8.

13 3 0
                                    


"To understand the heart and mind of a person, look not at what he has already achieved, but what he aspires to." Kahlil Gibran

.....

"Frans!"

"Masuklah," jawabnya

Kakeknya masuk ke kamarnya. Dia melihat mata Frans yang memerah dan sembab, seperti habis menangis.

"Kau habis menangis?"

"Tidak, mata ku sakit. Jangan menatap mataku, Opa," sanggahnya sembari memalingkan wajahnya.

"Jangan berbohong, kau tak pandai berbohong ya?"

Mau tak mau Frans harus menceritakan semuanya. Dan Opa-nya mendengarnya dengan seksama. Pendengar yang baik. Opa nya memegang tangannya, lalu mengatakan, "Tak semua hal berjalan seperti yang kamu mau, sebaiknya kamu harus menunggu. Papa mu pasti sibuk di pabrik, kau harus memahaminya," Joseph mengelus-elus rambut cucunya itu sembari terus menenangkan tangis Frans.

"Tapi Papa akan mengirimkan surat-surat ku, kan?"

"Mungkin, aku tidak tahu," jawabnya. "Papa mu tak sekejam itu, Frans," lanjutnya.

" Mau ku ceritakan sesuatu?"

Frans mengangguk. Apa yang akan diceritakan oleh Opa nya.

.....

1900

"Lang zullen ze leven, lang zal ze leven, lang zullen ze leven in de gloria...in de gloria, in de gloria"

Seorang pria dewasa menyanyikan lagu ulang tahun untuk puteri sulungnya. Putrinya mengecup pipi pria itu. Seorang gadis berambut cokelat datang dengan kue cokelat dengan selai stroberi. Namun, ia terjatuh karena dress-nya. Alhasil kue itu juga terjatuh. Seorang wanita menghampirinya. Wanita itu menggendong gadis itu. Gadis yang sedang berulang tahun juga menghampiri adiknya. Adiknya menangis, entah karena ia merasa sakit atau karena kue itu jatuh.

"Annie jangan menangis," ucap gadis berambut blonde itu, matanya berkaca-kaca melihat adiknya terus menangis.

Pria dewasa tadi memasang raut wajah marah. " Kau mengacaukan pesta ulang tahun kakakmu, Anne! hardiknya.

"Joseph, apa-apaan kau?" ucap wanita itu dengan nada yang tak kalah tinggi

"Sudahlah! Tidak usah bertengkar! Kalian berdua lah yang merusak hari ulang tahun ku," gadis itu berlari meninggalkan mama, papa, serta adiknya

"Laurie, jangan berlari! Nanti kau jatuh," ucap pria itu, ia berusaha mengejar puteri sulungnya.

"Annie, jangan menangis sayang," wanita itu mengelap air mata putrinya.

....

"Saat ini barulah aku menyesal. Anne dan aku tak pernah dekat, kami berdua hanya pura-pura dekat dihadapan kalian semua," jelas Joseph, "Apa menurutmu Anne membenciku?" tanyanya

"Entahlah, aku tak tahu," jawab Frans seadanya.

Seseorang mengetuk pintu kamar. Ternyata Papa, pasti Papa akan memberi Frans obatnya.

"Tijd om uw medicijn in te nemen!"

Tak seperti biasanya, Frans langsung meminum obat. Pahit dan hambar. Ia menetralkan lidahnya dengan meminum banyak air putih.

Frans: De oost Место, где живут истории. Откройте их для себя