Bab 13

21 10 25
                                    

Semua terbangun saat terik panas matahari menyinari wajah mereka ditengah hutan pendalaman mangrove tersebut."Kita harus lanjutin perjalanan kita gi,atau tidak pria itu menemukan keberadaan kita.Kita ga bisa berdiam diri saja kita harus meminta pertolongan dan keluar dari hutan ini"Seru fian,argi mengangguk setuju dan segera berdiri begitu pula dengan semuanya

Mereka pun kembali berjalan, semakin berjalan semakin memasuki pendalaman hutan."Gue takut fi,gue takut ada binatang buas"gumam alina pelan, membuat fian merangkul pundaknua."Jangan khawatir kita disini ada lin!"

Setengah jam sudah mereka berjalan mencari jalan keluar dari hutan itu,menahan dahaga dan lapar terlihat ada pohon jambu ditengah-tengah lokasi mereka saat ini.Argi sesekali memetik jambu dan memberikannya pada zarya dan yang lain agar bisa menahan lapar dan dahaga

"Zev--an"lirihnya dan jatuh

Salwa pingsan tepat dipelukan zevan saat ini,lelaki itu terkejut melihat kekasihnya menjatuhkan diri didirinya membuatnya sontak terkejut."Salwa"

Semua pandangan menoleh ke zevan dan salwa yang berdiri dibelakang mereka,semuanya segera menghampiri panik melihat kondisi temannya saat ini,sangat pucat dan lemas

"Sal lo kenapa?"tanya zarya dan alina membangunkan temannya itu,salwa hanya bisa menggumam dan mengisyaratkan pergelangan tangannya yang terluka parah membuat dirinya menjadi lemah tak berdaya."Astaga,tangan lo kenapa?"

"Seperti tangan salwa terluka saat dia berusaha membuka ikatan tali dirinya"imbuh fian,luka itu seperti sudah melebar dan banyak mengeluarkan darah namun hingga semalam selalu dirinya tahan agar semua temannya tidak khawatir akan dirinya."Salwa terjadi pendarahan itulah makanya dirinya menjadi tak berdaya seperti ini!"ujar zarya,dia juga sempat belajar tentang obat-obat dan beberapa luka disekolah

"Kita harus cari tanaman yang bisa mengeringkan lukanya"ucap zarya menyarankan semua temannya mencari tanaman obatan yang bisa menutupi luka Salwa.Tanaman dsini banyak zar,jenis tanaman apa yang akan kita cari?"tanya Alina bingung

"Yang gue tau cuma pohon yodium,kalian bisa cari?"tanya zarya,semua temannya mengangguk dan berpencar mencari daun pohon itu sedangkan zevan dan zarya masih menetap menemani salwa yang masih terpejam.sesekali gadis itu membuka matanya namun menutupnya lagi

DorDor

Mata mereka langsung membelalak ketika mendengar suara tembakan terdengar tak jauh dari mereka membuat semuanya menjadi panik dan kembali ke lokasi dimana Salwa,zarya dan zevan berada."Seperti pria itu kembali mengejar kita!"imbuh fian

Argi dan yang lain berlari dan menyuruh zarya dan zevan berlari segera."Kita harus lari,pria itu kembali!"sarkas argi tegas,zarya menalan salivanya kuat rasa takut itu muncul lagi membuat dirinya kebingungan

"Bagaimana dengan salwa,kita ga mungkin ninggalin dia gi"tanya zarya

"Kalian larilah,aku akan menggendong salwa berlari"Ucapnya dan mengangkat gadis itu yang sudah tak sadarkan diri,Argi menggendong gadis didepannya ala bridel style dan segera berlari menyusul teman-temannya,suara tembakan itu semakin dekat membuat mereka harus terus berlari."Kita jangan sampai terpisah,harus terus tergandeng!"seru zevan

"HAHAHA Where do you want to run?"Pria itu menampakkan wujudnya tepat didepan mereka,begitu pula sudah dikepung oleh orang-orang yang merupakan sekutu pria itu."Ar, gimana ini?"gumam zarya pelan

"Catch them!"perintah pria itu

"Zarya,Alina menyingkirlah biar kami yang hadapi mereka."seru fian menyuruh kedua gadis itu pergi menyingkir dari kepungan para sekutu pria itu,sedangkan argi masih stay menggendong salwa sembari sesekali menghajar sekutu itu walaupun terasa berat dia harus tetap kuat untuk menggendong gadis itu tanpa terluka sedikitpun

Bruk

Zevan lengah saat lukanya dipukul hebat memakai kayu membuat dirinya terjatuh memegangi luka yang berbaut kain itu."Huh hah."engah zevan menelan salivanya dengan kasar saat dirinya masih saja dihajar habis-habisan pada 2 orang tersebut."Van,Lo harus kuat van."seru fian

Fian berlari menyelamatkan zevan saat pria kekar itu ingin memukul kepala temannya dengan kayu besar.Ia menendang badan lelaki itu dan memberinya satu pukulan kuat."Zevan,zevan."panggil Fian terus menerus namun tak ada responan dari zevan,lelaki itu seperti sudah menutup mata akibat luka lukanya yang pukul dengan sangat keras

"Argii"

Lelaki itu menoleh ketika dirinya dipanggil oleh Fian."Zevan?!"lirihnya dan berlari ke arah adiknya lalu menghajar orang yang telah memukul adiknya hingga seperti itu."Erhhh."erang argi ketika memukul pria kekar itu lagi

"Zaryaa,larilah dari sini dan bawa zevan pergi dari sini zar, selamatin diri kalian dulu."perintah Argi ditengah perkelahiannya

"ngga,aku gamau ninggalin kamu gi?"

"Larilah zar, selamatin diri lo dan bawa zevan kami akan menyusul!"Ujar Fian juga

DegDeg

Tak tega rasanya meninggalkan mereka ditengah seperti ini.Air mata zarya lolos dari pelupuk matanya melihat kekasihnya itu terus dihajar,diberi pukulan,ditendang,dan disodorkan senjata tajam.Jantungnya merasa sesak namun ia tak ada pilihan lain dia juga harus menyelamatkan zevan dan Alina dari tempat itu

"Gi...hiks."Gumamnya sembari menghapus beberapa air mata yg jatuh hingga membasahi pipinya sendiri dan berlari merangkul zevan begitu juga dengan Alina yang membantu zarya merangkul zevan

Argi menghindar lalu meletakkan salwa ditengah pepohonan itu agar gadis itu juga tak terkena pukulan keras dari sekutu tersebut.Fian dan argi terus mendapatkan pukulan dan tendangan kuat, mereka hanya berdua untuk bisa melawan enam orang sekutu tersebut

Melihat ada ketiga orang melarikan diri pria itu meninggalkan sekutunya dan pergi mengejar zarya dan Alina.Tampak gadis itu terus berlari tanpa henti namun terus dikejar oleh pria bangsat itu."Zar,kita harus sembunyi pria itu mengejar kita"

Zarya melihat sekelilingnya hanya ada pepohonan yg bisa melindungi mereka dari tatapan pria itu."Kita berlindung dijurang bawah itu Lin"serunya dan berjalan turun kebawah jurang

"HAHAHA KALIAN TIDAK AKAN BISA LARI!"

Argi menghajar para sekutu itu tanpa ampun hingga satu persatu dari mereka lengah begitu juga dengan fian.Ntah bagaimana mereka memukul para sekutu pria itu akhirnya lengah membuat mereka mempunyai kesempatan melarikan diri

Argi menggendong salwa dibelakang punggungnya dan berlari bersama fian,ntah kemana ketiga itu lari itu tidak penting sekarang hanya harus bisa lari dari kejaran tersebut.

"Sal bertahanlah!"imbuh argi

Dikit bnget yaa,banyak tugas cugg...
Next...


THE MANGROVE [ON GOING]Where stories live. Discover now