chapter III : a familiar guy

254 35 6
                                    

Jared dan Sean kini sedang ditengah berjalan menuju halte bus. Jared merasa senang karena di hari pertama ia menemukan teman. Jared berpikir, apakah Micho memiliki teman karib disekolah lamanya? Mungkin ia perlu menanyakan itu lagi ke ibunya.

Tak terasa, mereka sudah duduk di halte bus sekarang. Ah tidak, mereka tidak sedang menunggu bus. Mereka hanya sekedar duduk-duduk saja. Tak lama kemudian, Sean di jemput lebih dahulu dibanding Jared. Sean melambaikan tangannya kearah Jared, sedangkan Jared melakukan hal yang sama juga.

"huff ini baru seminggu aku sudah disini." Jared menghembuskan nafasnya berat, hidup ini sangat rumit. Jared melihat kearah langit, oh tidak. Ini pertanda buruk, hujan akan segera turun. Jared menengok ke kiri dan kanan, ia menemukan supermarket di sebrangnya.

Jared berjalan menyebrangi jalanan cukup kecil itu dan masuk ke supermarket. Ia melihat hanya ada tiga orang saja yang ada di dalam supermarket tersebut. Dilihat-lihat semua orang yang berada di supermarket itu juga sama halnya dengan Jared. Untuk menumpang sebentar saja sampai hujannya reda.

Jared tidak mengerti cara menggunakan uang. Ia tidak tahu berapa nilainya, tadi di sekolah ia dibantu oleh Sean. Perut Jared sudah berbunyi, ia sedikit malu karena bunyinya cukup nyaring.

Tak lama, seorang pria duduk di samping Jared. Pria itu mengenakan masker hitam dan hoodie hitam. Jared sangat takut, pria itu terlihat seperti orang jahat seperti yang ada di film film.

"kau mau?" tidak diduga pria itu menawarkan Jared sebungkus roti. "Kau terlihat lapar" Jujur saja pria itu mendengar suara perut Jared. Sekarang Jared sangat malu, ia menolak tawaran pria tersebut dan kembali menghadap ke langit.

Jared memikirkan sesuatu, tunggu! Kenapa suara ini familiar baginya? Jared saat ini seperti amnesia, ia lupa semuanya. Yang ia ingat hanyalah Victor, Victor, dan Victor. Jared kembali menoleh ke arah pria itu, pria itu memasang raut wajah kebingungan terlihat dari ia mengernyitkan dahinya.

Setelah tiga puluh menitan menunggu hujan reda, Jared tidak tahu ia akan pulang dengan siapa. Masalahnya ia tidak membawa ponselnya karena ia tak tahu betul cara menggunakannya.

Pria itu beranjak lalu pergi ke arah motornya dan mulai menaiki motornya. Kemudian ia lambaikan tangan ke arah Jared. Jared hanya mengangguk saja dan ketika pria itu sudah terlanjur melajukan motornya, Jared teringat sesuatu!

"OH TIDAK JARED KAU SANGAT BODOHHH" Jared memukul-mukul kepalanya frustasi karena yang baru saja ia lihat adalah sosok seorang yang sangat mirip dengan Victor! Tetapi jika itu adalah Victor... Mengapa ia tidak mengenalinya?

꒰ ა 🎞️ ໒ ꒱

Jared sudah pulang dengan adanya perasaan mengganjal. Seperti ada sesuatu yang ia sendiri tidak tahu apa itu. Ia merasa seperti ada yang kurang dan sesuatu yang rugi. Jared mulai menyalakan showernya dan memutuskan untuk membersihkan diri lalu tidur, ia sudah lelah hari ini.

Sebelum ia tidur, ia harus kembali memikirkan kejadian yang tadi. Siapa tahu ia bertemu dengan wujud Victor tapi tidak dengan jiwanya. Jared tampak kecewa, sangat kecewa. Jared semakin tertantang, ia harus bertemu dengan pria itu kembali! Setidaknya ia tahu namanya.

Pagi hari telah tiba, kini Jared sedang menunggu sarapan masakan ibunya. Ia harus bertemu dengan pria yang kemarin ia temui di supermarket. Entah bagaimana caranya, ia akan ceritakan kepada Sean untuk membantunya.

Sesampainya di sekolah, Jared berjalan ke kelasnya seperti biasanya dan duduk di bangkunya. Suasana kelas pagi ini cukup ramai, Jared melihat para murid berbincang-bincang dengan teman-temannya. Sementara itu, Jared melihat ke bangku yang disampingnya itu kosong. Tidak biasanya Sean telat.

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: May 21 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

Soulmate : SungjakeOnde histórias criam vida. Descubra agora