2 - Kuliah

2.3K 90 1
                                    

DOUBLE UPDATE!!

Vote & Comment yaa.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Waktu menunjukkan pukul 07.00.

Rei sudah siap pergi menuju Kampus. Pukul 09.00 ia ada kelas. Karena Rei adalah anak rajin nan teladan, prinsipnya ia harus tiba 1 jam sebelum kuliah dimulai. Plus, karena Rei selalu jalan kaki, jadi ia harus lebih pagi berangkat ke Kampus dibanding teman-temannya. Hemat duitt.

30 menit berlalu dengan kegiatan Rei melakukan mandi syantik + luluran.

Tak lupa ia menggunakan skin care dan Parfum favoritnya, Rei pun siap. Ia langsung bersiap pergi.

Ketika dirinya berjalan ke lantai 1,

'Sial... Mimpi buruk apa gue semalem' batinnya.

Rei melihat sosok Guntur yang tengah mengeluarkan motor.

"Ehh. Mau bareng kagak lu? " Ucap Guntur menyapa pagi indahnya.

"Gak usah" Jawab Rei ketus.

"Masih pagi loh ini. Dah mancing-mancing buat gelud aja lu"

"Nyenyenye~" Ledek Rei.

"Njirr malah lucu jatohnya muka lo. Cepetan!! Bareng ayokk " Guntur kembali bersuara.

"Daripada lu telat. Mampuss nanti" Lanjutnya.

Rei menggigit gigir bawahnya berpikir keras. Ini bisa sangat menguntungkan, tapi juga merugikan.

"Biasa aja. Gak usah pake gigit bibir juga kali. Gue cipok tahu rasa"

"Dihhh!! " Rei tak terima.

"Yaudah gue ikut dehh... Kali ini doang loh ya!! Jangan ge'er!!"

"Iya iya. Dasar betina. Nyangkall teruuss!! " Guntur merespon.

Ia langsung memberikan Rei helm dan mempersilahkan Rei duduk.

"Mau jatuh lu? Duduknya belakang amat"

"Bukan muhrim" Rei singkat.

"Kocakk!!! Nih boti rese benerr. Gak bakal gue apa-apain juga hilihh!!"

"Majuan cepet" Perintah Guntur.

Mendengar itu Rei secara otomatis mengikuti ucapannya. Karena disisi lain, ia juga tak mau jatuh. Biasalah gengsi dulu diawal-awal. Biar keliatannya kan mahallll.

Emang mahal sih si Rei.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

*Di Perjalanan.

"Heh. Ngapain kaca spionnya di arahin ke muka gue. Ke jalan lahh!! " Tegur Rei.

"Kege'eran bangett lu. Gue ngeliat jalan juga" Sangkal Guntur.

"Dihh. Bagus lo ngomong kek orang tolol gitu? Sekelas anak SD aja bakal tahu kalau lu itu ngarahinnya ke muka gue, Guntur. Orang gue bisa liat dengan jelas muka loo. Tuh mata lo, ngelirik mata gue"

"YAKIN NIH ANAK JURUSAN TEKNIK BEGINI?!! " Rei sarkas.

Ucapannya berhasil membuat Guntur tertohok di depan sana.

"Omongan lu pedes benerrr. Gue bercanda aja tadi!! Nihh gue benerin. Dasar anak perawat-"

"Fokus ke jalan!! Bacot banget" Sela Rei.

Guntur membetulkan kaca spionnya dengan berdecak kesal.

'Gagal usill dah' batin Guntur.

.

.

.

.

.

"Mau gua anterin sampe depan gedung? "

"Gak usahh. Di sana ajaa. Gue bisa jalan sendiri nanti" Jawab Rei.

"Kenapa? Takut cowok lu marah yaaa" Tanya Guntur.

"Gak. Gak ada cowok-cowok an"

"Hmm? Beneran? Boti cakep dan semok macam lu gak ada yang nembak? " Guntur mode usil, ON.

"Berisik!!" Ucap Rei ketus. Lagi dan lagi.

"Gue juga gak punya pacar" Ucap Guntur tiba-tiba.

"Gak nanya"

"Ya siapa tahu lu mau-"

"BACOTT!! " Rei langsung pergi dari sana.

Bersambung...

Vote & Comment!!

My Twitter : ikeh_1

Instagram : fudanbot

Sangbrut [G-Story]Where stories live. Discover now