13_Varel & Ledakan Monster

475 45 0
                                    

Dengan sangat-sangat terpaksa Pangeran Varel harus turun tangan untuk membasmi ledakan monster yang terjadi diwilayah utara.

Awalnya pengikut Kubu Pangeran Ketiga (Pangeran Varel) membujuk Raja untuk menarik posisi Varel dan menempatkan posisi itu kembali pada Richard. Tapi Raja dengan tegas menolaknya, karena posisi ini bukanlah mainan yang bisa di ambil dan dibuang sesuka hati.

Awalnya posisi ini adalah milik putri Bianca, sekarang telah direbut oleh pangeran Varel. Jika posisi ini dikembalikan lagi pada Richard, maka hal ini hanya akan menjadi lelucon yang akan mempermalukan kekaisaran.

Disisi lain, Elmira dan Richard menatap dari atas balkon rumahnya pasukan kekaisaran yang dipimpin Pangeran Varel untuk membasmi ledakan monster  yang terjadi.

Sudut mulut Elmira terangkat saat melihat wajah kusut Varel, betapa bahagianya Elmira melihat kesengsaraannya.

"Berhenti menatapnya!"ucap Richard tidak puas, dan menahan kepala Elmira menatap wajah pria lain, dengan cara meletakkan kedua tangannya pada wajah Elmira dan memaksanya hanya menatap wajah dirinya sendiri.

"Aku hanya mengangumi penderitaan musuh kita. Kenapa kamu cemburu?"tanya Elmira tidak berdaya.

"Tidak perlu memikirkan hal tidak penting itu. Aku hanya ingin didalam pikiran mu, hanya terisi keberadaan ku"ucap Richard dengan eksperesi serius. Tapi Elmira tidak menanggapi serius sama sekali, lagi pula bukan sekali dua kali, Richard cemburu dengan alasan sepele.

"Oke oke"jawab Elmira seadanya.

"Aku serius loh~"ucap Richard tidak puas dan mengerucutkan bibirnya.

"Imutnya"batin Elmira yang hatinya meleleh melihat wajah tampan Richard.

"Baiklah, aku hanya akan menatap mu sekarang! Apa kamu puas?"tanya Elmira dengan lembut dan menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya. Ruchard yang melihat tindakan Elmira, tersenyum bahagia.

"Aku ingin momen ini berhenti selamanya"ungkap Richard tulus, Elmira mengulurkan tangannya kepinggang Richard dan memeluknya dengan erat.

"Aku bahkan menginginkan hal itu, lebih daripada diri mu"ucap Elmira dengan senyum tipis diwajahnya.

"Hah!"Richard menghembuskan napasnya menekan keinginannya yang berbahaya. Untuk sesaat Richard sangat ingin meletakkan rantai bertahtakan berlian dipergelangan kaki istrinya ini. Sehingga Richard tidak perlu khawatir jika sewaktu-waktu Elmira akan meninghalkannya.

"Ada apa? Kenapa kamu menghembuskan napas kasar? Apa kamu sakit disuatu tempat?"tanya Elmira melepaskan pelukan, dan memeriksa tubuh Richard hati-hati.

"Tidak, aku tidak sakit"cicit Richard merasa bersalah karena dia telah memiliki pikiran buruk pada Elmira. Jika Elmira mengetahuinya, Richard agak khawatir jika dia ketakutan.

"Yakin tidak ada yang sakit?"

"Hum"

"Baiklah, ayo pergi kekamar dan istirahat. Nanti kamu jatuh sakit jika terus di balkon saat cuaca dingin"Elmira menarik Richard kekamar, dan tentunya ditolak Richard.

"Nah, ayo duduk disini"bujuk Elmira setelah mereka memasuki kamar. Richard terlihat seperti anak anjing penurut, dan mengikuti semua intruksi Elmira tanpa menolak sedikit pun.

"Ayo pakai ini biar hangat"dengan lembut Elmira memakaikan syal ke leher suaminya itu, agar Richard tidak kedinginan.

"Apa sudah hangat? Perlu selimut tebal?"tanya Elmira menuntut, Melihat perhatian Elmira yang diberikan padanya. Richard merasa bahagia dan hatinya menghangat.

"Daripada selimut tebal, bagaimana jika pelukan?"manja Richard, Elmira tertegun sebentar dan menatap Richard lama.

"Bahkan saat kamu merasa tidak enak badan. Kamu tetap pandai menggoda"keluh Elmira tetapi tetap merentangkan tangan memeluk tubuh Richard yang lebih besar daripada miliknya.

"Ini hangat, Elmira bagaimana jika kita seperti ini saja hingga tua?"bisik Richard. Bisikan telinga Richard memberi sensai geli pada telinga Elmira, jadi dia agak menjauh sedikit darinya. Melihat tindakan Elmira yang menjauh Richard salahpaham jika Elmira menolak gagasannya. Untung saja Elmira adalah orang yang blak-blakan, jika tidak maka entah sampai kapan episode kesalahpahaman ini berlanjut.

"Jangan berbisik ditelinga, karena geli tau"protes Elmira dengan tidak puas.

"Oh"Richard langsung tersenyum saat tau tindakan menjauh tadi karena geli atas bisikannya.

"Aku agak lelah, bagaimana jika pelukannya sambil tidur saja?"usul Elmira, Richard mengangguk setuju. Tidak peduli dalam posisi apa pun itu, selama Elmira masih disisinnya. Richard tidak memiliki masalah apa pun itu.

💐💐💐

"Kamu! Berhenti mendekati Tuan Arion!"bentak Naomi marah pada Lilly yang selalu terlihat menempel pada Arion pujaan hatinya.

"Apa kamu berbicara dengan ku?"tanya Lilly santai tidak mengambil hati perkataan penuh amarah Naomi.

"Tidak! Aku berbicara dengan anjing!"geram Naomi kesal.

"Oh"respon Lilly seadanya dan tetap membaca buku sihirnya dengan serius.

"Kamu?!"Naomi tak menyangka rakyat jelata ini mengabaikannya.

"Sialan! Aku akan menampar mu!"Geram Naomi, tapi sebelum tamparan itu mengenai wajah Lilly. Lilly langsung menghindar dengan gesit, sehingga Naomi yang ingin menampar kehilangan kesimbangan dan terjatuh.

Gedubrak

Naomi jatuh dengan sangat tidak elegan, para siswa dan siswi yang melihatnya menertawakannya, tidak ada yang menolongnya. Lagi pula siapa yang akan menolong tukang bully?

Itu benar, Naomi adalah tukang bully dan suka menggertak siswa dan siswi yang tidak enak dipandangnya, dan Naomi yang memiliki status tinggi sehingga tidak ada berani melawannya atau pun melaporkannya.

Tapi saat ini Lily membalaskan dendam mereka. Jadi tentunya para korban bully Naomi ini datang untuk menonton kesenangan yang terjadi.

"Lilly!!!"murka Naomi tapi diabaikan Lilly, Lilly dengan serius masih membaca buku sihir itu, sambil berjalan menjauh dari Naomi. Naomi sangat berisik sehingga Lilly tidak fokus belajar, jadi Lilly berpikir untuk menjauh dari pembuat masalah ini.

💐💐💐

Bersambung


Menghalangi Cinta Protagonis (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang