04. Hug

47 5 0
                                    

Happy reading~~

*
*
*

Bel pulang berbunyi, sepasang kekasih tampak berdiri di taman sekolah. Mereka menatap satu sama lain.

Zarina tampak melangkahkan kakinya dan berlari ingin memeluk Alfarez. Rasa lelah nya menumpuk, ia ingin sebuah pelukan. Beberapa detik sebelum ia memeluk Alfarez, Alfarez sudah menghindar, ia mengerucutkan bibirnya kesal.

"Kenapa ngehindar?" tanya Zarina, ia menyilangkan tangan nya.

"Aku gak pengen nyentuh kamu lebih dari yang selama ini kita lakuin, aku udah merasa cukup sama batasan yang selama ini. Jangan melebihi batas yang udah kamu buat" jelas Alfarez, panjang lebar.

Zarina terdiam, yah memang benar ia yang membuat batasan tersebut.

"Iyaa, ayo pulang" ucap Zarina lesu.

Alfarez memberikan sebuah permen berbentuk hati kepada Zarina. Zarina menerimanya dengan senang hati, ia langsung memakan permen tersebut.

'lucu banget sihh pacar gue" batin Alfarez.

Alfarez menatap langit yang cerah, ia melihat pesawat terbang yang menembus awan. Ia pun menunjuk pesawat tersebut.

"Ri, liat ke langit" ucap Alfarez antusias.

Zarina tersenyum melihat Alfarez yang antusias, ia melihat ke arah yang ditunjuk Alfarez. Ada pesawat dan langit yang tampak indah.

"Langit yang indah" ucap mereka bersamaan.

Mereka bertatapan dan tertawa bersama. Alfarez menatap Zarina dalam, ia merasa Zarina sangat cantik.

"Cantik banget sihh pacar aku ini" ucap Alfarez.

"Iya dong, aku kan bidadari yang turun ke bumi" balas Zarina sembari tertawa.

Mereka sudah sampai di parkiran, Alfarez memasangkan helm untuk Zarina. Mereka pulang bersama, sepanjang perjalanan mereka tidak ada mengobrol dan hanya ada keheningan diantara mereka.

Zarina melepas helm sebelum Alfarez melepaskan helm. Zarina melihat ibunya yang sedang menyapu halaman depan rumahnya.

"Mampir dulu, tante ada ngebuat bubur. Makan dulu baru pulang" ajak ibu Zarina.

Alfarez memarkir motor nya dan melepas helm nya, ia mendekati ibu Zarina.

"Nenek ada dirumah?" Tanya Alfarez.

Ibu Zarina mengangguk, Alfarez berlari ke rumah nenek Zarina yang berada tepat di depan rumah Zarina.

"Kayaknya dia nganter kamu pulang itu cuma alasan, aslinya pengen ketemu nenek mu" celetuk ibu Zarina.

Zarina terkekeh, seperti nya ucapan ibunya benar. Yah, Alfarez bahkan lebih disayang oleh nenek nya di bandingkan dirinya sendiri.

Zarina masuk ke rumah dan berganti pakaian. Ia merebahkan dirinya di kasur. Zarina menonton drama dari handphone nya. Setelah satu jam berlalu, pintu kamarnya terbuka, menampakkan wajah tampan Alfarez.

Skylove 2Where stories live. Discover now