Bab. 25

5 7 0
                                    

Menoleh ke arah suara. Sam kembali menatap tajam laki-laki itu. "Memangnya anda memiliki hak untuk tetap bekerja di sini?" tanya Sam melangkah ke arah Ervin. "Haruskah saya memperkenalkan siapa istri saya?" ucap Sam berhenti di depan Ervin. "Dafania Silvana Bella. Dia adalah putri dari pemilik Perusahaan Dava, yang investasinya paling besar kedua di perusahaan ini. Dia juga Istri dari pemilik Perusahaan Sagar, yang investasinya paling besar di perusahaan ini. Dan, yang paling berhak, dia adalah menantu dari tempat anda bekerja," jelas Sam, mengepalkan tangannya. "Sekarang, anda pikir anda siapa memandang rendah Bella seperti itu!" Satu pukulan menghantam wajah laki-laki itu.

Seketika semua karyawati di sana berteriak, melihat Sam tiba-tiba memukul Ervin dengan sangat keras.

"Sam!" seru Bella menghampiri suaminya.

"Ervin, kamu benar-benar menganggap sepele atasanmu," ucap Sam memegang kerah Ervin, lalu memukulnya lagi, dan membuat laki-laki itu tersungkur.

Belum puas melihat lawannya tersungkur. Sam kini mengangkat tubuh Ervin, lalu menyenderkan tubuhnya di bangunan ini.

"Tapi istri anda tidak masalah dengan itu, kenapa anda memukul saya!" seru Ervin menangkas tangan Sam yang akan menghantam wajahnya.

"BAGAIMANA JIKA ITU MASALAH UNTUK SAYA!"  -Sam.

"Sam, udah Sam." Bella menarik kemeja lengan Sam.

Shasha, dan Freda yang mulai dendam dengan Bella. Melihat Sam mengacuhkan Bella, mereka mengambil kesempatan untuk menarik Bella pergi.

"Ah!" seru Bella terkejut, karena Shasha tiba-tiba menarik lengannya kencang.

Mendengar istrinya berteriak, membuat Sam lengah dan menoleh melihat istrinya di belakang.

PRANG!

Ervin memukul kepala Sam dengan vas bunga.

"Argh!" seru Sam kesakitan, memegang kepalanya.

Memanfaatkan Sam yang sedang kesakitan. Ervian kini membanting tubuh Sam ke lantai.

BUAK!

BUAK!

BUAK!

BUK!

Ervian memukuli dan menendang tubuh Sam berkali-kali tanpa ampun.

"Sam, anda sangat angkuh!" Ervian melayang pukulan ke arah Sam.

DUK!

Sam menangkas tangan Ervian, lalu menendangnya.
"Bajingan sialan!" umpat Sam memukul leher Ervin.

Ervin jatuh. Dia kini tidak sadarkan diri.

Kini Sam berdiri. Dengan darah yang mengalir dari kepalanya, dan ujung bibirnya. Sam berlari keluar dari bangunan ini. Dia lihat mobil Shasha pergi membawa Bella.

Berpikir cepat, Sam yang ingat bahwa dia pernah membuat koneksi dengan handphone Bella, dan menyuruh Bella selalu mengaktifkan GPS handphonenya. Itu segera melacak di mana Bella dibawa.

Menahan sakit, Sam kini berlari ke parkiran untuk mengambil mobilnya.

° ° °

Wanna Be Yours Where stories live. Discover now