Setelah diminta buat pulang dan istirahat dirumah, Mingyu yg emang ngerasa badannya belum pulih sepenuhnya, tanpa pikir panjang langsung pergi dan ninggalin tumpukan kerjaan diatas meja nya.
Jarak dari kantor sampai apartemen yg biasanya butuh waktu 30menit, kali ini sampai 45menit karna mingyu yg mengendarai mobilnya dengan pelan. Kepalanya masih sedikit pusing, engga mau ambil resiko, biarlah sampai lebih lama asalkan selamat sampai tujuan.
Sampai di apart, waktu membuka pintu, indra penciumannya disambut harum masakan dari dalam. Dan seketika perutnya langsung bereaksi terhadap harum yg sangat dia hapal masakan apa itu.
Dan bener aja, begitu dia jalan kearah dapur yg emang engga jauh pintu depan, dia ngeliat seseorang yg lagi sibuk berkutat dengan peralatan masak.
"Yang?" panggilnya pelan. Bikin siempu yg dipanggil sedikit kaget dan langsung membalikkan badannya.
"Eh? Loh kok udah pulang? Mana gak kedengeran lagi masuknya" masih dengan celemek dibadannya dan spatula ditangan kanan, lelaki manis berkacamata itu jalan mendekat kearah mingyu.
Mingyu yg emang masih ngerasa lemes, langsung bergelayut manja pada si manis yg untung saja masih bisa menahan berat badan yg lebih besar dari dirinya sendiri itu.
Masih dengan keterkejutannya, dia mulai ngerasa ada hawa panas di bagian lehernya tempat mingyu yg sekarang lagi nelusupin mukanya disana. Wah sakit kayanya nih begitu pikirnya.
"Masuk dulu yuk. Masa mau pelukan sambil berdiri gini. Emang ga pegel?" Sebelah tangannya yg nganggur, mengusap lembut punggung lebar mingyu.
Dengan berat hati, mingyu ngelepasin pelukannya, walau masih bergelayut, mereka berdua jalan menuju ruang tengah.
Duduk di sofa, mingyu menyenderkan kepalanya di sofa dengan mata tertutup.
Wonwoo, lelaki manis yg sudah menjadi pacar Mingyu selama 2tahun, melepaskan celemek dari badannya dan menaruh diatas meja beserta spatula yg masih dibawanya tadi. Mendekat kearah Mingyu dan memberikan usapan dikeningnya. Hangat
"Gak enak badan ya?" Tanya nya, yg mendapat jawaban anggukan singkat. Wonwoo ngehela napasnya pelan. Benar kan. Dia udah ngeduga kalo pacar nya ini pasti akan sakit. Setelah beberapa hari lembur bahkan sampai membawa pekerjaan pulang, udah pasti akan membuat tubuhnya drop.
Ngerasa pening dikepalanya sedikit berkurang berkat pijatan lembut si manis, mingyu perlahan membuka matanya dan disuguhin senyum manis wonwoo.
"Dari kapan disini yang?"
"Gak lama, paling 2jam yg lalu. Mau buatin makanan, terus ntar aku anterin ke kantor, eh malah kamu udah pulang"
Ya, Mingyu dan Wonwoo emang engga tinggal bareng. Mereka punya apartemen masing2. Tapi sering mereka bergantian menginap ditempat salah satu dan udah saling bertukar akses masuk apartemen keduanya. Jadi engga heran kalo sering ada Wonwoo di apartemen Mingyu walau si pemilik tidak ada, atau sebaliknya.
"Disuruh pulang tadi sama si Jungkook, yaudah aku pulang aja. Lemes banget badan"
"Iya agak anget juga kamu. Ke kamar gih biar badannya bisa tiduran. Aku mau lanjutin masak, dikit lagi selesai"
"Yaudah aku ke kamar ya, kamu jangan lama2 masaknya. Aku mau peluk" pintanya manja,kembali bergelayut memeluk badan wonwoo.
"Iya iya gak lama kok, nanti aku bawa ke kamar makanannya biar kamu bisa cepet minum obat".
Dengan lunglai, mingyu berjalan menuju kamarnya dan wonwoo yg kembali ke dapur.
.
.
.
.
.
