SPT 6

120 68 15
                                    

"Aaa Aksa ganteng banget"

"Aksaa semangat"

"Aksaaa aku padamu"

"MasyaAllah kak Reza lo ganteng banget"

"Gantengan Aksa weh"

"Gantengan juga Fahri ketua pradana"

Begitulah suara teriak teriakan yang terdengar di lapangan bola basket SMA Karya Nusa. Tribun lapangan dipenuhi dengan sorakan para siswi yang sedang menyaksikan Aksa bermain basket.

Disaat semua siswi yang saling bersorak saat melihat para cogan sedang bermain basket berbeda dengan Izy yang hanya diam duduk di tempat.

Jujur saja Izy merasa malas untuk melihat pertandingan basket jika saja bukan karena keinginan Qilla yang ingin melihat Fahri bermain basket Izy tak mungkin mau berdesak desakan dan apalagi ia harus mengorbankan telinganya untuk mendengarkan suara teriakan dari para siswi yang menyoraki idola mereka.

"Aaaa ya ampun Fahri ganteng banget" Teriak Qilla menyenggol bahu Izy yang sedari tadi yang terdiam.

Izy berdecak kesal "Gak usah teriak teriak bisa gak, budeg kuping gue dari tadi dengerin teriakan lo" Ucap Izy seraya mengusap telinganya yang merasa sakit kerena mendengarkan teriakan dari para siswi.

"Gak bisa gue kalo gak teriak pas ngeliat kegantengan Fahri yang MasyaAllah" Jawab Qilla.

"Fahri jelek kayak begitu dibilang ganteng, mata lo ditaruh dimana sih" Ucap Izy.

"Jangan sembarangan kalo ngomong lo, Fahri tuh ganteng apalagi Aksa dia baru sekolah satu minggu disini udah banyak yang nge fans sama dia" Jawab qilla.

Izy memegang kening Qilla dengan punggung tangannya "wah udah gak waras nih, Aksa yang lebih jelek dari Fahri aja lo bilang ganteng" Ucap Izy.

"Ishhh apaan sih lo, terserah lo aja deh Zy mau bilang Aksa jelek atau gimana, dimata gue Aksa sama Fahri tuh tetep cowok paling ganteng di SMA Karya Nusa" Jawab qilla.

"Iya iya serah lo deh"

"Mau kemana lo" Tanya qilla saat melihat Izy beranjak dari duduk nya.

"Mau pergi sumpek gue disini" Tanpa menunggu jawaban dari qilla, Izy langsung meninggalkan tribun.

"Ishhh main pergi pergi aja tuh anak, udahlah biarin mending gue nonton ayang Fahri aja disini" Ucap qilla.

Izy berjalan menuju ke kelas, di dalam kelas terasa sunyi karena semua murid sedang menyaksikan pertandingan basket antar kelas.

"Huhh akhirnya bisa tenang juga" Ucap Izy.

"Gue heran sama tuh cowok baru juga sekolah satu minggu tapi udah banyak yang nge fans sama dia, gue akui dia emang ganteng sih tapi masih gantengan first love gue"

"Sa lo dimana sih, gue kangen pengin ketemu sama lo" Ucap Izy menelungkupkan kepalanya di atas meja bersiap ingin tidur.

Belum juga terlelap tertidur tiba tiba suara cempreng qilla terdengar memanggil namanya.

"Izy" Teriak qilla.

Izy yang ingin tidurpun akhirnya tidak jadi tidur karena terganggu dengan suara cempreng qilla.

Izy mengangkat kepalanya "apaan sih lo ganggu aja"

"Santai aja napa sih marah marah mulu" Ucap Qilla.

"Ya gimana gue gak marah marah orang lo nya aja ganggu gue mau tidur" Jawab Izy yang merasa kesal pada qilla.

"Siapa yang ganggu lo, gue cuman manggil lo doang tapi suaranya gue kencengin biar lo denger sama suara gue"

"Kuping gue masih normal jadi lo gak perlu buat teriak teriak manggil nama gue"

"Iya iya lain kali gue kecilin deh suara gue" Ucap qilla.

Izy mendengus, lebih memilih untuk menelungkupkan kepalanya di atas dan bersiap untuk tidur.

"Ihhh nih bocah malah tidur, dasar kebo" Gerutu qilla saat melihat Izy yang sedang tertidur.

*****

"Aksaa" Teriak Qilla seraya melambaikan tangannya saat melihat Aksa yang masih berada di parkiran sekolah.

Aksa yang merasa di panggil pun mencari siapa yang memanggilnya "hey Qilla sini" Ucap Aksa saat melihat qilla yang melambaikan tangan kearahnya.

Izy berdecak kesal sat mendengar teriakan qilla "ck ngapain sih lo manggil tuh orang"

"Ya gak ngapa ngapain, cuman manggil aja dia kan temen sekelas kita" Jawab Qilla menarik tangan Izy dan berjalan menghampiri Aksa.

"Lo berdua belum pulang" Tanya Aksa.

"Dih pakek nanyak, ya belum pulang lah lo kan bisa liat sendiri kita masih disini" Jawab Izy sewot, entah kenapa Izy selalu merasa kesal jika ia berinteraksi dengan Aksa.

"Sewot mulu lo sama gue, emang gue punya salah apa sih sama lo sampe sampe lo selalu emosi mulu sama gue"

"Ya gak tau tapi intinya gue tuh bawaannya selalu emosi kalo lagi sama lo"

"Dih gak jelas banget" Ucap Aksa lirih namun masih bisa didengar oleh Izy meskipun hanya samar samar.

"Lo bilang apa" Tanya Izy memastikan.

Aksa menggeleng "gue gak bilang apa apa"

"Jangan bohong lo, tadi gue denger lo bilang kalo gue gak jelas maksud lo apaan bilang kaya gitu"

"Dih siapa juga yang bilang lo gak jelas, lo salah denger kali atau mungkin kuping lo yang udah gak berfungsi lagi"

"Enak aja lo kalo ngomong asal jeplak, kuping gue masih berfungsi dengan baik"

"Mang iya? kuping lo masih berfungsi dengan baik buktinya gue gak bilang apa apa di kiranya gue bilang lo gak jelas, berarti emang kuping lo udah gak berfungsi"

"Ishhh lo tuh ya nyebelin banget sih"

"Udah dong jangan ribut ribut pusing nih kepala gue denger kalian ribut mulu" Ucap qilla yang sedari tadi mendengarkan perdebatan antaran Izy dan juga Aksa.

"Tuh dianya yang duluan" Ucap Izy seraya menunjuk kearah Aksa.

"Dih kok gue? Lo kali yang duluan"

"Lo berdua kerjaannya ribut mulu awas lo nanti ujung ujungnya jadi cinta" Ucal qilla meledek Izy.

"Dih amit amit gue cinta sama orang modelan kaya dia" Jawab Izy.

"Gue juga ogah kali sama cewek modelan kek lo" Jawab Aksa.

"Udah yuk ah pulang, males gue ketemu sama orang kek dia" Ucap Izy, menarik tangan qilla dan pergi meninggalkan Aksa yang masih menatap kepergian Izy dan juga qilla.

"Dia bukan ya orangnya" Ucap Aksa yang masih memperhatikan punggung Izy dan qilla hingga tak terlihat lagi.

Setelah kepergian Izy dan qilla Aksa pun memutuskan untuk pulang, Aksa menaiki motornya dan melajukan dengan kecepatan sedang.

.

.

.

Hai guys malam ini aku up lagi

Untuk malam ini aku up segitu dulu ya

Maaf ya kalau di part kali ini agak enggak nyambung soalnya author nya lagi gak fokus, jadi tolong di maklumi ya 😊😊

Di tunggu untuk part selanjutnya ya, spam komen lanjut disini🤗🤗

Bye bye guys👋👋











CINTA SEBATAS PATOK TENDA {TERBIT}Where stories live. Discover now