Bab 24 Jurit malam

1.7K 146 8
                                    

Happy reading!!
Vote dan komen sebagai dukungan!
Terima kasih!!




–Hassword












Waktu sudah menunjukkan jam dua belas malam menandakan bahwa sudah tengah malam tak terasa juga acara perkemahan sudah berada di puncak acara yaitu jurit malam, acara ini banyak disegani oleh banyaknya peserta didik.

"Kakak jangan jauh-jauh sama adek ya?" Bisik Skala saat ini mereka sedang berkumpul di tengah lapangan mendengar segala peraturan yang wajib di dengar.

"Kamu yang seharusnya nanti jangan jauh-jauh dari kakak." Ucap Shaka namun matanya tetap fokus mendengarkan kakak pembina.

Shaka terpilih menjadi ketua kelompok dikarenakan alasannya adalah 'Shaka lu kan ketua osis jadi lu aja yang jadi ketua lebih menjamin.' Ya begitulah ucapan teman-temannya dan Shaka menerima dengan senang hati.

"Ingat! Jangan terpisah dari regu kalian! Jangan mengucapkan kata-kata yang tak sopan!! Ikuti saja tanda-tanda yang sudah disiapkan!" Ujar kakak pembina.

Setelahnya semua barisan ditertibkan lalu mulai lah satu persatu regu diarahkan untuk memulai perjalanan.

"Jangan pada mencar ya walaupun nanti ada jumpscarenya gitu." Ujar Shaka. "Sans Shak gua anti takut." Ucap Dio.

"Halah tadi ke toilet aja minta dianterin sama gua." Ucap Skala. "Gimana ya kan gua takut ilang gitu, kalo gua ilang lu kan bisa ikut." Ucap Dio. "NGAWUR LO." Ucap Skala.

Mereka kembali fokus dengan perjalanan Skala memegang erat pundak sang kakak, "Adek sakit ih jangan erat banget kakak gak kemana-mana, mending pegang tangan kakak aja." Ucap Shaka.

Skala terkekeh lalu mengambil tangan Shaka untuk ia genggam, "ANJING POCONG!!" Pekik Dio. Shaka segera membekap mulut Dio. "Stttt lu gak denger kakak pembina bilang apa?! Jangan ngomong kasar!!" Ucap Shaka.

Dio bergetar ketakutan lalu memeluk Skala dan mengangguk, Skala menghela nafasnya "Tadi ada yang bilang gak takut perasaan deh." Ucapnya.

Dio meringis "Yaudah si maap gua kan reflek itu kagetnya." Ucap Dio. "Udah Shak lanjut aja." Ujar yang lainnya Shaka mengangguk lalu kembali melanjutkan jalannya.

(Oh iya aku lupa jelasin, kelompoknya Shaka tuh ada 5 orang ya, Shaka, Skala, Dio, Galih, Revan. Supaya kalian gak bingung mereka selama jalan berbaris sesuai urutan namanya ya)

"Tolong diinget ya kalo kalian kaget teriak gapapa tapi tolong jaga bahasa ya biar kitanya juga gak akan kenapa-napa." Ucap Shaka dan lain mengangguk mengerti.

Selama perjalanan regu Shaka berjalan lancar hanya saja Dio selalu menjadi yang paling berisik saat terkejut dengan setan jadi-jadian.

Seperti saat ini Dio memeluk Skala dengan erat membenamkan wajahnya di pundak Skala. "Dio lu berat anjay bisa gak, gak usah lebay?" Ucap Skala.

"Gak bisa La serem banget sumpah gua gak berani." Jawab Dio Skala merotasikan mata malas. "Minimal jangan meluk gua!! Jalannya susah kalo lu meluk gua Diooo"  ucap Skala frustasi.

Dio terkekeh lalu melepaskan pelukannya lalu mereka berjalan lancar lagi namun pada saat pertengahan jalan terdapat 2 jalan yang dimana dua jalan tersebut terdapat tanda yang berbeda.

Jordanta Fam's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang