2

65 3 2
                                    


| Earphone/Headphone Recommended |

Kamu masih di dalam perpustakaan, sendiri.
Entah sudah berapa lama sejak kamu di perpustakaan.
Sore? Tidak, siang? Tidak mungkin.
Ini sudah malam, mungkin kamu sudah kesini sejak pagi tadi, pukul 9 lewat 23 menit.

Tapi, apakah kamu peduli kamu sendiri di perpustakaan? Tentu tidak.
Kamu suka atmosfer perpustakaan yang sepi, dengan aroma khas buku.
Disampingmu, ada segelas teh, yang masih setengah kamu belum habiskan.
Kamu menghela nafas pelan, apa mungkin.. Ini, adalah nasibmu sekarang yang sudah beranjak dewasa?
Tidak, ini bukan hari akhirmu, hari masih berlalu dan cukup panjang untukmu menikmati.

"Selagi ada buku dan teh, aku tidak apa-apa.. Iyakan?"
Kamu hanya bisa bertanya kepada dirimu sendiri, karena sudah tak ada seorang pun disana.

Kamu tidak panik saat kamu sendiri di dalam, karena perpustakaan ini beroperasi terus hingga subuh.
Tapi kamu mengkhawatirkan apa yang akan terjadi pada dirimu di masa depan.
Kamu masih memikirkan dan memecahkan masalah di otakmu, kamu masih memiliki tugas yang belum tuntas dari gurumu.
Akhirnya, kamu menyerah, kamu beranjak dari kursimu dan mengeksplor seluruh rak yang ada di perpustakaan.
Perpustakaan ini jauh lebih besar dari pada yang di bayangkan, perpustakaan ini cukup seperti maze.
Itu lah alasannya, mengapa perpustakaan ini memiliki judul, "LiMaze" sebagai singkatan Library Maze.

Entah berapa kali kamu menanyakan pertanyaan aneh kepada dirimu.
"Apa aku seburuk itu?"
"Apa aku tidak bisa mendapat keberuntungan?"
"Apa aku bisa?"
"Apa aku sanggup menghadapinya?"
"Apa aku selayak ini mendapatkannya?"
"Apa tujuanku kesini?"
"Ada apa dengan diriku?"
"Apa aku sebodoh itu?"
"Apa aku benar-benar mudah di tipu?"
"Apa aku memang tidak pantas?"
"Apa aku aneh?"
"Apa ada, orang ingin berteman denganku?"

Kamu menghela nafas, kamu membuka ponselmu dan berbicara dengan seorang teman yang sudah kamu anggap sebagai teman cerita atau teman yang persis seperti psikolog bagimu.
Mereka memberimu advice dan juga support kepadamu.

"Aku yakin kamu bisa, kamu harus kuat, jika sedang sedih, ke rumahku saja, aku bisa membantumu."

Kamu melihat balasan temanmu itu, kamu tersenyum dan akhirnya, kamu memutuskan untuk keluar dari perpustakaan dengan tas, ponsel dan tehmu dan beranjak keluar dari perpustakaan.

Kamu mulai menggunakan headphone/earphonemu dan memutar musik di playlistmu, dan berjalan menuju rumah temanmu untuk meminta advice.

Sejak Saat itu, Aku Berubah.Where stories live. Discover now