CHAPTER VII : FAKTA

11 5 0
                                    

"Jadi lo pengen gue yang tanding sama si Ragista?" Zasha menatap 'screen shoot' chat-an Sky dan Gista di ponselnya. Sky mengangguk.

"Kalo gue kalah gimana?, Gue kan bukan pembalap, Sky." Zasha menatap Sky yang duduk bersila di atas kasurnya sambil memeluk sebuah guling. Dia sendiri duduk di atas meja belajarnya.

"Iya Sky, Zasha mah gak bakalan menang. Secara kan, Si Gista katanya gak pernah kalah dalam setiap pertandingannya." Flo menyahut. Cewek chubby itu sedang memakan Ice cream sambil tiduran di paha Rora. Si Cewek cantik sendiri, sedang selonjoran bersandar ke kasur, menonton Drakor di Tv yang berada di kamar Zasha ini.

Sky tersenyum "Menang atau kalah, gak ada masalah. Gue cuma pengen tau kemampuan tu cewek. Soal bawa-bawa si Alex, ada yang harus gue pastiin malam nanti."

Zasha mengangguk mengerti. "Bahkan 500 juta lo taruhin?." Sky mengangguk tegas.
"Wah... Gila lo, Sky." Zasha menggeleng tak percaya. "Kalo gitu..." Ia turun dari meja lalu berjalan ke arah kasur " gue bakal berusaha menang, biar duit lo gak keluar percuma." Ia langsung membaringkan tubuh di kasur, tepatnya di depan Sky.

"Untung ya, Sky. Walaupun Nyokap, bokap lo gak bisa nerima standar otak lo, mereka masih ingat kalo lo itu tanggung jawab mereka."
Rora yang sebelumnya fokus Dengan tontonannya, kini ikut bersuara. Nadanya terdengar rendah.

Flo mendongak menatap Rora. "Rora sabar, ya."
Rora hanya tersenyum miris.

Orang-orang tidak tahu. 'Franciska Aurora'. cewek 'trouble maker' satu ini, yang terkenal dengan pesonanya yang Wow. selalu terlihat angkuh tapi bergaya sangat anggun, dan para pengikutnya di media sosial yang bejibun. 'Mempunyai masalah dengan keluarganya.'

Kedua orang tuanya yang sibuk dengan karier masing-masing, entah tidak peduli atau apa. Mereka seolah-olah melupakan putri tunggalnya yang sangat butuh perhatian dan dukungan.

Setiap kali Rora Meminta mereka tinggal di rumah-karna hampir tidak pernah Rora merasa kalau mereka satu atap. Saking jarangnya pulang. Mereka selalu mencari alasan dengan pekerjaan yang mereka geluti dan Rora harus mengerti, karna ini demi dirinya.

Salah. Tapi ini salah.

Ingin sekali Rora berteriak tepat di hadapan kedua orang tuanya, kalau dia 'Tidak membutuhkan uang yang mereka peroleh, melainkan waktu kebersamaan bersama mereka'

Tapi dia juga harus menelan keinginannya itu. Karna...Rora saja tidak ingat kapan terakhir kali ia melihat kedua orang tuanya. Bagaimana dia bisa mengeluarkan keluh kesahnya?.

Rora menyeka matanya yang hampir menjatuhkan sebutir air. Ia menatap Flo. "Lo juga ya, Flo. Jangan mau kalah sama Veera."

Mendengar itu, Flo mengerucutkan bibir.

Tidak jauh berbeda dengan Rora. 'Flora Angela'. Cewek 'trouble maker', namun terkenal humble, friendly, periang, dan hobi makan. Juga mempunyai konflik dengan adik—beda satu tahunnya.

Jika di sekolah ia terkenal si paling ceria, selalu membuat yang lain tertawa, dan menularkan energi 'positif' bagi siapa saja yang berada di sekitarnya.
Berbanding terbalik dengannya saat sedang di rumah. Cewek chubby itu akan memancarkan aura 'negatif' yang sangat menyebalkan. Ia akan menjadi 100% pendiam dan acuh dengan sekitar. Karna..... Veera yang akan menggantikannya.

Veera yang akan dipuji karena nilai akademik dan non-akademik nya yang selalu memuaskan.
Veera yang selalu dibangga-banggakan ketika berhasil memenangkan sebuah olimpiade. Lalu akan menjadi topik utama perbincangan saat makan malam.
Veera yang selalu menjadi nomor satu, di mata kedua orang tuanya.
Dan Veera yang akan terus diperhatikan.

Langitnya Bintang Where stories live. Discover now