Bab 41 : Lari!!

76 13 5
                                    

Setelah berjuang selama beberapa jam di arus sungai yang kencang akhirnya iruma dan yang lainnya akhirnya bisa berenang ke tepian.

'Zenon bajingan, harusnya aku tak percaya pada perkataanya' batin iruma.

Mereka benar benar dalam keadaan basah kuyup. Dan saat itu juga sudah malam.

Callista menghela nafas.

"Ayo kita buat api unggun,"

Walau pun vampir tak bisa sakit, tapi tetap saja mereka merasa kedinginan.

"Ayo kita lakukan"

Menurut iruma itu bukan ide yang buruk.

Mereka mencari kayu bakar di dalam hutan dan memakan waktu beberapa menit.

Setelah dirasa cukup mereka kembali ke pinggir sungai dan menyalakan api unggun disana.

Mereka menggantung pakaian dan barang barang mereka di dekat api unggun agar pakaiannya kering.

Iruma mengeluarkan buku buku yang ia bawa dari ruang kerja duke.

Buku itu benar benar basah sekarang, untungnya tintanya tidak luntur.

Mereka kini tengah duduk melingkar di hadapan api unggun untuk menghangatkan diri.

Dalam diam hanya di temani suara serangga dari dalam hutan.

"Syil, bagaimana kau bisa keluar dari penjara?"

Iruma mengambil inisiatif memecah suasana terlebih dahulu. Lagi pula ia juga penasaran dengan hal itu.

"Zenon yang mengeluarkan ku, ia memberi tahukan segalanya dan memintaku untuk menjagamu, tuan Duke sudah merencanakan ini dari awal,"

"Apa kau tahu sesuatu?"

Syil terdiam sesaat, ia menekuk kedua lututnya dan memeluknya.

"Ia tak mengatakan lebih lanjut tentang hal itu, untuk menjaga segalanya tetap aman, tuan Duke menyimpan banyak rahasia"

"..."

"Bahkan ketika aku di jebloskan ke penjara, kami berbincang tentang banyak hal dan menyuruhku untuk berpura pura sampai datang waktu yang tepat, tapi satu hal yang aku tahu, bahwa ia terikat dengan belenggu yang sangat kuat dan kini ia sangat tak berdaya bahkan dengan dirinya sendiri,"

Iruma dan Callista terdiam.

Fakta yang mereka ketahui baru baru ini membuat semua pemikiran dan keyakinan mereka roboh seketika.

Membuat semua hal menjadi sangat rumit.

Pembicaraan tak di lanjutkan lagi, membuat suasana menjadi sangat canggung.

Plak...

Callista pun menepuk tangannya untuk membuat perhatian iruma dan Syil teralihkan padanya.

"Nah, sekarang lupakan dulu tentang hal itu, kita harus mencari tempat atau desa terdekat untuk tinggal sementara agar bisa melanjutkan perjalanan,"

Syil mengangguk setuju.

"Kalau begitu mari kita tidur sekarang dan melanjutkan hal ini esok hari,"

Mereka semua setuju dengan usulan Callista.

Namun iruma segara bangkit dan berjalan menjauh dari mereka.

"Kau mau kemana iruma?"

Iruma berhenti berjalan, dan menoleh ke arah Callista.

"Apa kalian ingin aku tidur bersama kalian?"

Pernyataan itu membuat wajah Callista memerah.

"Ap-ap-apa? I-i-i-itu anu"

The Lost Ending| Mairimashita Iruma-kun | (Ongoing)Where stories live. Discover now