I'M DEAFFERENT 2

116 8 0
                                    


DREETT DREEETT DREEETT

Alarm bergetar berarti menunjukan pukul empat pagi, aku bangun dan duduk sebentar untuk mengumpulkan nyawa sebelum beraktifitas seperti biasa.

Setelah beberapa saat, akhirnya aku bangun dan membasuh muka terlebih dahulu agar tidak terlalu terlihat kusam. Aku memutuskan untuk turun ke bawah seperti biasa dan melihat sekeliling.

' Berantakan lagi? Apa ayah dan bunda semalam bertengkar lagi? ' ujar ku dalam hati, dan membereskan semua kekacauan yang ada, memungut semua sampah bekas cemilan entah kenapa sampahnya banyak sekali.

' Sepertinya semalam ada tamu, tapi kenapa ini bisa seberantakan ini? Tumben sekali, biasanya bunda orangnya rapi walaupun dalam keadaan kacau atau mabuk '

Dengan telaten aku membereskan semuanya hingga bersih dan kembali seperti sedia kala, setelah di rasa semua bersih aku berjalan santai ke dapur untuk membuatkan sarapan. Ini adalah hal wajar yang sering terjadi di setiap harinya.

Memasak makanan untuk ayah dan bunda ✅️
Membereskan rumah sebelum ke sekolah ✅️
Membeli bahan makanan ✅️
Membayar uang sekolah ❎️
Membayar tagihan listrik ❎️
Membayar tagihan air ❎️
Memberikan ayah uang tepat waktu ❎️
Memberikan bunda uang tepat waktu ❎️

' Hufftt bagaimana ini? Bahkan uang ku belum cukup untuk membayar semua tepat waktu, bahkan aku belum gajian sama sekali dan tidak mungkin aku meminjam uang dari bibi Naeun lagi, terus aku harus gimana?? Aishh '

Aku mengusak kasar rambutku saat melihat buku catatan yang penuh dengan struk pembayaran itu belum semuanya tercapai. Hanya satu cara biar semuanya lunas, aku membuka lembaran demi lembaran hingga ke lembaran terakhir dari buku catatanku.









































Tabungan buat kuliah ✅️
( target: 700.000₩ )
( terkumpul: 300.000₩ )

Haruskah?

Entahlah, ia pusing saat ini, ia melihat jam dinding yang ternyata sebentar lagi orang tuanya akan bangun, ia menutup buku catatanya dan memasukanya dalam gudang dekat dapur lalu ia mengambil spatula dan wajan.

Hari ini ia memasak yang simple namun di sukai oleh kedua orang tuanya. Orang tuanya sangat suka samgyeopsal ia akan membuatnya dengan senang hati walaupun pikiranya saat ini entah ke mana.

BRAAKK

" Hei bocah! Bikinkan aku kopi sekarang "

" YAK! KAU MENDENGARKAN KU TIDAK?! Yaishh dasar anak sialan "

Bruk

Jungwon terlonjak kaget saat ada yang melemparkan sesuatu dari belakang, dan pelakunya adalah ayahnya sendiri ia paham betul sang ayah habis mabuk semalaman dan permintaanya pasti akan sama, yaitu kopi hitam pait.

" Hei kau! Menurutlah sedikit dengan orang tua eoh? Buatkan aku kopi, jangan pura-pura tuli kau " ujar sang ayah melantur dan merebahkan dirinya lagi di sofa panjang yang lusuh seperti tidak di rawat.

Jungwon yang paham pun segera mungkin membuatkan sang ayah kopi, ia juga membuatkan sang ayah sup penghilang pengar agar sang ayah tidak terlalu pusing lagi.

Setelah semuanya di rasa selesai, ia langsung buru-buru meninggalkan rumah untuk pergi ke sekolah, sepertinya ia akan telat kali ini.

Flashback on

BRAAK

PRAANG

" KAPARAT! KAU INGIN MEMBUNUHKU HAH???! APA KAU TIDAK MENAMBAHKAN GULA SEDIKIT PUN??! Jungwon Jungwon, kau ini bisanya apa sih??! Apakah hidupmu itu hanya untuk menyusahkan kami??! "

I'M DEAFFERENT [ Slow Up ] Where stories live. Discover now