05

6.5K 708 35
                                    

"Oniel?"

Tubuh Mahesa membeku seketika melihat dua orang di depan nya yang menatapnya dengan tatapan dingin dan tajam, mereka sudah mengetahui nya sejak dulu

Oniel mendekat ke arah Mahesa lalu ia memegang kedua lengan Mahesa dengan kuat dan tidak membiarkan Mahesa kabur kali ini

"Dimana anak gue sa? Kenapa lo ambil dia dari gue sama Indah? Dimana hati nurani lo itu sa, kita udah temenan dari kecil dan sekarang ini balasan nya?" Mahesa menghela nafas kasar lalu melepaskan cengkraman tangan Oniel

"Gue ambil dia dari lo karena sesuatu nil, gue nggak mungkin ngelakuin hal ini gara gara ego gue sendiri, kalo lo mau anak lo balik pecat asisten lo itu" Ucap Mahesa tidak kalah dengan Oniel

"Kenapa dengan dia?"

"Tanpa lo sadari, dia udah merencanakan untuk bunuh anak lo dan gue denger sendiri pake telinga gue sendiri, kalo gue ngomong gini lo juga nggak bakal dengerin gue dan memilih buat percaya sama dia kan?" Suara Mahesa sangat keras sampai Oline bisa mendengar nya

Sepeda Oline berhenti mendadak karena suara keras yang dilontarkan oleh Mahesa sendiri, dari kejauhan Oline bisa melihat Mahesa sedang bersama dua orang asing

"Om Mahesa keliatan banget marah nya, tapi gue nggak mau ikut campur sama urusan mereka, mending gue lihat dari sini aja" Gumam Oline

Oniel pun hampir tidak percaya dengan kata kata yang keluar dari teman dari kecil nya itu, tidak mungkin asisten kebanggaan nya itu akan melakukan hal itu

"Terserah lo mau percaya atau nggak nil, yang penting sekarang gue akan jaga anak lo dan gue nggak takut sama lo meskipun lo lebih kaya dari gue"

"Sa please jangan pisahin kami berdua sama anak kami, kami belum pernah memeluk nya lagi setelah dia lahir, sekarang kita nggak tau dia kayak gimana" Mohon Indah dan Mahesa hanya mengalihkan pandangan nya ke arah lain

"Oke sa, gue nggak bakal maksa dia buat balik ke sini tapi gue mohon biarin kita meluk dia sebentar aja sebelum gue bisa mutusin pecat asisten gue atau nggak" Mahesa hanya bisa menghela nafas panjang lalu ia memanggil Oline untuk ke tempat nya

"Om kenapa manggil Oline? Ada masalah? Loh bu Indah kenal sama om saya?" Tanya Oline bingung, Indah pun ikut terkejut karena anak dia adalah murid yang ia marahi tadi pagi

"Lin, mereka boleh nggak meluk kamu sebentar aja" Tanya Mahesa dan Oline mengangguk ragu ragu

Oniel dan Indah memeluk Oline bersamaan, Oline hanya bisa diam dia bingung kenapa tiba tiba mereka memeluk nya padahal Oline tidak mengenal mereka

"Mereka sebenarnya kenapa? Kenapa tiba tiba meluk gue? Om juga cuma diem aja" Batin Oline

"Anak ku, jiwa ku akhirnya mama bisa lihat kamu lagi nak, ternyata kamu sangat mirip dengan papa mu" Batin Indah

Mereka melepaskan pelukan mereka pelan pelan. "Terimakasih ya nak pelukannya, ini sudah sangat cukup bagi kami berdua, Mahesa kami pamit dulu ya ini udah cukup kok" Mahesa mengangguk

Oniel dan Indah pergi dari taman itu dan terlihat tadi Indah sempat menangis sebentar di pelukan Oline.

"Om sebenarnya mereka siapa nya Oline? Kok mereka kayak kangen banget sama Oline" Tanya Oline dan Mahesa hanya bisa tersenyum

"Nanti om ceritain di rumah, sekarang kita pulang yuk mau hujan nih" Oline mengangguk

Skip...

Setelah meletakkan sepeda Oline di garasi belakang bersama dengan motor Mahesa, Mahesa mengajak Oline duduk di bangku yang terdapat di taman belakang itu

NONA MUDA (Orine) [End]√√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang