𝟐𝟑. 𝑴𝒐𝒔𝒕 𝑾𝒂𝒏𝒕𝒆𝒅

128 12 2
                                    

Hello, all my friend

Thanks karena masih mau baca karya aku.

Kalian dari mana aja nih?

Gimana kritikannya buat cerita kali ini?

Langsung ketik dikomentar ya
Oh ya, buat tulisan yang typo, tolong ditandai aja, biar nanti aku perbaiki, ok

Happy Reading ♥︎♥︎

٭٭✰٭٭

"Lo ngapain? "

Suara bariton itu membuat keisya langsung terkesiap dari lamunannya. Huh, cowok itu mengagetkan saja.

"N-nungguin lo" jawabnya terlampau jujur. Memang sih jawabannya itu tidak bohong. Tadinya dia berniat untuk ikut nimbrung bersama Alstand yang lainnya di rooftop, tetapi setelah dipikir pikir, ia tidak akan mengerti pembahasan apa yang dibahas oleh para inti Alstand.

Jadi akhirnya dia memilih untuk menunggu Samuel saja di bawah tangga rooftop, dan meminta agar Zayyan yang tadi menemaninya untuk segera bergabung bersama Alstand.

"Ya udah, yuk balik" ajak Samuel sembari menggenggam pergelangan tangan milik gadis itu.

Yang di gandeng hanya mengangguk pelan dan membiarkan tangan miliknya digandeng oleh cowok itu.

Sesampainya diarea parkiran, keisya langsung menarik tangannya dari genggaman Samuel. Gadis itu mulai merasa tidak aman dengan kondisi parkiran yang sangat ramai oleh siswa Ataraksa. Gadis itu jadi teringat omongan para bibir bibir nyinyir fans fans Samuel. Tentu saja ia tidak mau jika nantinya ketenaran Samuel hancur hanya karena dirinya.

Samuel melirik sekitarnya saat keisya berusaha menarik tangannya. Detik berikutnya ia mengangguk faham. Bukannya melepaskan, Samuel malah dengan lancangnya merangkul bahu milik keisya.

Keisya memejamkan matanya. Berusaha mengatur nafasnya agar tidak saling memburu.

"Al, singkirin tangan lo! " bisiknya pada Samuel.

"Apa? Lo minta di peluk?! " Samuel sepertinya sengaja melantangkan suaranya. Dan benar saja. Kini semua mata tertuju pada mereka.

"Ih, Alegra! "
"Kenapa sih sayang? Hm? "

Samuel langsung menggendong tubuh mungil keisya tanpa seizin empunya badan, ala ala Brydal style menuju mobil milik Angkara. Melihat hal itu tentu saja para siswi heboh, menjerit histeris.

"Alegra! Lo kenapa sih anjir?! Malu gue" protes keisya. Namun percuma saja. Sepertinya cowok itu memang sengaja mengompori siswi Ataraksa.

Samuel menurunkan keisya dengan hati-hati. "Tunggu bentar ya, gue minta kunci dulu sama Angkara"

"Kenapa ngga pake motor aja? "
"Suka-suka gue dong! " jawab Samuel sekenanya dan langsung melangkah menuju anak anak Alstand lainnya yang masih berada digedung sekolah.

Keisya melirik sekitarnya. Masih dengan siswi Ataraksa yang menatapnya curiga. Sampai-sampai ia harus tersenyum kikuk membalas tatapan mereka.

AlegraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang