SHK 7

1.3K 207 114
                                    

Baiklah, walaupun cerita ini sepi, tapi aku akan berusaha menyelesaikannya.

Karena nasehat dari temenku, katanya :

"Penulis yang hebat itu adalah penulis yang bisa menyelesaikan ceritanya"

.
.
.

~🔟~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~🔟~

"Aargh..."

Kepalanya serasa berputar saat baru saja Gulf membuka mata, sangat sakit seolah akan meledak.

Berusaha duduk, tapi sekujur tubuhnya juga terasa remuk. Masih mengerjab mengingat dunia.

"Sangat sakit, ugh! apa aku sudah mati? kapan? bukankah semalam aku masih mabuk bersama pemilik kandang babi itu?" Matanya masih terpejam, tapi mulutnya sudah meracau.

Saat akhirnya mata itu bisa terbuka, Gulf terkejut melihat keadaan kamar lebih parah dari korban gempa.

"Oh, ternyata masih di kandang babi."  Mengerang memegangi kepala, melihat gundukan berbalut selimut di sebelahnya yang ia tahu pasti Mew.

Menggoyang bokong gundukan itu dengan lututnya, "heii fucker, bangun! sudah jam berapa ini? cepat temui ibumu atau kita akan ketinggalan kereta."

"Nghhh...!"

Mew hanya mengerang.

"Hoiii...!" Menggoyang lebih keras, satu tangannya masih memegangi kepala.

Tak ada sahutan, membuat Gulf kembali menendang bokong Mew hingga pria itu terjungkal.

Brugh!

"Damn it!" berdiri memegangi bokongnya yang sakit, menatap nyalang, bersiap memaki Gulf, tanpa menyadari keadaan tubuhnya yang telanjang.

"Ka-"

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Gulf melempari Mew dengan bantal.  "Sat! Apa yang kau lakukan sialan? mengapa kau telanjang?"

"Hah?" tercengang beberapa saat memandangi tubuhnya, lalu menarik selimut untuk menutup diri. Tapi ternyata keadaan Gulf tak jauh berbeda.

"Kau juga telanjang!" mendekat naik ke atas ranjang tanpa perduli lagi harus menutup tubuh. Mengendus aroma kasur berantakan yang sangat ia kenali baunya.

"G-gulf, i-ini..."

"Apa?" bentak Gulf.

Mengendus lagi, "i-ini bau sperma." Wajah pias Mew membuat Gulf tercenung sebentar.

"Sperma?" ulangnya. Berfikir sejenak, lalu membulatkan mata. "Sperma katamu? sperma? milik siapa? heii bajingan! kau memperkosa ku?"

Bugh!

 10 Hari Kita 🔞 [END-S1]Where stories live. Discover now