09. Camellia

31 1 0
                                    

Happy reading

*
*
*

Sepasang kekasih berdiri berhadapan di taman sekolah. Langit biru yang cerah yang sangat berbalik dengan suasana hati Anna.

"Ayo putus" ucap Anna memecah keheningan.

"Kenapa tiba-tiba?" Tanya Jonathan bingung, ia maju selangkah dan menggenggam tangan Anna.

"Aku udah gak punya perasaan lagi sama kamu" jawab Anna.

Jonathan melepaskan genggaman tangannya, matanya memerah menahan air matanya. Anna mengalihkan pandangannya, ia takut air matanya jatuh di hadapan Jonathan.

"Kamu bercanda kan? Bilang kalo ini cuma bercanda!" Ucap Jonathan.

Anna hanya diam, ia bingung dengan sikap Jonathan. Bukankah Jonathan juga sudah tidak memiliki perasaan kepadanya? Bukannya Jonathan telah memilih Kirana dibandingkan dirinya?

"Anna..., kamu serius?" Sambung Jonathan.

Anna mengangguk, meskipun ia tidak tahu apakah ini keputusan yang tepat. Ia tidak ingin sakit hati melihat Jonathan yang semakin dengan Kirana. Ia tidak ingin tahu hubungan Jonathan dan Kirana.

"Kalau itu yang kamu mau, oke... Kita putus" ucap Jonathan sembari meninggalkan Anna.

Hati mereka sama-sama terasa sakit. Anna terduduk, ia menangis dalam diam. Begitu pula dengan Jonathan yang kini berada di balkon sekolah.

Kenzie tak sengaja melihat Anna yang menangis sendirian saat sedang berjalan-jalan tanpa arah, ia ingin menghampiri gadis itu. Namun ia bukan siapa-siapa, ia tak bisa melakukan apa-apa.

Zarina berdiri disamping Kenzie dan memberikan laki-laki itu sapu tangan, Kenzie menatap Zarina bingung.

"Samperin, sampe kapan Lo cuma ngeliat dia dari jauh?" Ucap Zarina, lalu pergi.

Kenzie menatap sapu tangan tersebut dan berpikir, haruskah ia menghampiri gadis itu? Kepala nya menggeleng, ia tidak boleh mengambil yang bukan miliknya.

"Kak, boleh minta tolong?" Tanya Kenzie kepada seorang perempuan.

Perempuan tersebut menghampiri Kenzie. Kenzie menjulurkan sebuah sapu tangan kepada perempuan tersebut. Perempuan tersebut menatap Kenzie bingung.

"Itu..., boleh kasih sapu tangan ini ke cewek itu gak? Tapi jangan kasih tau kalau saya yang ngasih" Ucap Kenzie sembari menunjuk ke arah Anna.

"Ke Anna? Lo suka Anna?" Tanya Nadia Asnamira, teman Kirana.

"Kakak kenal Anna?" Tanya Kenzie.

"Gue sama dia sama sama anggota OSIS yakali gak saling kenal, Lo sama Kirana ternyata lumayan mirip" ucap Nadia.

Nadia mengambil sapu tangan tersebut, lalu menghampiri Anna. Ia menjulurkan sapu tangan tersebut membuat Anna menatap Nadia bingung.

"Sapu air mata Lo pake ini, bentar lagi bel masuk" ucap Nadia.

Anna mengambil sapu tangan tersebut dengan ragu-ragu. Ia pikir Nadia adalah orang tidak peduli pada siapapun dan hanya peduli pada diri sendiri. Tapi sepertinya Nadia tidak seburuk itu.

"Sapu tangan nya simpan aja, gak usah di balikin" ucap Nadia, lalu pergi.

Anna menatap Nadia, hingga tak lagi terlihat dari pandangan nya. Ia rasa ia mengangguk Nadia. Bel masuk pun berbunyi, ia kembali ke kelas.

Keesokan harinya...

Saat ini Alfarez mencoba memahami situasi yang tampak canggung. Mengapa Jonathan duduk di meja sebelah dan tidak duduk di samping Anna? Mengapa yang lain hanya diam? Bahkan Halwa dan Levino yang selalu bercanda pun hari ini hanya diam.

Skylove 2Where stories live. Discover now