The Same Sky : Chapter 22 ☁️

787 199 82
                                    

Minggu pagi, setelah Sarapan Anak Manis kembali ke Kamarnya karena tidak mau melakukan kegiatan apapun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Minggu pagi, setelah Sarapan Anak Manis kembali ke Kamarnya karena tidak mau melakukan kegiatan apapun. Hari libur memang paling cocok diam di kamar dan menonton series yang sedang Viral, seperti Gema.

Anak manis asik berguling-guling dan salah tingkah sendirian ketika menonton Series yang menunjukan adegan romantis, memang gema Anak yang gampang sekali Terbawa suasana.

Suasana hati gema sedang buruk jadi lebih baik mengunci diri di kamar dan tidak perlu keluar, Gema keluar setelah dirinya kembali dalam situasi yang baik.

Hingga Hari Minggu ini, Gema tidak memberikan Langit Kabar lagi. Gema membiarkan langit begitu saja, Gema mencari tapi tidak ada hasil. Papa nya sedang berusaha lagi hari ini, semalam sudah tapi Nihil.

Langit tidak ditemukan dimana pun, ketika Gema curiga dengan papa Langit. Papa nya mengatakan tidak karena akses papa langit masih bisa di jangkau, langit tidak.

Pria itu seperti di telan Bumi, Gema pun tidak paham mengapa bisa seperti itu padahal Ketika Gema Memberikan pesan Ponsel Langit Aktif hanya tidak di balas saja walaupun di baca oleh pria itu.

Gema tidak menyerah hanya lelah saja, Gema akan menunggu langit pulang dan meminta penjelasan pria itu secara detail. Gema melihat ke arah Laptop nya dengan mata berkedip, Helaan napas terdengar. "Kenapa malah terlihat seperti langit?" Gumam Gema bibirnya cemberut seketika.

Gema menoleh ketika Ponselnya menyala, Gema melihat Meru yang menelpon Gema. Gema mengambil ponselnya, Mengangkat panggilan telepon itu. "Kenapa Meru?" tanya Gema to the Point.

["Ayo keluar, main. Gue sama Keano udah janjian,"] Meru mengajak Gema untuk keluar, Gema melihat laptop nya lagi. "Gak deh, aku lagi nonton lain kali aja aku main. Aku males keluar tau, Meru." Gema menjawab lagi.

["Padahal mau kuliner lagi Gema, biar rame kita bertiga. Tapi yaudah kalau Lo gak bisa, semoga nanti bisa kuliner lagi kita."] Meru tidak memaksa untung saja. "Okey, maaf ya Meru aku sedang tidak ingin keluar."

["Gapapa kali santai aja sama kita, yaudah kita jalan dulu. Byee!"] Gema melihat ponselnya setelah panggilan telepon di matikan sepihak, Gema menggelengkan kepalanya dan melempar ponsel ke kasur.

"Tampan sekali, aaaaaaaa! Aku mau pacar seperti ini." Gema menopang dagu nya dengan wajah berbinar menatap pria tampan yang berada di layar laptop. "Tapi dia yang gak mau sama aku," lanjut Gema lagi, Gema terkekeh sendirian.

Gema tidak sengaja menundukkan kepalanya dan melihat Kalung yang masih terpasang satu Minggu ini di leher Gema, Gema memegang liontin nya. Inisial Nama disana yang terlihat, Gema masih penasaran siapa yang memberikan kalung ini pada langit.

"Bukan Mama nya, tapi orang yang langit sayang." Gema berucap sendirian, tiba-tiba terpikir oleh Gema. "Siapa kira-kira apa benar, jika Langit memiliki mantan kekasih? Apa langit berbohong saat mengatakan langit tidak pernah berpelukan kecuali dengan mama nya?" tanya Gema entah pada siapa. 

Bagian 01 : The Same Sky (END)✓Where stories live. Discover now