𝟐𝟐. 𝑹𝒖𝒎𝒂𝒉

113 14 2
                                    

Hello, all my friend

Thanks karena masih mau baca karya aku.

Kalian dari mana aja nih?

Gimana kritikannya buat cerita kali ini?

Langsung ketik dikomentar ya
Oh ya, buat tulisan yang typo, tolong ditandai aja, biar nanti aku perbaiki, ok

Happy Reading ♥︎♥︎

٭٭✰٭٭

"Kenapa ngga bilang? "

Suara deep cowok itu terdengar sangat mencekam bagi telinga keisya saat ini. Jadi, gadis itu menunduk saja tanpa berani menatap netra hitam Samuel itu. Membiarkan tangan milik cowok itu dengan lihai membersihkan luka yang ada di lengannya.

"Ha? Bilang apa sih maksud lo? "

Lawak. Gadis itu sengaja berpura-pura bodoh saja menjawab pertanyaan dari Samuel.

"Kan lo bisa bilang kalo tangan lo sakit, ngga perlu ikutan main basket"

Keisya melengos pelan. "Gue juga pengen main, udah lama banget gue ngga nimbrung bareng mereka"

"Ck! Dasar bawel! " ucap Samuel pelan, namun masih bisa didengar dengan jelas oleh gadis yang ada di hadapannya.

"Biarin! Penting gue seneng, Al"

Samuel semakin geram dibuatnya. Ingin sekali rasanya cowok itu menghabisi gadis itu sekarang juga.

"Al? "
"Hm? Kenapa? " samuel mengangkat kepalanya untuk menatap gadis yang ada dihadapannya saat ini, namun malah terjadi eye Contact dengan netra milik gadis itu.

Mata lo cantik banget kei, mirip mama gue

"Alegra?! "

Ck, sial. Samuel ternyata ketahuan salah tingkah saat ini. Hal itu jelas terlihat dari tingkahnya yang tiba-tiba saja menjadi kikuk.

"Kenapa sih kei? " jawabnya setelah mengalihkan tatapannya dari gadis itu.

"Gue mau ngomong, Al"
"Ya udah ngomong aja, emang gue ngelarang lo ngomong? "
"Ih! Alegra mah gitu responnya! "

Keisya menarik lengannya dengan wajah cemberut. Bibir manyunnya berhasil membuat samuel terkekeh. Ada ada saja gadis ini.

"Hei, lo kenapa kei? " samuel meraih pelan bahu milik keisya agar gadis itu kembali mendekat kepadanya.

Keisya masih terdiam, gadis itu berusaha untuk bisa membalas tatapan milik samuel.

"Al... "
"Kenapa, hm? " jawab Samuel sembari meletakkan kotak PPPK yang tadi ia gunakan untuk mengobati luka keisya.

"Kalo seandainya gu-"

Brakkk!

"SAMUEL, ATHAREL COME BACK!"

Dengan nafas yang masih berantakan, Zayyan mendobrak pintu ruang UKS tersebut dan berteriak menginfokan hal itu pada Samuel hingga membuat ucapan keisya terputus begitu saja.

AlegraOnde histórias criam vida. Descubra agora