Chapter Ten

3.8K 344 17
                                    

Hah... Jennie baru saja menguap, dia terlihat sangat lelah karena harus mengerjakan tugas-tugas kuliahnya.

Dia mengerjakan tugasnya di atas meja belajar milik Lalisa karena ia masih berada di unit Lalisa, sedangkan Lalisa baru saja masuk ke kemarnya dengan membawa secangkir teh hangat yang sengaja ia buatkan untuk kekasih tercinta. "Ini teh untukmu, hon." Ia meletakkannya di atas meja, Jennie tersenyum menenggakan kepalanya ke atas menatap Lalisa.

"Gomawo, baby." Sahutnya lembut lalu menyeruput teh hangat itu dengan wajah nikmatnya.

Kedua tangan Lalisa menyentuh kedua bahu Jennie dan mulai memijatnya dengan lembut, Jennie memejamkan kedua matanya menikmati sentuhan lembut dari Lalisa. "Lelah, hm?"

Jennie mengangguk sebagai tanda jawaban atas pertanyaan Lalisa, Lalisa mengecup kepala Jennie, memberikan pijatan-pijatan itu berulang-ulang. "Biar aku bantu menyelesaikan tugasmu."

Sebenarnya, Lalisa adalah anak yang cerdas, meski dia belum bisa menentukan jurusan apa yang akan dia ambil untuk kuliahnya, tetapi, dia tahu sedikit tentang mata pelajaran yang Jennie milikki, karena beberapa kali, dia sering membantu Jennie mengerjakan tugas-tugasnya.

Lalisa adalah sosok kekasih yang sangat manis jika dia sedang tidak marah, dia benar-benar sosok idaman jika orang yang tidak tahu sisi gelap dari dalam dirinya, maka dari itu, tak sedikit gadis-gadis di zaman sekolahnya yang sangat menyukai dirinya, bisa di sebut, dia terkenal di antara gadis-gadis pada masa sekolahnya.

Jennie memasang wajah terharu. "Jinjja?"

"Emm, akan kucoba." Jawab Lalisa yang membuat Jennie akhirnya beranjak dari kursinya. "Tetapi, ini tidak gratis." Sambungnya dengan wajah nakalnya, Jennie terkekeh, dia melumat bibir Lalisa.

"Arra, aku tahu apa yang kau inginkan."

"Aku tunggu di ranjang." Sambungnya sambil mengecup pipi Lalisa sekilas dan mengedipkan satu matanya.

Raut wajah Lalisa memerah melihat hal itu, dia menelan ludahnya dengan susah payah. "O-okay." Gugupnya, Lalisa menyalakan music di ponselnya sebelum dia membantu Jennie mengerjakan tugasnya.

Youtube - YOU (BLACKPINK)


Sementara Jennie menunggunya di atas ranjang, dia menonton video random di ponselnya.

.

.

.

"Engghh~" satu lenguhan berhasil lolos dari bibir cantik Jennie, dia terpaksa membuka kedua matanya ketika ia merasakan sebuah jari-jari bermain di puting payudaranya. "Sssh~ babe..." desahnya dengan suara serak.

Sepertinya, Jennie baru saja ketiduran karena menunggu Lalisa menyelesaikan tugasnya.

Lalisa tersenyum. "Aku menagih janjimu." Bisiknya yang membuat Jennie menggigit bibir bawahnya sendiri, dia terkekeh setelahnya.

"Hmm, lakukan, sayang." Sahutnya.

Lalisa menarik tubuh Jennie. "Duduk di atasku, sayang."

Jennie mengangguk, dia duduk mengangkang di atas perut Lalisa, perlahan, Lalisa menyentuh bagian perut Jennie dari dalam bajunya, dia mengelusnya dengan lembut, dia menarik baju Jennie ke atas dan memperlihatkan kedua payudara Jennie yang besar dan sintal terpampang jelas di depan matanya karena ia sudah tidak menggunakan bra nya. "Ssshh, i miss you, honey." Bisik Lalisa sebelum dia mengulum puting Jennie dan menghisapnya cukup kuat.

YOU (GxG) JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang