Prolog

149 24 23
                                    

Awali dengan basmalah dan akhiri dengan hamdalah.

"Awali pagimu dengan sarapan jangan harapan. "

Jangan lupa vote & comment yaa!!!

Happy Reading!





"Tubuh mana yang harus diukir dulu?" suara instruksi cowo yang sedang berjalan ke arah musuh dengan senyum smirk dan wajah tegasnya.

"Mau lo apa sialan, brengsek?" teriak keras seseorang yang ketakutan duduk di kursi dengan kaki dan tangan yang terikat.

"Mau gue? lo mati." balas cowo itu dengan menekankan kata mati.

"Hahaha, Lo kali yang bakal mati di tangan gue." tawa kencang musuh itu meremehkan cowo yang ada didepannya.

"Gimana Lo mau bunuh gue, sedangkan tangan dan kaki Lo terikat." ucap cowo itu dengan tatapan tajamnya.

"ARGHHHHH...." teriakan kesakitan musuh kala cowo itu menancapkan pisau kecil di paha nya,membuat darah segar mengucur deras dari tubuh lelaki itu.

"Dihias yang mana lagi ya?gimana kalau tangan Lo ini." bisik cowo itu dengan suara rendah sambil mengelus tangan musuhnya, seketika merinding sekujur tubuh dibuat olehnya.

"Sekali lagi gue tanya, siapa yang suruh Lo?" tanya cowo itu dengan nada dingin.

"Gue gak bakal ngasih tau siapa bos gue!" bohong lelaki itu yang masih tidak mau mengungkapkan identitas bosnya.

Geram dengan jawaban musuhnya, Cowo itu menancapkan pisau kecil nya dan membuat sayatan panjang.

"Argghh..." erang kesakitan musuh itu, saat cowo di depannya membuat sayatan panjang di kedua tangannya.

"Gimana lebih seru kita kasih perasan jeruk?" Pikir cowo itu sambil membelah jeruk nipis yang akan ia berikan di bagian luka itu buat di tubuh musuhnya.

"ARRGGGHH!..." semakin besar erangan musuh itu kala cowo itu memberikan perasan jeruk nipis ke luka yang ada di tubuhnya.

"Ternyata lo setia banget sama brama" Tebak cowo itu tepat sasaran yang langsung membuat musuhnya membolakan matanya dengan lebar.

"B-bukan Brama yang nyuruh gue" Elak musuh itu dengan gugup.

"Yakin, bukan Brama?" tegas cowo itu yang mengambil katana dan berjalan kearah musuhnya yang terikat sambil menahan sakit di area pahanya.

"Kata kata terakhir?" Tanya cowo itu.

"Gue bakal ingat wajah Lo" Jawab musuh itu.

"See you in the next world, bung" Ucap cowo itu mengangkat katana dan menganyunkannya tepat ke leher lelaki itu.

Bass

Cowo itu langsung tertawa keras melihat kepala yang menggelinding di lantai dengan bola mata yang melotot dan menyisakan darah segar yang mengucur deras dari leher lelaki itu.

"Ga bakal gue biarin orang yang ngusik gadis gue bakal tenang hidupnya, bahkan lebih menderita dari pada kematian." batin cowo itu dengan tangan yang mengepal erat dan mata yang tajam menandakan bahwa dia sangat marah.

"Gimana bos?" Tanya anak buahnya yang menanyakan kepada bosnya apakah acara itu sudah selesai.

Cowo itu mengalihkan pandangan nya dan berkata "Bawa kepala itu kerumah Brama." sang anak buah langsung mengangguk cepat dan melakukan tindakan agar sang tuannya tidak marah, jika kalau dia terlambat maka nasibnya akan sama seperti lelaki itu.

Setelah anak buahnya pergi dia bergegas untuk keluar dari ruangan tersebut menuju ke rumah sakit tempat gadisnya terbaring di brankar dalam keadaan kritis.

Sampai dirumah sakit dia segera menuju ke ruang kamar VIP.

"Linn..cepet bangun, aku kangen kamu." Lirih cowo itu setelah sampai disana, agar tidak ada orang yang mendengar suara nya, dia masuk ke ruangan kamar sambil menatap sendu ke arah gadisnya yang terbaring lemah di brankar.





Hayo siapa ya kira-kira, penasaran gak?

Ayo tebak siapa?

Serem ga nihh xixi^^

Devil WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang