5. Five

30 7 3
                                    

Lamborghini Aventador Marrone Apus melesat cepat menuju parkiran khusus disusul Lamborghini Aventador Red, Lamborghini Aventador Yellow dan Lamborghini Aventador Arancio Argos yang membuat geger seluruh mahasiswa Universitas Greevald.

Teriakan dan pekikan nyaring dari mahasiswi terdengar di seluruh penjuru kampus yang saat itu melihat keempat mobil yang dipastikan harganya tidak main-main mahalnya memasuki area kampus.

Disaat seluruh mahasiswi Greevald penasaran menunggu pengemudi keluar dari mobil, seorang gadis cantik tergopoh-gopoh mendekati kerumunan guna mencari tahu apakah ada hal yang begitu penting sampai-sampai semua orang mengerumuni parkiran di pagi yang terik.

"Permisi..permisi kak itu di depan ada apaan ya?." Tanya Clea, bertanya ditengah kerumunan.

"Ituu mau lihat siapa pemilik mobil mahal yang jarang-jarang ada di kampus!!." Jawab seorang cewek rambut pirang dengan girang dan berjingkrak.

"HAHH?!! Anjirr gue kira ada yang bagi-bagi sembako, kan lumayan buat makan seminggu ehh malah nontonin gak jelas gini." Gerutu Clea dengan malas.

Wahhhh...
Anjirr baju item damagenyaa tolonggg...
Ganteng parahh gilaa...
Kerennn bangett...
Aaakhhhh mauuu jadi istrinyaa...
08 berapa gantenggg....
Inpo dikejarr dong mass...

Sahutan-sahutan suara menggelikan membuat Clea bergidik merinding. Ia menghiraukan dan fokus menerobos kerumunan mencari jalan untuk melewati lahan parkiran karena hanya itu satu-satunya jalan menuju kelasnya.

Setelah berhasil menemukan celah, Clea dengan cepat berjalan ditengah-tengah tanpa menoleh kanan kirinya. Kurang setengah perjalanan seorang cowok dibelakangnya berteriak yang membuatnya menghentikan langkahnya.

"BERHENTI LO CEWEK CARDI ABU!!." Teriak Anzel mengarah pada gadis yang sepertinya pernah ia temui.

"Siapa Zel?." Tanya Dean Mergantara, teman Anzel yang berdiri disebelah kirinya.

Gadis dengan cardi abu itu sontak berhenti dan berbalik kearah belakang menatap cowok yang memanggilnya sekilas dan melirik pemandangan sekitar dimana semua pasang mata mahasiswi Greevald memusatkan perhatiannya padanya.

"Gue?." Tanya Clea sembari menunjuk dirinya sendiri.

Anzel mendekat dengan kacamata hitam yang masih bertengger manis di hidung mancungnya sambil memicing memperjelas penglihatannya.

"Kita pernah ketemu sebelumnya?." Tanya anzel sambil melepas kacamatanya pelan dan menatap gadis di depannya terang-terangan.

"GA..GANTENGG!! ITU LOOO?!." Pekik Clea dengan mata melotot melihat cowok yang belum sempat ia ajak kenalan saat di Jl. Simpang Tiga.

"Upss..sorry sorry gue kelepasan." Lanjut Clea malu sampai pipinya memerah.

"Hahaha ingat juga lo." Ucap Anzel sambil tertawa lepas melihat kelucuan gadis di depannya.

"Anzel Adelson." Ajak Anzel berkenalan sambil menjulurkan tangannya kedepan yang disambut baik lawan bicaranya.

"Clezia Dreeasya Altheia, panggil Clea aja kak." Sahut Clea dengan senyuman manis.

"Clea?." Tanya Anzel memperjelas.

"Iya kak, kenapa ya kak?." Balas Clea bingung.

"WOI ZEL CEWEK LO ITU??." Sahutan keras dari arah belakang yang tidak lain berasal dari mulut James.

Emang itu ceweknya? gak banget outfitnya...
Ihh gak cocok banget...
Kucel banget tu cewek...
Palingan juga caperr...

Bisik-bisik yang terdengar kurang enak membuat Clea buru-buru meluruskan.

"WOI DIA BUKAN PACAR GUE GUYS!! SUMPAH!! GUE BARU KENALAN SAMA DIA NJIRR."

"CLEZIA PACAR GUE MULAI SEKARANG!!." Suara berat dari cowok berkaos hitam dengan ripped jeans hitam dan kacamata hitam yang berdiri tepat di samping mobil Lamborghini Aventador Marrone Apus membungkam seluruh orang yang ada di parkiran saat itu.

"Bos??." Ucap James melirik kawannya.

"Gra maksud lo gimana?." Sambung Dean yang ada di samping Regra.

Sedangkan Clea menatap cowok yang baru saja berhasil membuatnya terkejut yang saat ini berjalan gagah mendekatinya.

"Kak Anzel tolongin guee!! Ituu..itu teman lo lagi mabok kan? Gue..gue gak kenal dia dan gamau nambahin masalah kak." Ujar Clea dengan lirih dan menatap Anzel penuh permohonan.

"Lo kenal dia Zia." Sahut Anzel pelan menahan tawa melihat ketakutan Clea.

"Hahh? Siapa?." Sahut cepat Clea menoleh pada Anzel.

Belum sempat mendengar jawaban Anzel, tiba-tiba sepasang tangan besar merengkuh erat tubuh mungilnya yang hanya setinggi dada cowok di depannya ini, bau parfum mahal langsung menguar memenuhi indra penciuman Clea.

Clea hanya terbengong dengan tubuh kaku tidak bisa digerakkan, sampai suara deep voice cowok yang memeluknya terdengar di telinganya.

"Do you miss me? finally we meet again baby." Suara deep voice itu membuat lawan bicaranya diam mati kutu.

"Ekhem.." Deheman Anzel membuat Clea tersadar posisinya saat ini yang secara spontan langsung mendorong tubuh cowok jangkung di depannya.

"Apa-apaan sih lo peluk orang sembarangan!!." Marah Clea lalu bersembunyi di belakang tubuh tegap Anzel saat netra dark grey itu menyorotnya tajam.

"Sini!!." Titah Regra pelan namun tegas.

"Gak! Gue mau ke kelas!!." Tolak Clea mentah-mentah sambil berancang-ancang melangkah, namun sebelum itu..

"Stop! Don't play with me baby!! Suara rendah Regra menahan amarahnya.

"Mau lo apa? Tanya Clea lelah.

"You be mine."

"Berengsek."

"Ulangi!!." Sarkas Regra marah mendengar umpatan gadis di depannya sambil melangkah kembali mendekati sang gadis.

Clea gelagapan sendiri karena ketakutan sampai-sampai berujar konyol "Gue pacarnya Anzel, gausah deket-deket lo!!." sambil menggandeng tangan Anzel lancang.

"Bwahahahaha ziaa ziaa...gemess banget sih lo." Ucap Anzel sambil mengacak rambut Clea.

Regra diam melayangkan tatapan dinginnya pada Clea dengan tangan kanan yang sudah mengepal erat dibalik saku celana jeansnya, ia mencoba meredam amarah yang sudah memuncak ketika melihat tangan sang gadis merangkul mesra tangan sang sahabat.

"Udah ya Zia jangan main-main lagi, ini Regra yang lo tolong di Jl. Simpang Tiga waktu itu." Ujar Anzel menjelaskan dengan kekehan kecil.

"Oh..ha..haha ternyata lo, sorry gue gak ngenalin tadi. Udah kan? Urusan kita udah beres kan? Gue cabut duluan ya kak Regra hehe." Ucap Clea ragu-ragu takut menyinggung Regra sambil melepaskan rangkulannya pada Anzel.

"Kak gue cabut ya, fans lo serem-serem njir...udah gitu gue pakek acara ngedrama lagi" Lanjut Clea pada Anzel dengan suara menyesal.

"Hati-hati Zia, perlu nomor telfon gue?." Tawar Anzel pada Clea.

"Dih ogah ya kak! Udah cukup sampai sini aja deh. Pusing gue sama kalian semua! Bye." Ujar Clea cepat dan berlari pergi menuju arah kelasnya.

Regra yang menatap Anzel sinis sedari tadi membuatnya membalas tatapan sang sahabat sambil terkekeh dan berkata "Nyantai aja itu mata! Gak mungkin gue ambil juga cewek lo haha."

Regra langsung berjalan pergi begitu saja meninggalkan teman-temannya yang masih dibelakangnya.

Dean dan James yang sejak tadi menonton seluruh kejadian di parkiran hari ini menghampiri Anzel dan berucap "Gue butuh penjelasan dari lo zel!."

"Hmm." Ucap Anzel mengiyakan lalu berlalu meninggalkan area parkiran.

****






Sesuai janji aku up lanjutan part sebelumnya.
Semangat komen dan votee yaww😊
Kali ini kutunggu jejak kalian dan semangat menunggu update selanjutnya :))))
Luvvv youuu💗💗

REGRA : Mysterious but sweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang