Part 7

4.3K 191 6
                                    

Kalau ada typo di spill yah guys♥️




___________________________

Aksa pulang dalam keadaan kesal baru juga dia membuka pintu rumah sudah di suguhkan Omelan dari sang Ibunda.

"Kemana aja kamu? Kenapa biarin Keyla pulang sendiri?"

"Udah lah ma dia bukan anak kecil lagi"

"Aksa----- dia istri kamu, kita gak tau kapan orang jahat menganggu dia"

"Aksa gak peduli"

Dwi terkejut dengan Ucapan sang anak, Dwi menampar pipi kanan Aksa

"Lupa sama tanggung jawab kamu Aksa?"

"Ma, ini kan salah kalian juga yang jodohkan Aksa sama Keyla"ucap Aksa kesal

Ayah Aksa pun yang dari kamar keluar untuk menemui suara keras yang terdengar ternyata itu suara Aksa dan Ayahnya masih sempat  mendengarkan perkataan Aksa.

"Jadi selama ini kamu masih belum menerima Keyla?" Ucap Andi

Aksa terdiam jika sudah berhadapan dengan sang Ayah, Aksa merasa ketakutan jika Andi emosi, dan apalagi menyangkut Keyla.

"JAWAB AKSA!!!!".suara keras Andi

"Semua Fasilitas kamu papa sita, dan jangan harap kamu bisa jadi CEO lagi di perusahaan"

"PAPA!!!!" ucap Aksa

"Papa apa-apaan sih, cuman gara-gara Keyla papa rela menyita fasilitas Aksa?" Ucap Aksa

"Papa gak pernah kasih Aksa alasan perjodohan Aksa dengan Keyla, padahal papa tau Aksa udah ada Bella" lanjutnya

"Bella gak baik buat kamu" ucap Dwi

"Mama tau dari mana?, mama gak ada bukti jangan asal nuduh Bella" ucap Aksa.

"Semua fix akan papa sita"

"JANGAN PA" ucap Keyla yang seraya turun dari anak tangga.

"Kasihan nanti jadi gelandangan anak dari perusahaan terkenal" ucap Keyla.

"Key, jujur ke mama selama ini Aksa memperlakukan kamu baik kan" tanya Dwi, jujur saja dia khawatir jika Aksa tidak memperlakukan Keyla sebaik mungkin.

Keyla terdiam beberapa menit menatap lurus ke arah Aksa.

"Iya" bohong Keyla. Sengaja Keyla berbohong biarkan Aksa senang dulu, kasihan juga masa ganteng-ganteng gelandangan.

"Jangan bohong Key" ucap Andi

"Ma, pa makan malam dulu, udah pukul 19.00"

"Jangan mencoba mengalihkan pembicaraan Keyla" tegas Andi

Keyla kemudian menatap serius dan datar kepada Ayah mertuanya. Jujur Andi merasakan perubahan Keyla, dulu Keyla tipe orang yang sedikit pendiam sekarang tidak lagi, dan tatapannya yang dulu sendu nan lembut kini tidak lagi.

"Jika benar.  Apa yang akan papa lakukan, menyita semua fasilitas milik Aksa?, agar Aksa memperlakukan Key dengan sebaik mungkin dan tidak menceraikan Key?" Ucap Keyla dan tersenyum miring

"Percuma pa, justru Key kah yang akan tersiksa jika hidup tanpa adanya cinta"

"Jadi------------" ucap Dwi terpotong

"Kan misalnya aja ma, udah ya ngomong nya Key lapar, mending kita makan" ucap Keyla seraya memegang tangan Dwi dan menariknya menuju meja makan.

__________________________________

Selesai makan malam Keyla memutuskan untuk ke kamar yaitu kamar Aksa. Keyla duduk di kursi yang tersedia di kamar Aksa dan pikirannya penuh dengan pertanyaan.

Keyla Asli yang ternyata seorang ketua di sebuah geng dan pertanyaannya kemana orang tua Keyla asli? Masa iya orang tuanya tidak pernah menelpon atau bahkan ke rumah. Keyla juga sempat mengotak-atik ponsel Keyla asli tapi tak tersimpan kontak orang tuanya. Hanya nama-nama orang asing yang tak dikenalnya. Tak tertulis nama kontak "Ibu,mama, bunda----- Ayah, Papa" gitu.

"Ribet banget, bukan urusan gue juga tapi malah di tubuh nih cewek, tapi kok bisa?" Batin Keyla

"Gue juga udah mulai gak ingat alur nih ceritanya, apa jangan-jangan gue mulai pikun?"

"Gila Lo" ucap Aksa yang sedari tadi melihat Keyla bengong

"Apa sih, urus ajah diri Lo" kesal Keyla

"Aneh"

"Nyenye" ucap Keyla memenyekan mulutnya

"Lo kurang ajar ya,"

"Yang kurang ajar selama ini sebenarnya siapa haaa?" Ucap Keyla seraya bangkit dari tempat duduk nya.

Aksa yang tadi sempat emosi ditambah lagi Keyla dia pun memegang bahu Keyla dengan kuat hingga Keyla merasakan sakit di bahunya.

"Lepasin tai"

"Lo udah mulai berani dengan gue?"

"Kenapa? Lo kalah saing?"

Aksa memundurkan tubuh Keyla hingga terbentur di dinding.

"Lo itu cuman cewek murahan"

"Maksud Lo?"

"Lo Jalang sialan" ucap Aksa

Jiwa Liana yang tak suka di sebut Jalang dia pun menginjak kaki Aksa menendang perut Aksa hingga tersungkur. Sedangkan Aksa kesakitan memegang perut nya

Keyla berjongkok memposisikan tingginya dengan Aksa,

"Sekali lagi Lo sebut gue jalang, habis Lo di tangan gue"

Keyla mulai mendekati telinga Aksa seraya berbisik "Keyla yang dulu udah mati" bisiknya seraya tersenyum miring.

"Lo pikir dengan perubahan Lo gue bakal berlutut"

"Gak tuh"

"Terus kalau Lo bukan jalang apa dong" ucap Aksa

"Lo--------- Sialan Lo Brengsek, modal tampak doang akhlak gak di jaga bangke Lo" ucap Keyla emosi.
Dia pun berdiri dan pergi meninggalkan kamar Aksa menutup pintu dengan keras.

"Wanita sialan" ucap Aksa dan berusaha untuk berdiri , Aksa masih memegang perutnya karena merasakan nyeri akibat tendangan maut Keyla.


Keyla berjalan menuju kamar tamu, masa bodoh jika dia ketahuan dengan mertuanya. Tapi untungnya Dwi dan Andi sudah terlelap tidur.

Keyla memasuki kamar tamu tersebut dan menghempaskan tubuhnya di atas kasur.

"Plisss deh adakah yang bisa bantu gue memecahkan masalah Keyla ini"

"Ini gimana sih alurnya, kok gue malah gak ingat sama sekali, padahal kan gue udah baca, tapi dikit banget yang gue ingat" ucap Keyla. Dia merasakan aneh mengapa hari demi hari seakan ingatannya dengan akur cerita tersebut malah semakin tak diingatnya sebenarnya kenapa?.








Hai guys, kata kata buat Aksa dong



Becoming a Wife? [Revisi]Where stories live. Discover now