela nafas lega "Gara-gara lo, untung aja bubu ga curiga"

"tapi lo suka kann~" ujar jeno dengan senyum yang kesannya meledek

Mark hanya bisa tersipu karena yang di bilang jeno itu benar

"Dihhh apaan, enggaa kok" ujar mark sambil memalingkan wajah

"iyaa sayangg, percaya kok" ujar jeno dengan eyes smile nya

BUGHH

"ADUHHH ANJIRR KDRT LO PARAHHH BELOM JUGA GUA KAWININ UDAH KDRT AJA LO" teriak jeno yang kesakitan karena mark yang seenaknya menendang dia hingga jatuh ke lantai yang mulus

"sapa suruh lo nyebelin" ujar mark sambil menjulurkan lidah, saat jeno akan bangun Mark lebih dulu kabur dan menghampiri bubunya di bawah

"Bubuuu tolong, ada gorila panuan" ujar Mark sambil bersembunyi di balik tubuh taeyong

taeyong yang heran akan kelakuan anaknya hanya bisa menggelengkan kepalanya, tak lama jeno datang dan menghampiri keduanya

"tuhh buu, gorilanya ganas bisa-bisa mark ketularan panuan"

"wahh parah yaaa, sinii lo!" ujar jeno sambil meraih mark dengan tangannya, mark menghindari tangan jeno dengan mudah dan kembali berlari untuk menghindari jeno

"Wleeee" saat mark lengah ia tak sengaja tersandung sesuatu dan

BRAKK

yaaa begitulah nasib mark yang malang, jeno yang melihat mark jatuh karena tersandung kakinya sendiri cepat-cepat berlari kearah mark dan mengecek tubuhnya jikalau mark terluka

"lo gapapa?"

"gapapaa, kesandung dikit doang"

"makannya jangan usil, jatoh kan jadinya" ujar jeno sambil menyentil kening mark

"ihhh sakit" mark mengelus keningnya sambil mempoutkan bibirnya sedikit, jeno yang melihat kegemasan tersebut tidak tahan

CUP

"Iyaa maaff" ujar jeno sambil mengusak rambut mark

aduh gimana inii, rambut mark yang di usak tapi hati mark yang berantakan

BUGHH

"aduhhh, lo suka banget keknya nendang-nendang gue, dikira gue bola sepak apa"

"Ya sapa suruh lo maen cuam cium bibir gue sembarangan" ujar mark sambil menatap tajam pada jeno

jeno yang melihat mark seperti itu bukannya takut malah semakin gemas akan tingkah mark

mark yang mendengar kekehan jeno semakin kesal, dan memukul dada jeno dengan pelan. jeno yang melihat tingkah mark malah semakin gemas dan menahan lengan Mark

terjadi moment saling tatap disitu, lama kelamaan wajah mereka semakin dekat seiring nya waktu, dan moment yang kalian tunggu-tunggu akhirnya terjadi

bibir jeno menabrak bibir mark dengan lembut, terlihat mark yang memejamkan mata sedangkan jeno menatap mark dengan sayu

jeno mulai melumat terlebih dahulu yang tentu saja di balas oleh mark karena buaian dari ciuman pemuda di depannya begitu menghanyutkan

lengan jeno sudah melingkar indah di pinggang mark begitupun lengan mark yang sudah melingkar di leher jeno

jeno sedikit menekan tekuk mark saat ciuman mereka semakin dalam, terdengar suara kecipak yang saling bersahutan dari ciuman tersebut

mereka berciuman sudah sedikit lama hingga mark akhirnya kehabisan nafas dan memukul dada jeno, jeno yang mengerti dengan tidak rela melepas tautan mereka

melihat wajah mark yang memerah dengan bibir yang basah membuat jeno tidak tahan ingin menggigit insan imut yang ada di hadapannya

dengan cepat jeno mendekatkan wajahnya ke leher mark, dan hampir saja mark kelepasan mendesah karena merasa benda tak bertulang menyapu lehernya

mark sedikit meremas rambut jeno karena sengatan dari sentuhan jeno, jeno terus menjilat leher mark sesekali menghisap nya lembut karena jika terlihat ruam di leher bisa bisa itu akan menjadi masalah

mark menggigit bibir bawahnya untuk membungkam desahan yang bisa saja lolos dari belah bibirnya

"Jenhh, udah eunggh ntar bubu dateng shh"

jeno seakan tuli akan interupsi mark dan tetap melanjutkan aksinya terhadap leher mark

Cup ! slurpp ! muach ! slurpp ! slurpp !

taeyong yang mendengar suara-suara aneh berusaha mencari sumber suara itu hingga ia menemukan mark dan jeno yang sedang terduduk di lantai dengan jeno yang sedang meringis

"Mark, tadi suara apa ?"

"suara apa emang bu ? mungkin suara jeno tadi abis mark tendang heheheh"

"pantesan kek ada suara ngeringis gitu, ternyata dari kamu jen"

"shh iya bu, mark nendang-nendang jeno parah emang bu, kdrt mulu dia mah"

"enak aja lo, sapa suruh lo ngeselin jadinya gue tendang"

"hadehh dasar kalian berdua, berantem mulu kerjaannya. udah yuk makan dulu"

"iyaa bu, nanti mark sama jeno nyusul kok"

saat taeyong sudah pergi mark pun menghampiri jeno yang masih meringis sambil sesekali mengusap bokongnya

mark hanya terkekeh puas karena melihat jeno kesakitan

"makannya jangan usil"

Cup !

jeno yang mendapat kecupan di pipi seketika blank berusaha mencerna kejadian tadi hingga tak menyadari mark yang sudah pergi duluan, ya tuhan kenapaa ni anak lucu banget sihh aarghh. awas aja lo mark gue terkam lo ARGHHH

TBC.
Kalian masih suka sama cerita ini ? kalo masih suka bakal saya lanjutin ceritanya

Musuh atau musuh ? [SXS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang