𝟐𝟏. 𝑳𝒖𝒌𝒂 𝒊𝒕𝒖 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎

177 17 0
                                        

Hello all my friends


Happy Reading ♥︎♥︎

٭٭✰٭٭

"𝑀𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑖𝑡𝑢 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑛𝑡𝑒𝑠 𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛. "

—𝑺𝒂𝒎𝒖𝒆𝒍 𝑨𝒍𝒆𝒈𝒓𝒂.

٭٭✰٭٭

"Baru pulang kamu? Masih ingat rumah rupanya? "

Suara berat Ares langsung menyapa Keisya kala gadis itu baru saja menginjakkan kakinya di pintu utama rumah.

"P-papa? "

Gadis itu tercekat, baru saja tadi ia merasakan pelukan hangat dari seorang yang ia anggap sebagai rumahnya, dan kini harus kembali berhadapan dengan sosok tak berhati nurani itu.

Plakkk!!!

Wajah gadis itu langsung tertoreh ke samping akibat kerasnya tamparan yang diberikan oleh Ares padanya. Selalu saja begitu, rasanya jika sehari saja tangan kekarnya itu tidak memberikan respon menyakitkan untuk Keisya, akan sangat rugi.

"Bisa nggak sehari aja, kamu nggak buat saya malu?! Saya malu punya anak tukang buat onar kaya kamu! Tukang bolos sekolah! Kapan kamu mau berubah?! Kamu tau? Saya menyesal karena telah membiarkan pembunuh seperti kamu hidup! Kamu itu penambah beban! Anak sialan! " Bentak Ares tanpa sedikitpun memikirkan bagaimana kondisi bathin milik putri nya itu.

Tubuh Keisya bergetar, menahan emosinya yang sudah bercampur aduk bersama tangisnya.

"Semua salah di mata papa! Keisya kapan benernya di mata papa? Keisya juga bukan pembunuh pa!—"

Plakk!!

"Arghh!! "

Ares mendorong tubuh gadis itu hingga membentur meja kaca yang ada di belakangnya. Tak peduli jika detik berikutnya darah akan mengucur deras dari lengan gadis itu.

"Bunuh aja Keisya sekalian pa! Biar papa nggak malu lagi punya anak kaya aku. Lagian aku juga udah bosan hidup terus-terusan disiksa gini, aku capek pa, kalo memang dari dulu papa nggak pernah sudi buat ngurus aku, kenapa nggak sekalian papa potong aja terus urat nadi Keisya, biar papa juga ngerasain gimana rasanya jadi pembunuh beneran! "

"KEISYA!—"

Tangan Ares sudah mematung di udara. Bersiap untuk kembali memberikan tamparan yang lebih keras lagi untuk gadis itu karena sudah dengan beraninya berucap begitu frontal nya.

Alegra [TERBIT✅] Where stories live. Discover now