Pulang.

21 4 0
                                    


Dengan keadaan mendesak dan terpaksa. Minhyung yang baru saja mendarat, langsung kembali mengemudi pesawat untuk pulang ke korea.

Hatinya terus berdebar kencang, ia tak henti-henti menatap foto Donghyuck di ponselnya. Di dalam hati ia terus rapalkan doa terbaik untuk sang istri.

Di sisi lain, di rumah sakit. Ada Johnny yang sedang memeluk Ten yang sendari tadi menangis tiada henti, ia mencoba memberi beberapa kata penenang untuk menghentikan tangisan dari istrinya itu.

"Hyuck, Johnny beruangkuu..." Tangisan Ten semakin pecah, Johnny pun tak bisa menahan air matanya lagi, ia ikut menangis sambil memeluk tubuh bergetar Ten.

Di dalam, terlihat ada dokter dan beberapa perawat yang menatap khawatir ke arah Donghyuck yang kunjung mau membuka mata setelah di periksa.

"Benturannya begitu keras, kemungkinan besar memang akan terjadi" ucap sang dokter.

Setelah hampir 3 jam menunggu, pintu ICU terbuka. Ten yang sedang duduk langsung berdiri dan mendekati sang dokter yang baru saja keluar.

"Saya tidak cukup tahu menahu, kepala nya terkena apa. tapi benturannya begitu keras sampai menyebabkan sistem limbik pada otaknya begitu parah. dan harus menyebabkan ingatannya hilang, memang tak permanen, butuh waktu jangka lama untuk mengembalikan kembali ingatan-ingatannya."

"Hyuck..." tubuh Ten semakin melemas, ia terduduk ke lantai dengan air mata yang kembali keluar deras.

"DONGHYUCK"

Teriakan Minhyung menggelegar di koridor yang sepi, ia langsung berlari masuk kedalam ruangan ICU tanpa memperdulikan Ten dan Johnny di luar.

Minhyung dapat melihat tubuh Donghyuck yang di pasangkan beberapa alat oleh para perawat. langkah gontai itu membawa ke arah brankar.

"Hyuck, Hyuck. bangun sayangg, ada kakak di sini..." ia bersimpuh ke lantai, menggenggam tangan Donghyuck dengan erat. ia menangis sejadi-jadinya.

"Hyuck, bangun sayang"

Air mata itu mengenai tangan Donghyuck, ia kecupi tangan yang dingin itu dengan penuh kasih sayang.

"setelah perpisahan kemarin, apakah ini akan menjadi perpisahan abadi kita, Hyuck?"

—bersambung✈️

tamat guys, prolog nyaaa. jangan lupa nantikana kelanjutannya. see you in the next chapter🥰😻

Captain JungWhere stories live. Discover now