Bab 25 : Keanehan

115 15 1
                                    

Matahari telah terbit dari timur menerangi jendela kamar iruma, itu sudah waktunya untuk bangun.

Iruma bangun dengan perasaan kacau balau, bukan hanya karena ia kurang tidur, ia juga sangat kesal dengan perilaku Alexandre tepat sebelum ia tidur.

Tok...tok...tok...

"Tuan muda izinkan saya masuk"

Perhatian iruma teralihkan dengan suara ketukan pintu dari salah satu maid di luar kamarnya.

"Masuklah"

Maid itu masuk dengan baskom berisi air hangat di tangannya, dan maid lainnya mengikuti di belakangnya untuk membantunya bersiap siap.

"Selamat pagi, tuan muda" ucap pelayan dengan wajah serius.

Nama pelayan itu adalah Hilda, ia adalah orang yang di berikan perintah untuk menjadi pelayan pribadi iruma menggantikan Syil.

"Tuan muda, tuan duke meminta anda untuk hadir di saat sarapan"

'sial, kata kata keramat itu keluar,' jerit batin iruma

Hal yang paling ia benci setelah datang ke rumah ini adalah mengawali hari dengan melihat wajah Duke Alexandre.

Setiap kali ia makan dengan duke pasti setelahnya ia akan mengalami sakit perut parah, tapi kini ia tak punya pilihan.

"Baiklah, bantu aku bersiap" ucap iruma setengah hati.

Iruma pun bersiap siap, setelah mandi ia di berikan pakaian yang sangat formal dengan jas berwarna hitam senada dengan celana hitam dan kemeja putih miliknya, tak lupa Cravat dan pin bros dengan lambang keluarga menyertainya

*Cravat=sejenis dasi yang dipakai di abad pertengahan

Sebenarnya setelah iruma pulang, tak ada satupun pakaian miliknya yang muat. Jadi secara sengaja Duke memanggil desainer pakaian ternama untuk membuat pakaian baru. Dan di hari itu juga beberapa pakaian sederhana selesai dan beberapa pakaian sedang di buat.

Duke menyiapkan ratusan set pakaian berbagai musim untuknya, dan ketika mendengar harganya, saat itu juga iruma merasa hendak pingsan.

Bagaimana tidak?, Harganya setara dengan biaya kehidupan setara wilayah Count di benua Lunaria, dan benua Lunaria bukanlah benua kecil, melainkan sebesar seluruh benua Eropa . Iruma saat itu juga sadar betapa kaya nya Duchy Valentine.

Tapi tetap saja itu membebaninya.

Setelah berdandan iruma pergi menuju ruang makan untuk sarapan dengan Duke Alexadre.

Saat iruma sampai di depan pintu ruang makan bersama seorang pelayan pria yang mengantarnya.

Pelayan itu memberi tahukan kedatangan iruma dan membuka pintu besar itu.

Seperti yang di harapkan Duke Alexadre sudah duduk dengan tenang di ujung meja makan yang lain.

Meja makan yang sangat panjang memuat banyak makanan di meja itu. Berbagai makanan tersedia mulai dari sup, salad bahkan daging sudah tersedia secara sempurna.

Semua akan sempurna jika nafsu makan iruma tidak hilang karena keberadaan dari 'ayahnya' itu. Tapi ia tak punya pilihan lain dan akhirnya memutuskan untuk tetap makan. Ia pikir semua akan baik-baik saja selama ia tak memuntahkan kembali makanannya setelah ini.

Iruma pun duduk di ujung meja makan lain, lalu para pelayan mulai bergerak untuk melayani makanan.

Tak seperti biasanya, meja makan itu sangat sunyi tanpa ada sepatah kata pun membuat suasana yang sangat aneh.

The Lost Ending| Mairimashita Iruma-kun | (Ongoing)Where stories live. Discover now