Chapter 2

314 60 26
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

Haechan terbangun setelah mendengar suara berisik dari arah luar yang entah apa. Pemuda itu mengerang jengkel karena tidurnya terganggu.

"Siapa yang pagi-pagi gini udah buat keributan, sih?! Gak tau orang pengen tidur seharian," ucap Haechan seraya mengambil bantal untuk menutupi telinganya dari kebisingan dari luar.

Namun suara berisik tersebut masih terdengar dan tak kunjung berhenti, membuat Haechan mengerang frustasi.

"Aish!"

Pemuda itu melempar bantal ke sembarangan arah, dia duduk dengan wajah ditekuk. Tahan, jangan marah. Ingat kata Mama di kampung. Jadilah anak baik, jangan membuat kekacauan di Seoul.

Haechan berusaha menormalkan debaran jantungnya yang sedikit tak beraturan karena ia bangun bukan atas keinginannya sendiri. Suara berisik dari arah luar masih terdengar, entah apa yang sedang dilakukan oleh seseorang di luar sana.

"Siapa yang berisik, sih? Ganggu orang tidur aja," gumam Haechan setelah debaran jantungnya kembali normal. Pemuda itu turun dari tempat tidur. Netranya melirik ke arah jam di dinding. Ia menyipit. "Eh, ternyata udah lumayan siang."

Pukul sebelas tiga puluh menit.

"Makan apa, ya?"

Haechan berjalan ke arah dapur sembari menguap lebar. Mata pemuda itu menyipit seperti masih mengantuk. Ia mengambil gelas, lalu menuang air mineral sampai penuh dan meneguknya hingga sisa sedikit.

"Di kulkas gak ada apa-apa karena aku belum belanja untuk bulan ini. Adanya cuma mie instan," gumam Haechan. "Tapi masa aku makan mie lagi, sih. Nanti Mama bisa ngomel kalau tau pola makanku serempangan kaya gini."

Haechan berjalan ke arah jendela untuk membuka gorden agar cahaya matahari bisa masuk ke kamar kostnya.

"Apa aku nyari makanan di luar, ya?" ucap Haechan. "Sekalian belanja dikit, tapi aku mau cuci muka dulu."

Pemuda itu melirik ke arah pintu kamar. Suara berisik dari arah luar masih terdengar.

"Sebenernya orang di luar itu lagi ngapain, sih?"

.
.
.

Moon Taeil sedang menggerutu karena salah satu kursi di kamar kostnya patah saat hendak ia duduki. Kemungkinan kayunya sudah rapuh dan sekarang dia tengah berusaha untuk memperbaiki sampai layak digunakan lagi.

"Masih untung pantatku gak sakit waktu jatuh tadi," gumam Taeil sembari memalu paku pada bagian kaki kursi. "Mungkin ini karena aku jarang nempatin kamar kostku jadinya pada rapuh atau bisa juga semua barang-barang di sini udah pada reyot."

Taeil melirik ke arah pintu kamar kost yang berada di sebelah kamarnya.

"Sejak aku ngekost di sini, aku belum tau siapa pemilik kamar sebelah," ucap Taeil. "Mungkin karena aku jarang ada di kost," lanjutnya. "Nanti aku kenalan, deh. Gak enak juga kalau gak akrab atau minimal tau nama tetangga."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 30, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Lolipop Cinta (HyuckIl)Where stories live. Discover now