╞═════𖠁3𖠁═════╡

53 6 1
                                    

Jongin sedang duduk di depan meja rias saat Sehun masuk ke kamar dengan Yichan yang tertidur di gendongannya. Jemari tangannya dengan lincah memoles tipis pelembab wajah setelah mandi sore.

"Yichan tidur?"

Sehun hanya mengangguk, menidurkan sang putra di atas kasur king size miliknya dan Jongin, memberi pembatas di kanan dan kirinya.

"Sudah mandi?"
Tanya Sehun sambil membungkuk dan menjatuhkan dagunya di pundak Jongin.

"Kenapa? Tidak biasanya wajahku seperti itu?"

"Maafkan aku"
Bisik Sehun dengan kedua tangan membelit pinggang Jongin yang mulai ramping kembali. Bentuk tubuh ibu satu anak itu sudah kembali seperti semula. Yang tersisa hanya bekas guratan pisau di perut bawah.

"Kenapa?"
Tanya Jongin

"Aku belum bisa jadi suami dan Daddy yang baik untuk kamu dan Yichan, aku masih suka mementingkan pekerjaan dan kadang suka menculik mu dari Yichan, khehe"
Sehun mengeratkan pelukannya pada tubuh Jongin, kekehan ringan keluar dari bibir tipis itu.

"Aku masih suka cemburu saat waktumu habis bersama Yichan"

Puk!

Jongin memukul pelan tangan Sehun yang melingkar di perutnya.

"Cemburu sama anak sendiri"
Seru nya sambil berbalik badan, mengalungkan kedua tangannya di leher sang suami.

Chup..

Jongin mencium sekilas bibir tipis Sehun.

"Kamu sudah menjadi suami yang sangat baik bagiku, bahkan sebelum Yichan hadir, kamu memanjakan ku dengan segala hal yang kamu punya"
Jongin sedikit berjinjit, menyatukan keningnya dengan milik Sehun.

"Kamu juga sudah menjadi Daddy yang terbaik buat Yichan..... dan Yoena. Mereka pasti bangga dan bahagia memiliki Daddy yang tampan dan kaya sepertimu, haha"

Sehun tersenyum, menarik tubuh Jongin untuk semakin dekat dengannya, menghalau jarak diantara mereka.

"I love you, Mommy"
Serunya sebelum menyatukan kedua belah bibir berbeda volume tersebut.

Jongin memejamkan matanya, menikmati semua perilaku lembut dari sang suami. Sehun berusaha memperdalam ciumannya, mengetuk-ngetuk bibir penuh Jongin, berniat menelusupkan lidahnya, sebelum.....

"Ta!"

"Ta..tatatat....ta ... tata.. dada.. Hiks!"

Jongin segera mendorong Sehun dan berlari menghampiri Yichan yang menangis.

"Haish!"
Sehun mengusap wajahnya kasar. Belum terbiasa dengan adanya sang anak diantara nya dengan Jongin.

"Sayang, kamu mandi dulu. Aku akan mengajak Yichan ke bawah sambil menyiapkan makan malam"

Dengan lesu Sehun mengangguk, menghampiri Jongin dan Yichan yang sedang berada di atas kasur.

"Dadada... tatata.."
Yichan terus mengomeli Sehun saat melihat sang Daddy mendekat, tangan gembul nya menggapai-gapai dengan bokong yang terangkat.

"Daddy mau mandi dulu, Sayang.."

"Aaa.... tatatat.. tata.. Da!"
Yichan berjengkit tubuh nya diangkat sang Daddy.

"Gembul banget.. Hmmmm.. Hmmm"

"Aaa... tatata... aaaa... aaaa"

Sedangkan Jongin hanya tersenyum melihat interaksi anaknya dengan sang Daddy. Bagaimana wajah putih anaknya memerah karena tertawa saat Sehun menciumi perutnya.

"Aaaa... Dadada... Dada.. Ta!"

Jongin berdiri, meninggalkan sepasang anak dan Ayah itu bercanda di sore hari yang cerah. Berjalan kearah walk in closet dan kembali dengan sepasang baju santai untuk sang suami.

"Sayang, sudah. Nanti Yichan menangis kalau malam"
Jongin menepuk pundak Sehun saat sang suami masih betah menggelitik perut anaknya.

Chup.. Chup.. Chup..

"Ini tolong dikurangi ya nak, gembul banget"
Goda Sehun sambil mencubit perut Yichan dan pipi sang anak.

"Aakkk.. Dadada.. Tatttaa"

"Sehun!!!"

"Iya iya Sayang, hahah"

"Hobby banget gangguin anaknya sendiri, heran"
Gerutu Jongin, mengangkat tubuh anaknya dan berjalan ke lantai bawah, meninggalkan sang suami yang sudah menghilang di balik pintu kamar mandi.


___________




"Atatatata.. tatata.. "
Lantai satu si kediaman Oh Sehun itu sangat berisik oleh celotehan si kecil. Duduk di baby chair dengan semangkuk piring berisi sayur rebus dan beberapa potong buah.

"Ta! Tatata.. Tata.. Tataaa"

"Iya sayang, dimakan. Mommy nyiapin buat Daddy dulu"
Jongin dengan sabar menanggapi segala celotehan sang anak. Tangan lentiknya mengaduk sup sambil di bantu Bibi Jung.

Sedikit banyak sekarang keahlian memasaknya meningkat, Jongin banyak belajar dari Bibi Jung dan Mina. Kedua asistennya itu dengan sabar mengajari Jongin, hingga makanan yang di masak si cantik sudah mulai bisa diterima oleh lidah orang normal. Begitu yang diucapkan Sehun.

"Hallo Mbul"
Sapa Sam dari arah belakang sambil berteriak memanggil Yichan.

"SAM!!!"
Pekik Jongin, enak saja anaknya dipanggil sesuka hati. Buatnya aja susah kok.

"Iya iya Tuan. Hallo baby Chi..... Mbul"

Tuak!!!

"Aduh Tuan"
Sam memegang belakang kepalanya yang terasa sakit akibat lemparan sendok oleh Jongin.

"Sekali lagi kamu memanggil anakku dengan panggilan lain, akan ku gantikan kau dengan Kris!"

Ancam Jongin, yang tentu saja langsung di tolak mentah-mentah oleh Sam, daripada menggantikan Kris dan menjadi asisten Tuan Chanyeol. Lebih baik dia berada di sini, di samping si gembul Yichan. Sudah lucu, tampan banyak tertawa lagi. Beda sekali dengan Tuan Chanyeol.

"Sam kamu dengar aku!!!"

"Iya Tuan, dengar!!"
Balas Sam ganti berteriak. Memang diantara para asisten hanya Sam lah yang bisa seenaknya dengan Tuan Jongin, catat, hanya pada Tuan Jongin. Jika berhadapan dengan Sehun. Tentu saja dia akan menjadi paling diam.

Yichan yang melihat adegan kekerasan yang dilakukan sang Mommy pada asistennya hanya tertawa sambil bertepuk tangan, seolah hal tersebut merupakan hiburan yang lucu baginya, mata bulat yang mirip seperti Jongin mendadak hilang dan digantikan dengan mata bulan sabit yang indah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
the love story of hunkaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang