0.8

192 30 0
                                    


Setelah satu hari di rawat di rumah sakit, akhirnya Jihan sore ini di perbolehkan pulang.

Sepi, rumah Jihan saat ini terlihat sangat sepi layaknya rumah tak berpenghuni.

"Bi, dimana mama dan papa?" Ucap Jihan saat menghampiri bi Inah yang berada di dapur.

"Ya ampun non Jihan, non darimana saja tidak pulang sejak malam? Non baik-baik aja kan?!" Ucap bi Inah merasa khawatir karena Jihan yg menghilang seharian tanpa memberi kabar.

"Aku baik-baik saja bi. Maaf sudah buat bibi khawatir, semalam Jihan menginap di rumah teman" Ucap Jihan berbohong, karena ia tak mau membuat bi inah khawatir.

"Ah syukurlah kalau non baik-baik saja. Oh iya, nyonya dan tuan sedang pergi ke luar negeri karena ada urusan bisnis non"

"Hahh, apa yg kau harapkan? Mereka memang tak pernah peduli pada mu Jihan!"

"Non Jihan sudah makan? Mau saya siapkan makanan sekarang non?"

"Ah tidak usah bi, aku ingin ke kamar saja" Jihan pun melangkah pergi menuju kamarnya.

Jihan menatap seluruh kamarnya. Rapih, pasti bi Inah yang merapikan nya. Lalu kini kakinya melangkah ke arah balkon dan memandang taman bunga yang berada di halaman rumah.

Drrttt  Drrttt

Handphone Jihan berbunyi menandakan sebuah panggilan dari nomor yang tak ia kenal.

Kenapa nomor ini bisa menelpon nya? Perasaan Jihan tak pernah memberikan nomornya pada orang yang tak ia kenal.

Akhirnya tanpa pikir panjang Jihan pun mengangkat panggilan tersebut.

"Siapa?" Tanya Jihan to the point.

"Haii, ini Arjuna"

"Huh? Bagaimana bisa kamu mendapatkan nomor telpon ku?"

"Maaf, kemarin aku menyimpan nomor telepon mu saat ingin menghubungi keluarga mu, tapi sayang tak ada yg mengangkat nya"

"Hm yasudah, tidak papa"

"Kamu sudah sampai rumah?" Tanya Arjuna.

"Sudah"

"Hah yukurlah, maaf tadi aku tidak bisa mengantar mu pulang" Ucap Arjuna merasa bersalah tidak bisa mengantar Jihan pulang karena ada suatu urusan.

"Tidak papa"

"Oh ya, besok sepulang sekolah kau ada waktu? Aku ingin mengajak mu jalan-jalan ke suatu tempat"

Jihan terdiam. Sepulang sekolah Jihan selalu ada jadwal les, itu artinya dia tidak bisa dan tidak ada waktu untuk bermain.

"Maaf, aku tidak bisa"

"Hmm, yasudah tak apa. Tapi weekend nanti aku tidak menerima penolakan! Bye." Ucap Arjuna lalu mematikan telepon nya secara sepihak.

"Dasar cowok anehh!"

Setelah itu Jihan pun masuk kedalam kamar nya. Ia masih memikirkan ucapan Arjuna tadi, weekend? Itu hari libur sekolah, tetapi jadwal les Jihan tetap berjalan di hari libur.

Ah, bagaimana kalau bolos les satu hari, tak ada salah nya juga kan? Toh Mama dan Papa sedang tak ada di rumah.



~Tbc~



~Tbc~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.











Maaf ya part ini cuman sedikit hehe😅

Maaf juga baru bisa update, karena handphone ku rusak lagi guyss. Ini pun aku update lewat handphone mama aku.













Jangan lupa vote & comment nya.
Thank you🖤

I Just Wannabe Happier || [Short Story] Where stories live. Discover now