| chapter 13 - END

450 16 2
                                    

"KAKASHI, apa kau serius dengan perkataanmu?"

Lady Tsunade bertanya kembali. Mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia sedang tidak salah dengar dan tidak ada yang salah dengan indra pendengarannya. Pasalnya, setelah mengambil banyak misi rank S—tiba-tiba saja lelaki itu mendatangi kantor hokage untuk melapor bahwa ia dan Sakura akan melangsungkan pernikahan. Sementara itu, wanita di samping Kakashi yang tak lain adalah Sakura telah bersemu merah di hadapan Lady Tsunade.

Sang Putri Siput memegang dahi sebelum mengembuskan napas panjang. Ia kembali menatap Kakashi dan Sakura secara bergantian sebelum berkata, "Itu berarti misi yang kuberikan kepada kalian telah gagal karena peraturan dalam dunia shinobi adalah tidak melibatkan perasaan selama menjalankan misi." Ia memberi jeda sebelum melanjutkan, "Biarpun begitu syukurlah akhir yang kuharapkan tidak terlalu buruk."

"Apakah Nona Tsunade mengizinkan kami menikah?" Sakura bertanya hati-hati. Otaknya kini tak dapat mencerna dengan baik apa yang dikatakan Sang Shisou. Namun ketika mendapati anggukan dari Lady Tsunade, wanita muda itu lantas bersemu merah dan melirik Hatake Kakashi yang masih berdiri tegap di sebelahnya. "Terima kasih, Nona Tsunade."

"Aku doakan pernikahan kalian berjalan lancar." Lady Tsunade berucap tulus. "Ngomong-ngomong, kapan kalian akan merencanakan pernikahan tersebut?"

"Sebelum pernikahan Naruto dan Hinata, Nona Tsunade."

Kali ini, Hatake Kakashi menjawab tegas yang membuat semua orang di ruangan hokage menjadi terkejut. Tidak terkecuali Tuan Jiraiya yang di detik selanjutnya merespons perkataan Kakashi dengan tertawa terbahak-bahak.

"Itulah semangat muda, Kakashi."

"Saya harap Anda dan Nona Tsunade juga segera menyusul."

Perkataan Hatake tersebut sukses membuat Lady Tsunade bersemu merah sedangkan Tuan Jiraiya hanya tertawa kencang. Ia dengan bangga melirik Lady Tsunade sebelum berkata, "Tentu saja, kami akan menyusul kalian. Nantikanlah."

Berawal dari misi lima tahun yang diberikan Lady Tsunade kepada Kakashi dan Sakura untuk menjaga satu-satunya keturunan Uchiha yang masih ada—pada akhirnya membuat keduanya jatuh ke dalam lembah yang bernama cinta. Hingga tanpa sadar keduanya telah jatuh sangat dalam antara satu sama lain dan memberikan khayalan di masa depan tentang membangun keluarga kecil bersama-sama. Kepribadian Kakashi yang tenang dan selalu berpikiran dingin membuat Sakura jatuh hati. Ia dapat mengimbangi kepribadian Sakura yang berapi-api—membuatnya betah karena menemukan rumah untuk pulang.

Hingga ketika pria itu memulai pertengkaran yang semakin memanasi perasaan Sakura akibat rumor yang beredar antara Kakashi dan Hanare—keduanya untuk sejenak terpisah oleh jarak dan waktu. Meski pada akhirnya Kakashi maupun Sakura telah berhasil menyelesaikan kesalahpahaman di antara keduanya—hal tersebut belumlah cukup untuk menunjukkan betapa Kakashi sangat mengidamkan Sakura sebagai bagian dari hidupnya. Maka dari itu, ketika Sakura telah memberikan perasaannya dan kesempatan kedua kepada Kakashi—pria itu tidak menyia-nyiakan dan segera menyatakan niatannya untuk mengikat cinta mereka ke dalam sebuah ikatan pernikahan.

Sakura masih ingat betul hari di mana Kakashi mengantarnya pulang ke apartemen sewaktu dirinya mabuk sedangkan Kakashi baru saja sampai di Konoha. Dengan menggendong Sasuke dan disinari oleh rembulan yang cahayanya menembus dari luar, Kakashi melamar Sakura di depan pintu apartemen wanita itu.

"Selamat atas pernikahannya Sakura dan Guru Kakashi!"

"Terima kasih, Naruto."

Kakashi berucap tulus sementara Sakura yang berdiri di sebelahnya hanya tersenyum bahagia. Biar bagaimana pun cerianya lelaki itu—jujur saja ada sedikit perasaan bersalah karena telah mendahului pernikahan Naruto dan Hinata. Ini semua adalah salah Hatake Kakashi yang mempercepat rencana pernikahan mereka. Meskipun demikian, kebahagiaan ini tidak bisa Sakura sembunyikan dari siapapun.

"Naruto, terima kasih."

Sakura yang telah berganti nama depan menjadi Hatake kini memperhatikan suaminya dari dapur. Bagaimana ia dan Sasuke bercanda membuat hati Sakura menghangat. Rasanya baru beberapa hari yang lalu mereka mengakui perasaan masing-masing dan Kakashi melamar Sakura. Tidak terasa kini Sakura telah resmi menjadi Nyonya Hatake dan keduanya telah pindah ke apartemen yang lebih luas. Sementara itu, berita bahagia lainnya adalah Kakashi diangkat menjadi Rokudaime menggantikan Lady Tsunade yang sebentar lagi juga akan melangsungkan pernikahan dengan Tuan Jiraiya. Di sisi lain, sahabatnya Naruto telah menikah pekan lalu—terlambat dua pekan dari jadwal pernikahannya yang seharusnya dimulai bulan kemarin.

Salahkan Kakashi yang begitu terburu-buru menikahi Sakura dengan alasan takut Sakura akan berubah pikiran lagi. Padahal, lelaki itu dan semua orang tahu bahwa Sakura sudah sangat mencintai Hatake Kakashi. Hanya saja, sejak pertengkaran mereka terakhir kali sebelum Kakashi mengambil misi, pria itu sudah merasa parno duluan—takut seseorang berhasil mencuri hati wanitanya. Namun kenyataannya itu hanyalah sekedar ketakutan seorang Hatake Kakashi.

Tidak ada yang tahu bahwa Sang Copy Ninja itu adalah seorang yang takut istri. Rahasia tersebut tersimpan rapat-rapat di mulut Sakura dan teman-temannya. Sakura bahkan merasa lucu ketika mengingat bagaimana Kakashi membuntutinya dari kamar tidur hingga ke dapur ketika ia bermimpi Sakura ingin meninggalkannya demi cinta pertamanya. Hal tersebut terjadi beberapa hari yang lalu sejak mereka menikah. Pakkun adalah saksi nyata bagaimana pria itu sangat khawatir pada setiap orang yang menemui Sakura.

Karena alasan tersebut, Sakura tidak pernah melewatkan mengantar makan siang Kakashi ke kantor hokage kecuali ia sangat sibuk karena takut Kakashi akan melewatkan jam makan siang dan hanya menuruti ketakutannya. Pernah sekali, Kakashi bahkan rela membolos rapat demi melihat Sang Istri yang tengah sibuk melakukan operasi. Tentu saja kelakuannya tersebut diketahui oleh Sakura dan berhasil mendapat hadiah jitakan di kepala sang suami. Meski demikian, hadiah lainnya berupa kecupan singkat di bibir Kakashi yang terhalang oleh masker Sakura berikan karena merasa kasihan.

Kebucinan Kakashi kepada Sakura semakin menjadi-jadi sehabis mereka menikah. Tak jarang di tempat umum pun pasangan tersebut menebar bunga keromantisan yang membuat orang-orang yang melihatnya hanya tertawa heran. Entah apa yang terjadi dengan sifat dingin Kakashi. Namun, sejak bersama Sakura, pria itu menjadi lebih berekspresi dan lebih leluasa menjalani hidup. Dan rahasia lainnya adalah Kakashi telah berubah menjadi manja hanya ketika Sakura dan Kakashi berduaan saja. Seperti malam ini.

"Sayang, besok tidak usah pergi bekerja, ya?" pinta Kakashi manja.

Sakura menautkan alisnya, bingung. "Kenapa?"

"Karena aku sedang tidak ingin melihatmu kelelahan."

Sakura tertawa kecil. "Itu tidak mungkin. Lagi pula, lusa juga akhir pekan, jadi aku bisa beristirahat."

Melihat keteguhan Sakura, Kakashi tidak mau kalah. Ia berjalan cepat ke arah Sakura yang sedang berdiri di hadapannya lantas menggendong wanita muda tersebut ala bridal style. Kedua tangan Sakura otomatis saling terkait satu sama lain dan mengalung di leher jenjang Kakashi. Sementara pria itu membawa Sakura bersama dirinya menuju ruang kamar mereka. Setelah membaringkan Sakura dengan lembut di atas kasur, Kakashi dengan gerakan kilat mencium bibir ranum Sakura. Di tengah-tengah kegiatan pasutri baru tersebut, Kakashi berbisik tepat di telinga Sakura yang membuat wanita itu memukul pelan dada bidang Kakashi.

"Bolehkah aku meminta jatahku untuk pertama kali?"

"Kau bodoh, Kashi."

Sakura berucap seraya menciumi bibir Kakashi. Kali ini gantian Sakura yang memimpin pergerakan. Keduanya begitu menikmati setiap sentuhan yang mereka letakkan di tubuh masing-masing. Hingga ketika malam telah berganti dini hari, barulah Kakashi dan Sakura selesai dengan kegiatan mereka yang sangat melelahkan. Selepas kegiatan tersebut, mereka terlelap bersama di bawah satu selimut.

Musim Sakura kini dilewati oleh Pasutri tersebut dengan penuh kasih—terutama bagi Kakashi. Hatinya yang selalu dingin kini dihangatkan oleh keberadaan Sakura. Bunga Sakura yang seperti nama istrinya bermekaran di dalam dada pria itu. Hatake Kakashi kini meninggalkan pribadinya yang dulu—bersama dengan kenangan pahit yang ia alami sebelum bertemu Haruno Sakura.[]

THE END

What's Wrong With Kakashi?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang