Ocht - tri

162 18 1
                                    

Trigger warning; long chapter and consentual slight mature scene ahead

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Trigger warning; long chapter and consentual slight mature scene ahead. Minor please do not interact.

Air mata Taeyong bertakung di mata. Di ujung ruangan, prianya berdiri dengan berwibawa bersama dengan paderi yang setia menanti. Taeyong bisa melihat sang Ayah, sepupunya, dan keluarga calon mertua-nya menyunggingkan senyuman yang antusias kepadanya.

"Ketibaan His Grace Duke Taeyong Brown dari Lupine."Renjun bertugas untuk menyebut ketibaannya. Taeyong terdiam kaku. Dia berusaha keras untuk menahan air matanya.

"Yong.."Sang Ayah mengalihkan perhatiannya. Pria cantik itu menahan isakannya, menyambut gandengan sang Ayah.

"Anak cantik Papa akan bertunangan, hm? Papa hanya akan berdoa untuk kebahagiaanmu, sayang."Sang Ayah berbicara lembut. Taeyong terisak kecil, dia menempel erat pada sang Ayah.

"Pa..."

Walaupun mereka hanya akan bertunangan, namun Taeyong tahu semua ini akan berubah tidak lama lagi. Lagipula, keputusannya sudah bulat.

Mereka berhenti di hadapan altar—berhadapan dengan pria yang akan menjadi tunangannya.

"Jaga putraku, nak."Sang Ayah berujar tegas; memberi peringatan supaya Jaehyun tidak akan melukai putra tunggalnya yang cantik ini. Pria tampan itu mengangguk sigap.

"Tentu, Ayah. Saya akan berusaha keras untuk membuatnya tersenyum seumur hidup saya."Pria tampan itu berjanji sembari matanya menatap dalam ke arah Taeyong. Sang Ayah tersenyum, merasa lega. Dengan pelan, dia menarik tangan Taeyong dan diletakkan pada lengan calon menantunya.

"Silahkan."Lalu Jaehyun menatap sang tunangan dengan mesra. Mereka berdua berdiri dalam keheningan, mendengar kata-kata paderi yang memberkahi pertunangan mereka.

Taeyong merasa lega karena hanya keluarganya dan keluarga calon mertuanya yang menjadi seksi pertunangannya walaupun rencana awal mereka adalah menginginkan pertunangan mereka diikat di mata publik.

"Kalian bisa memasang cincinnya."Paderi itu berujar tenang. Jaehyun yang membantunya memasang cincin pada jarinya, lalu Taeyong mengikuti alurnya. Kini, secara resmi Taeyong telah menjadi calon menantu keluarga Morgan.

Mereka berdua turun dari altar, masih berada di dalam keheningan. Kedua calon mertua Taeyong mendekati dirinya, membawanya ke dalam pelukan yang mesra.

"Selamat datang ke keluarga Morgan, anak manis. Semoga pertunangan kalian diberkahi sehingga ke pernikahan."Duchess Jaejoong berujar ceria. Taeyong tersenyum tipis. Dia membalas pelukan calon mertuanya itu erat.

"Thank you, Papi.."Taeyong berbisik lirih. Merasa kepalanya diusap, Taeyong menatap ke arah calon Ayah mertuanya.

"Selamat datang, nak. Kami tidak sabar menerimamu di The Morgan's."Pria tua itu berkata lembut. Mata Taeyong berkaca-kaca. Dia lagi-lagi menyunggingkan senyuman yang tipis.

Lupine [COMPLETED]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant