🤍 9. Dokter Ganteng

4.1K 125 3
                                    

Bunyi sirene ambulance mengaum bagaikan alarm bahaya bagi para petugas IGD. Walaupun sangat jarang ada senyum bahagia yang mengiringi bunyi sirine ambulance tetapi seluruh paramedis harus selalu bersemangat agar bisa sigap menghadapi kemungkinan yang datang.

Terlihat beberapa dokter, baik dokter umum serta spesialis dan perawat sibuk melakukan tindakan medis dan pemberian terapi kepada pasien - pasien di AZ Hspital. Bunyi monitor yang sedang memantau kondisi terkini pasien seolah menjadi alarm siaga bagi seluruh dokter dan perawat yang sedang berjaga. Mereka dituntut agar selalu awas terhadap kondisi - kondisi pasien yang sewaktu - waktu bisa berubah.

Di bilik kode red terlihat seorang dokter berparas tampan layaknya Idol, siapalagi kalau buka Varen. Varen sedang sibuk memberikan terapi dan memantau pasien melalui monitor bersama beberapa intern, residen dan perawat yang siap siaga jika pasien mengalami penurunan kesadaran bahkan mengalami gagal napas.

Tiba - tiba Varen dipanggil seorang perawat yang mengatakan bahwa ada pasien mengamuk saat akan dilakukan perawatan pembersihan luka.

Varen langsung sigap berjalan menuju ruang inap pasien itu, memandang pantulan wajahnya di depan pintu lift.

Ting

"Biarkan saja sus, pergilah kerjakan pekerjaan yang lain. Kita sangat sibuk pagi ini, jangan habiskan waktu hanya pada satu pasien" ucap Varen kepada salah satu perawat yang dari tadi berusaha membujuk pasien itu

"Tapi dok, lukanya belum dibersihkan dan kita belum memeriksa secara keseluruhan"

"Saya yang akan menanganinya"

"Baik dok" perawat itu pun pergi meninggalkan Varen. Setelah perawat pergi, Varen hanya menatap pasien itu dan sibuk membaca status pasien

"Cuma liatin aja hah!!! Lo dokter atau apa?!" Teriak pasien itu sedangkan Varen hanya diam dan langsung berbalik

"Heh, lo mau kemana?" Bingungnya saat melihat Varen hendak keluar dari ruangan itu

"Keluar" jawab Varen dingin

"Lo itu dokter" ucap pasien yang merupakan perempuan

"Saya tau"

"Lo harus bersihin luka gue dan periksa gue" titah perempuan itu

"Sopankah begitu?" Varen kemudian berbalik dan menaikkan salah satu alisnya

"Pak dokter, tolong bersihkan luka saya" ucapnya dengan menekankan setiap kata

Dokter berparas tampan itu kemudian berjalan mendekati brankar pasien bernama Jovanca itu dengan ekspresi datar tanpa senyuman sedikitpun.

Varen membersihkan luka Jovanca dengan telaten dan memeriksa keadaannya. Jujur, jantung Jovanca tidak karuan saat berada di dekat dokter tampan itu.

"Banyak sih dokter yang ganteng, tapi ini gantengnya beda" gumam Jovanca dalam hati

Setelah selesai memeriksa Jovanca, Varen langsung keluar dari ruangan itu tanpa berkata apa - apa membuat Jovanca melongo.

"Dasar kulkas" kesalnya

~~~~~~~•••••••~~~~~~

Setelah mengahabiskan waktu di kamar dengan menonton drakor seharian, Azel melangkahkan kakinya menuju dapur untuk minum, perempuan berparas cantik itu kemudian membuka kulkas dan mengambil sekotak jus untuk diminumnya.


"Eskrim? Siapa yang beli eskrim?" Azel kebingungan saat melihat eskrim cup berjejer dengan berbagai macam rasa

"Eh nyonya Azel, nyonya butuh sesuatu?" Sapa maid yang baru saja memasuki dapur

VAREN: Imperfect HusbandUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum