35

586 29 0
                                    








💚💚💚

Jinan menangis hingga ia tak fokus pada arah jalan nya sampai menabrak seorang dokter

Bruk!

"M-maaf" ucap Jinan

"Jinan?? Mengapa kau menangis?? " tanya Lea khawatir melihat Jinan sedang menangis dengan keadaan yang benar-benar lusuh

Jinan menatap leana tetapi penglihatan tiba-tiba kabur, denyutan itu mulai menyerang kepala nya serta rasa mual nya kambuh

"Jinan mengapa kau ada disini?? " tanya leana menangkup wajah Jinan

Tak kuat menahan rasa mual, Jinan memuntahkan darah dibaju lea, kepala nya benar-benar terasa sangat sakit luar biasa, wajah nya mulai memucat seperti mayat hidup, tubuh Jinan seakan-akan tak ada energi lagi bahkan kaki nya benar-benar lemas skrng

Penglihatan Jinan semakin menggelap dan kini tubuh nya menjadi oleng

Dengan sigap Lea menahan tubuh Jinan, orang-orang disekitar mereka bergidik ngeri melihat baju Lea dipenuhi oleh darah muntahan jinan, bibir Jinan terus terusan mengeluarkan darah yang mengalir

Tidak hanya orang-orang yang tersentak kaget tetapi Lea juga sangat kaget serta kekhawatiran nya semakin bertambah.

"J-jinan!! jinandra!! Ada apa dengan mu!! SUSTER BANTU SAYA BAWA JINAN!! " teriak leana

Suster suster itu segera membawa Jinan keruangan ICU

"Bertahan lah Jinan!! " teriak leana membantu membawa Jinan keruangan ICU

💚💚💚

Prang!

Suara pecahan gelas yang tak sengaja di jatuhkan oleh seekor kucing di rumah oma naren

"Astaga.. Kucing itu rusuh sekali" gerutu naren memungut pecahan gelas itu

Saat naren tengah memungut pecahan gelas itu, tak sengaja jari telunjuknya tergores oleh pecahan gelas itu membuat nya sedikit meringis kesakitan

"Auuh! Sshh " ringis naren

"Kenapa perasaan ku tak enak ya? Tiba-tiba saja aku merasa khawatir pada Jinan " gumam naren menatap jari telunjuk nya yang terus mengeluarkan darah

"Pasti ada sesuatu yang terjadi pada Jinan, besok aku akan segera pulang "

Sedangkan Lea kini sangat shock melihat hasil test penyakit yang Dingidap oleh Jinan

"T-tumor otak stadium akhir.. " lirih Lea kini pipi nya dibasahi oleh air mata yang terus berjatuhan

Tiba-tiba saja seorang suster menemui Lea di ruangan nya dengan nafas yang ngos-ngosan

"DOKTER LEA, PASIEN KEJANG! " pekik suster itu

"SIAL!! "

Lea langsung bergegas berlari ke ruang ICU, sampai disana benar saja Jinan mengalami kejang dengan cepat Lea membuka dia kancing dibagian leher Jinan agar bisa merendahkan kejang itu

Lea juga menyuntikkan obat penenang di infus Jinan, akhirnya Jinan kembali normal.

"Akhirnya.. " Lea menghela nafas nya lega

"Mengapa kau tidak segera mengecek keadaan mu jinan.. " gumam Lea menatap sendiri wajah Jinan

"Hiks stadium 4 jie.. Bagaimana cara aku menyembuhkan mu hiks " tangis Lea pecah ia sudah tak tahan menahan tangis dan rasa sedih nya membayangkan Jinan menahan rasa sakit selama bertahun-tahun

apa keadilan itu nyata? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang