CHAPTER 3

410 44 0
                                    

HAPPY READING DAN SEMOGA SUKA

.

.

Kotak bekal

Membawa dua buah kotak bekal makanan yang sudah Apo masak dari rumahnya subuh subuh sekali, bahkan matahari saja masih enggan untuk menampakkan cahayanya, ayam saja masih malas untuk bekokok, tapi pria manis ini sudah bangun terlebih dahulu bahkan mendahului sang ayam penguasa bumi ini yang setiap pagi membangunan kita semua.

"pagi Po, apa itu yang kau bawa teman?" tanya Charen dengan segala keingin tahuannya yang membuat Apo memutar bola matanya. "kota bekaallll ... untuk ku?" tanya nya lagi.

"kotak bekal berisi makanan ... tapi sayangnya bukan untuk mu". Ucap Apo jengah melihat sang teman.

"aauuccchhh ... lalu untuk siapaaaa ...?" tanya Charen yang tengah menyelidik penuh rasa curiga.

"liat saja nanti dan kau akan tau". Ucap Apo singkat dan wanita ini hanya bisa terdiam penasaran.

Celingak celinguk memandang setiap tempat tapi tidak ada dimana pun dan Apo juga baru sadar mana mungkin pangeran impiannya datang sepagi ini untuk kekampus, tidak seperti Apo yang selalu rajin datang pagi. ☹

"sebenarnya kau ini cari siapa Po?" tanya sang sobat penasaran.

"kemarilah aku akan menceritakan semuanya pada mu". Tarik Apo pada lengan Charen dan mereka sekarang sudah berada ditaman kampus tercinta dimana taman itu selalu dijadikan mereka untuk tempat diskusi masalah percintaan Apo yang rumit dan mendalam.

Menceritakan semua yang terjadi pada peristiwa kemarin saat pertemuan dan pembicaraan singkat yang Mile dan Apo lakukan dari A sampai Z membuat sang teman tersenyum. "bagus dong Po, kau selangkah lebih maju dari pada yang ku bayangkan dan sepertinya tidak perlu bantuan dari ku". ucap Charen. "kau sendiri sangat bisa menanganinya". Ucap Charen lagi.

"tuhhh dia datang ...". Ucap Charen menunjuk dengan dagunya. "kotak bekal itu untuk dia kan?" tanya sang sobat menggoda. "bilang saja sebagai tanda terima kasih kemarin kerena dia telah menolong mu membawakan sepeda milik mukan Po". Tebak Charen yang membuat Apo mengangguk.

Lewatnya Mile membuat sang sahabat bertindak usil dan mendorong cepat tubuh Apo untuk mendekat kearah Mile, kalau saja tidak ditangkap pasti akan jatuh dan mencium mesra tanah kampus. "hhaapppp". Kalau jalan gunakan mata dengan benar, biar tidak jatuh". Ucap Mile jutek.

"m... maaf Kak, tidak sengaja ...". Ucap Apo cepat. "aku ingin bicara pada kaka, boleh?" tanya Apo dengan cepat dan tidak ingin membuang waktu yang berharga ini.

"katakan, apa itu?" tanya Mile.

Dengan gugup Apo mengangkat tangannya yang sudah ada sebuah kotak bekal disana, peluh dingin ditelapak tangan, tatapan mata yang tidak sanggup untuk menatap balik Mile saat ini dan pandangan mata hanya bisa fokus pada kotak bekal ditangan manisnya. "aku memasak pagi tadi, tapi terlalu banyak dan tidak sadar kalau tidak ada yang bisa menghabiskan semuanya, jadi aku bawakan makanan ini untuk Kak Mile". ucap Apo. "m... maaf kak bukan bermaksut aneh aneh dan tenang saja makanan ini aman untuk dimakan dan ini juga sebagai ucapan terima kasih dan maaf untuk yang kemarin". Ucap Apo lagi.

"terlalu banyak bicara, bilang saja mau memberikan makanan ini pada kukan?!". Ucap mile menebak yang membuat Apo tertunduk.

Kotak makan tersebut sudah berada ditangan Mile dan tanpa banyak bicara Mile langsung berlalu pergi begitu saja tanpa ada sebuah ucapan terima kasih. "kotaknya akan ku kembalikan pada mu nanti". Ucap Mile tanpa mau berbalik menatap Apo sambil berjalan menjauh.

Huufftt ... helaan nafas antara kecewa dan bahagia yang mana saat ini yang Apo rasakan hanya dirinya yang tau. "sepertinya sangat sulit untuk berjuang seperti ini". Ucap Apo patah semangat.

"tenang masih ada hari esok dan esok nya lagi dan ini suatu kemajuan yang bagus Po". Ucap Charen memberikan semangat pada Apo.





TBC.

30 DAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang