#20. My Little Sister

388 24 0
                                    

            Badan Chilla rasanya remuk akibat perjalanan panjang Jepang - Indonesia, setelah kembali ke mansion dia bahkan tidak bergerak sedikitpun dari kasurnya. Dia terlelap begitu pulas hingga harus di bangunkan oleh madam Chi untuk sarapan.

“Nona, ayo bangun. Tuan muda sudah menunggu untuk sarapan!”

         Madam Chi menyentuh lengan Chilla agar gadis itu segera bangun, jika di ingat Madam Chi dahulu nya tidak suka akan kehadiran Chilla dan menganggap gadis itu mencari keuntungan dari kebaikan tuan muda. Tapi seakan berjalan nya waktu dia mengetahui fakta-fakta yang membuatnya tidak membenci Chilla.

        Jika madam Chi - kepala pelayan menyukai nona muda ini bukan berarti semua pelayan demikian, beberapa diantaranya diam-diam menggunjing mengenai kehadiran Chilla khususnya pelayan yang masih muda. Chilla mengetahui hal tersebut namun dia tidak pernah melaporkan nya ke Raiden. Tidak penting!

Selagi para pelayan itu tidak menggangu ketenangan nya, dia tidak peduli.

“Madam, kepala ku pusing. Masih jet lag kayaknya, boleh izin skip sarapan?” tanya Chilla sambil memejamkan matanya.

Madam Chi paham dan segera keluar dari kamar Chilla.

***

Are you ok?”

       Suara Raiden mengusik tidur tenang Chilla, baru saja dia akan menikah dengan Min Yoongi tetapi Raiden menggagalkan nya dengan membangun dia dari alam mimpi.

          Chilla menatap Raiden yang berdiri disebelah kasurnya, dia tidak bergerak sama sekali dari tempat tidurnya.

“Pusing banget, sebelumnya engga pernah begini,” jawab Chilla dengan nada lemas.

          Tadi pusing Chilla hanya sedikit saja tetapi setelah dia makan dan minum obat pusingnya malah makin bertambah. Dia menatap nanar Raiden, untungnya ini weekend jadi dia tidak perlu ikut Raiden ke kantor.

“Udah minum obat?” Raiden bertanya setelah dia duduk di kasur Chilla.

           Sebenarnya dia ingin duduk di sofa akan tetapi suara Chilla yang parau membuatnya tidak dapat mendengar dengan jelas ucapan gadis itu.

“Udah,” jawab Chilla.

“Feeling better?” tanya Raiden.

“Justru tambah pusing,” ucap Chilla sambil memejamkan mata.

       Dia tidak kuat untuk melakukan percakapan dengan Raiden, sungguh pusingnya ini kian bertambah. Kepalanya ingin meledak seketika.

         Raiden jelas mengernyitkan dahinya, perasaan khawatir muncul dengan sendirinya. Chilla tidak akan mati kan? Dia lantas meninggalkan kamar Chilla setelah melihat gadis itu kembali tertidur.

         Raiden jelas marah, siapa yang memberi obat kepada Chilla. Apakah dosisnya sesuai atau tidak, sial! Raiden pusing sendiri memikirkan nya. Dia lantas memanggil Madam Chi untuk ke ruang kerjanya.

Madam Chi tiba di ruang kerja Raiden dengan pikiran yang gelisah.

“Ada yang bisa saya bantu tuan muda?” tanya madam Chi.

        Aura ruang kerja Raiden menjadi semakin pekat entah mengapa, madam Chi bingung kesalahan apa yang dia buat atau justru kesalahan maid lainnya?

“Kondisi Mahika bagaimana?” tanya Raiden tenang.

“Kondisi nona muda kurang baik, tuan. Saya ingin melaporkan kepada tuan muda tetapi saya tadi harus mengurus pelayan yang melakukan kesalahan,” jawab Madam Chi mantap.

Yes, I'm Cinderella!Where stories live. Discover now