hello gess jadi gw balik kagi setelah beberapa minggu nggak up.
gw bakal tulisin cerita yang agaa ekhm.
jadi bocil skip aja skip.
tapi nggak di part ini, jadi sabar ya mungkin kalo nggak nanti ya besok.
happy reading.
💨💨💨
Gevan dan juga zavan kini siap dengan style mereka untuk makan malam.
karna gw lagi baek gw kasih contoh pict nya.
Zavan
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
formal abis ges😎
Gevan
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
santai abiss kek mau nongki ma temennya gak tuh
Gevan keluar dari dalam kamar mandi dengan style-nya.
zavan yang telah siap pun hanya menunggu si manis di dalam kamar.
saat melihat pakaian yang di kenakan oleh gevan, zavan pun terbelalak.
bagaimana bisa gevan menggunakan celana pendek dan memamerkan aset pribadinya.
"apa apaan bajumu itu? mengapa kau memakai celana pendek? ganti" ujar zavan dingin dan penuh penekanan.
"paansi, suka suka gw lah orang gw yang pake kok elu yang sewot, lagian lo siapa kok ngatur ngatur" zavan yang mendengar ocehan Gevan pun hanya bisa diam dan memendam amarahnya.
"baiklah, mari kita pergi" zavan pun langsung keluar dari kamar miliknya dan meninggalkan Gevan di sana.
lalu gevan pun segera mengikuti zavan keluar dari apartemen milik zavan.
mereka pergi ke parkiran lalu masuk ke dalam mobil milik zavan.
zavan melakukan mobilnya membelah jalanan kota yang lumayan ramai itu dengan kecepatan sedang.
tak lama setelah itu mereka pun sampai di tempat tujuan mereka yaitu 'ristorante di pesce' restoran dengan gaya ala Italia yang memanjakan mata.
dengan desain warna putih dan juga terdapat lampu gantung yang sangat mewah di tengah tengah ruang itu.
mereka pun segera mencari tempat orang tua mereka.
saat mereka sudah menemukan dimana orang tua mereka berada, mereka bergegas menuju meja yang sudah di tempati oleh keluarga mereka.
tak lama setelah mereka duduk waiters datang mengantarkan pesanan yang telah di pesan sebelumnya.
bersamaan dengan datangnya lio bersama sang sekertaris, farel.
"ya ampun cucu oma, habis jalan jalan ya sama uncle?" silah pun mengambil viano dari gendongan sang putra.
"eumm, di yah awa ano lan lan" pernyataan dari alvin mampu membuat gevan mendelik.
"ano tadi bilang apa sayang? yah? ayah?" gevan seakan tak percaya dengan apa yang ia dengan.
"eumm, iya bunaa yah io ma bunbun" meskipun alvin masih cadel gevan sangat memahami apa yang di katakan oleh bocah itu.
ia menganga tak percaya, sedangkan orang yang dipanggil 'bunbun' oleh viano kini menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang semerah tomat.
sedangkan lio hanya terkekeh melihatnya.
'nyengir kan lu bang'
"what the fuck?! apa paan nih anjeng??!!!" teriak gevan marah.
"apa? abang pacaran sama dia" ujar lio dengan santai.
"eh biawak kebon lo bilang tadi cuma sekertaris ya ngentod!! kalo gw tau lo mainin dia gw potong tuh kontol lo!!!" ujar gevan menggebu gebu.
sementara zavan hanya diam dan mendengar pertengkaran antara kakak dan juga adik itu.
"dek! mulutmu itu loh!! kotor banget!" marah silah.
"maaf bun, habisnya tuh lio ngeselin!" ujar Gevan yang tak mau di salahkan.
"sejak kapan?" ujar darren yang sedari tadi hanya diam menyimak percakapan anaknya.
"baru aja tadi" jawab lio acuh
"anjing anak gw lu ajak pacaran gitu? bajingan anak gw nggak suci lagi" umpat gevan yang geram dengan kelakuan kakaknya itu.
"justru dia yang buat gw jadian"
"bajingan lo!! manfaatin anak gw lagi" teriak gevan tak terima.
"udah udah stop dulu makan dulu" ujar darren menengahi, jika tidak maka perdebatan ini tak akan selesai.
setelah mereka makan, mereka mulai berbincang bincang ringan.
sampai akhirnya mereka sampai pada inti pembicaraan malam ini.
