Lenguhan panjang menggema di sebuah kamar hotel disertai jeritan ngilu karena pria yang barusan bermain serta merta menarik batang tubuhnya dari dalam kehangatan milik wanita di bawah kuasanya. Cairan spermanya yang cukup banyak membasahi perut wanita itu.
Wanita itu menatap pria yang masih mendesah sembari terus mengusap kejantanannya. Terlihat sekali pria itu merasakan kenikmatan akibat perlakuannya sendiri.
Setelah seluruh cairannya tumpah diatas perut wanitanya, pria itu menaikkan pandangannya. Ia menemukan mata wanita itu sedang menatapnya. Pria itu tidak dapat menahan dirinya untuk tidak mencium bibirnya.
"Apa benar tidak apa-apa, kita seperti ini?" tanya wanita itu dengan nada khawatir.
"Aku yakin, semua pasti akan baik-baik saja." jawab pria itu tanpa ragu.
"Tapi kau sudah menikah, Eunwoo-ya."
"Tapi aku juga tidak mau meninggalkanmu, Jisoo-ah."
Mereka saling memandang, kemudian Eunwoo kembali mencium bibir kekasihnya dengan penuh cinta.
***
Beberapa hari kemudian...
"Oppa, kau sudah pulang?" Sohyun menyambut suaminya didepan pintu, Eunwoo hanya menjawab iya, ia lalu langsung pergi kedalam kamarnya.
Sohyun memandangnya nanar, entah mengapa sikap suaminya sekarang sangat berubah. Eunwoo sekarang semakin dingin padanya. Ia tak lagi memberikan perhatian kepada istrinya. Sohyun merasa dia seperti orang asing.
***
Malam harinya, didalam kamarnya, Eunwoo terlihat senang bermain dengan ponselnya. Entah dengan siapa laki-laki itu bertukar pesan. Sohyun tetap mencoba berpikir positif, ia tidak mau menaruh curiga pada suaminya itu.
Sohyun membuang nafasnya kasar, ia tidak ingin mengganggu Eunwoo yang sedang sibuk sendiri. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke balkon ruang tengah dan menenangkan dirinya disana.
"Apakah, keputusanku menikah dengannya ini benar? Kenapa dia sekarang seperti orang lain?" Sohyun bergumam diiringi hembusan angin yang menerpa tubuhnya.
"Happy best day to you... Happy best day to you.. Happy best day happy best day... Happy best day.. to.. you.."
Sohyun menoleh ke asal suara itu, dan alangkah terkejutnya dia, ternyata Taehyung yang menyanyi barusan sambil membawa kue tart dengan beberapa lilin diatasnya. Sohyun tersenyum dengan mata berkaca-kaca. Segera ia memejamkan matanya dan berdoa, lalu meniup lilin-lilin itu disusul oleh airmatanya yang menetes.
"Selamat ulang tahun, noona.."
"Bagaimana kau bisa tahu hari ini aku ulang tahun?"
Taehyung tersenyum. "Itu karena aku sangat menyukaimu." jawab Taehyung, melihat Sohyun hanya bergeming, ia meminta Sohyun untuk mengambil pisau kecil yang ada disamping kue tart.
"Potonglah kuenya, dan berikan kepada orang yang spesial bagimu." pinta Taehyung seraya tersenyum. Sohyun nampak berpikir, kepada siapakah kue itu akan ia berikan.
"Kue ini aku berikan kepada orang yang spesial. Orang yang selalu ada untukku, disaat aku kesepian. Dan orang itu adalah kau, Kim Taehyung." ucap Sohyun akhirnya, Taehyung yang mendengarnya seketika matanya berbinar. Segera ia menaruh kue yang ia pegang tadi lalu menerima suapan dari Sohyun. Detik setelah itu dia menarik tengkuk Sohyun dan menciumnya dengan penuh cinta.
Sohyun membalas ciuman Taehyung. Dapat ia rasakan rasa manis dilidahnya karena kue yang Taehyung makan barusan. Detik setelahnya Taehyung menarik bibirnya, ia menyeka bibir Sohyun yang basah akibat ciumannya. Sohyun tersenyum mendapatkan perlakuan hangat Taehyung padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT
RandomKumpulan cerita pendek. Disclaimer : Ini hanya cerita fiktif dan hanya untuk hiburan semata.