Ini akan menjadi cerita awal Ellana bertemu dengan Kalandra, si bodyguard yang pernah dia yakini akan berakhir seperti para pengawal sebelumnya yang selalu berujung diberhentikan lantaran tidak sanggup memenuhi syarat dalam menjaganya.
Tapi siapa ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•The Bodyguard and His Lady•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah hari keberapa ini dan Ellana semakin memupuk rasa kesal hanya dengan mendapatkan pesan singkat itu?
Oh, Ellana tidak punya pilihan lain untuk menyimpan nomor ponselnya lantaran berkali-kali mengganggu dengan laporan yang lebih mirip seperti ancaman bahwa dia selalu mengawasi gerak-gerik Ellana.
Pernah sekali Ellana memblokir nomor si pengawal itu tetapi dia punya segala macam cara untuk menemukan keberadaannya. Dan berakhir dengan dirinya mendapat teguran dari Rajendra serta peringatan bahwa ponselnya akan disita.
Hah! Dipikir Ellana ini anak kecil sampai-sampai HP aja harus disita?! Si bodyguard itu pengadu banget!
Walau sebenarnya sangat malas menanggapi, Ellana tetap membalas pesan itu, mengatakan bahwa dia ingin makan siang terlebih dulu mengingat perutnya sudah keroncongan.
Sebelum kemudian sebuah pesan dari kontak yang amat ditunggunya masuk, wajah kusutnya seketika berubah semringah seakan seluruh kekesalannya luntur begitu saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berlari-lari menuju kantin, hati Ellana yang kembali berbunga-bunga semakin bahagia kala mendapati sosok yang dicarinya bahkan sudah melambaikan tangan lebih dulu padanya. Tanpa berpikir panjang Ellana berhambur ke pelukan Arsatya, merasakan puncak kepalanya dikecup kecil sekaligus mendengar lelaki itu terkekeh menanggapi siulan teman-teman yang menyaksikan.
